Unjuk Rasa di Kejari Asahan
Kenakan Sarung Untuk Tutup Wajah, Puluhan Pria Berpenampilan Seperti Ninja Unras di Kejari Asahan
Puluhan pria berpenampilan mirip ninja mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Asahan melakukan aksi unjuk rasa, Jumat(2/9/2022).
Penulis: Alif Al Qadri Harahap |
Kenakan Sarung Untuk Tutup Wajah, Puluhan Pria Berpenampilan Seperti Ninja Unras di Kejari Asahan
TRIBUN-MEDAN.COM, ASAHAN - Puluhan pria berpenampilan mirip ninja dengan menggunakan sarung yang mengatasnamakan Gerakan Anak Sumatera Anti Kezoliman (Gasak) berbondong-bodong mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Asahan.
Puluhan pria mirip ninja ini melakukan aksi unjuk rasa, Jumat(2/9/2022).
Dalam aksinya tersebut, Gasak menyampaikan bahwa banyaknya kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di Kabupaten Asahan.
Kordinator Aksi, Diki Erianda mengaku, saat ini Kabupaten Asahan memiliki banyak maling dengan berpakaian rapih layaknya pejabat.
"Kami melakukan aksi seperti ini dikarenakan inilah bentuk protes kami. Dan inilah bentuk maling yang sebenarnya, karena saat ini sudah banyak maling berpakaian rapih dan berpangkat," kata Nanda.
Menurutnya, saat ini Kabupaten Asahan telah darurat tindak pidana korupsi, dan ia menduga seluruh pelaku merupakan kaum berpakaian rapih.
"Sehingga kami menuntut kepada penegak hukum agar mengusut soal korupsi, kolusi, dan nepotisme yang ada di Kabupaten Asahan ini yang menjadi keresahan rakyat," ujarnya.
Selain melakukan aksi unjuk rasa, ia juga melaporkan terkait adanya dugaan korupsi yang dilakukan oleh oknum pemborong yang enggan memulangkannya.
"Kami melaporkan ini ke Kejari atas dugaan korupsi yang dilakukan oleh salah satu oknum pejabat yang enggan memulangkan dana APBD HUT Kabupaten Asahan yang gagal di selenggarakan yang bernilai ratusan juta," katanya.
Ia berharap Kejari Asahan dapat mengusut kasus tersebut secara terang benderang agar masyarakat mempercayai insan jaksa dalam penegakan hukum.
Sementara Kasintel Kejari Asahan, J Malau menyambut aksi tersebut dan menerima tuntutan masyarakat tersebut.
"Ini akan kami pelajari kembali. Karena semua ada prosedur dan SOPnya," kata Malau.
(cr2/tribun-medan.com)