Berita Viral
VIRAL Seorang Siswi Kelas 1 SD Tak Mau Masuk Sekolah Karena Dicubit Gurunya hingga Berbekas
Beredar video seorang anak yang dicubit oleh gurunya hingga meninggalkan bekas di Harapan Raya, Pekan Baru, Riau.
Penulis: Putri Chairunnisa |
TRIBUN-MEDAN.COM – Beredar video seorang anak yang dicubit oleh gurunya hingga meninggalkan bekas di Harapan Raya, Pekan Baru, Riau.
Menurut video yang dibagikan di akun TikTok ndysznr pada Jumat, 2 September 2022, seorang anak SD kelas 1 tersebut telah dicubit oleh guru agamanya di sekolah.
Kini video tersebut disukai 20.9K dan dikomentari 1599.
“Apapun kesalahan si anak tidak dibenarkan mencubit si anak sampai badan si anak luka & memar,” tulis ndysznr dalam keterangan unggahan video TikTok nya, (2/9/2022).
Dalam video tersebut tampak seorang anak sedang menyibakkan kaos hijau yang sedang dikenakannya untuk menunjukkan luka-luka bekas cubitan gurunya di sekolah kepada ibunya.
"Kalau ditekan sakit?" tanya ibunya khawatir sambil menyentuh bekas luka yang terdapat pada tubuh anaknya untuk memastikan. "Heem," jawab si anak mengiyakan.
Menurut keterangan sang ibu, anaknya yang baru duduk di kelas 1 SD tersebut belum sampai 3 bulan bersekolah.
Karena kejadian ini, sang anak menjadi trauma tidak mau sekolah karena takut bertemu guru yang mencubitnya.
Sebelumnya sang ibu telah mendatangi sekolah untuk bertanya langsung mengenai masalah ini namun guru yang bersangkutan sedang tidak hadir karena sakit jadi tidak bisa ditemui.
Sang ibu sempat mengira bahwa guru yang mencubit anaknya tersebut sedang menghindarinya. Guru yang mengajar mata pelajaran agama tersebut juga merupakan guru baru di sekolah anaknya.
Karena itu, sang ibu dan guru tersebut berkomunikasi via WhatsApp untuk meluruskan kejadian ini.
Menurut pengakuan sang guru, muridnya itu dicubit karena berbicara dan jalan-jalan di kelas saat ia sedang menerangkan pelajaran.
Sang ibu pun menanggapi dengan memperingati bahwa melakukan kekerasan fisik atas dasar menghukum murid itu tidak dibenarkan dan menyarankan untuk memberikan hukuman lainnya, terlebih kejadian ini membuat anaknya trauma untuk masuk sekolah.
Guru tersebut mengaku salah dan meminta maaf atas kesalahannya, ia berjanji tidak akan mengulanginya.
Sang ibu yang sempat emosi itu pun memaafkan guru tersebut dan menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran untuknya, untuk anaknya dan untuk guru tersebut.