Pembunuhan Brigadir J
HOTMAN Paris Hutapea Blakblakan Diminta Jadi Pengacara Sambo dan PC, Inilah Jawabannya
Hotman Paris Hutapea belakangan ini menjadi sorotan publik lantaran komentar-komentarnya di pusaran kasus kematian Brigadir J yang melibatkan Sambo
Penulis: Rena Elviana Purba | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea belakangan ini menjadi sorotan publik lantaran komentar-komentarnya di pusaran kasus kematian Brigadir J yang melibatkan Ferdy Sambo.
Hal ini lantaran saat menjadi bintang tamu dalam acara Heart to Heart Trans TV, Rabu (7/9/2022) Hotman Paris Hutapea mengaku tidak bisa tidur selama 3 hari karena kasus pembunuhan Brigadir J.
Diakui Hotman Paris Hutapea, dirinya memang sempat menerima tawaran dari pihak Ferdy Sambo untuk menjadi penasehat hukumnya.
Pengacara berdarah Batak ini pun tidak langsung memberi jawaban kepada pihak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Baca juga: DHENA Devanka Geram Karir Ijonk malah Naik setelah Isu Perselingkuhan dengan Ririn Dwi Ariyanti
Saat mempertimbangkan permintaan itu, Hotman Paris bahkan sampai tidak bisa tidur selama tiga hari.
"Sekarang saya ngaku apa adanya, memang benar Hotman Paris diminta Pak Sambo untuk jadi pengacaranya, juga diminta (jadi) pengacara Ibu PC," ungkap Hotman Paris.
"Saya tiga hari nggak bisa tidur untuk mengatakan yes or no," lanjutnya.
Hotman Paris mengaku, kasus yang menyeret nama Ferdy Sambo dan istrinya itu bisa menaikkan popularitas seorang pengacara.
"Dari segi kasus, its dream cases bagi lawyer. Ini kasus yang membuat pengacara dimanapun jadi populer," jelas Hotman Paris.
Tetapi setelah mempertimbangkan banyak hal, Hotman Paris akhirnya memilih untuk menolak tawaran dari pihak Ferdy Sambo.
"Dengan berat hati saya menolak," ungkap Hotman Paris.
Baca juga: DITUDING Penyebab Perceraian Nathalie Holscher dengan Sang Ayah, Putri Delina Dapat Ini dari Sule
Ayah tiga anak itu pun menuturkan bahwa dirinya juga menjadi seorang presenter dalam program TV yang membahas kasus ini.
Sehingga ia harus bersikap netral.
Tetapi akan menjadi sulit bersikap netral ketika dirinya menerima tawaran menjadi pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
"Ada beberapa alasan, mencegah konflik kepentingan, karena saya juga sebagai host di acara televisi yang akan membahas kasus tersebut jadi harus netral, bahkan sampai nanti di persidangan."
Selain itu, Hotman Paris mengaku banyak masyarakat yang meminta kepadanya untuk membantu keluarga almarhum Brigadir J atau Bharada E.
"Yang kedua adalah, sejak kasus itu ada jutaan orang yang meminta saya untuk menjadi pengacara keluarga Brigadir J-lah, pengacara Bharada E- lah."
"Kebetulan saya juga lagi sibuk dengan program Hotman 911," jelas Hotman Paris.
Tetapi Hotman Paris menyebut satu celah yang sempat membuat dirinya tertarik untuk menangani kasus Ferdy Sambo tersebut.
"Kenapa pada saat itu saya tertarik menerima tawaran dari Ferdy Sambo? Ada satu yang saya temukan, bisa profesor doktor hukum ada yang belum tahu ini," ungkap Hotman Paris.
"Saya melihat jarum di semak-semak jerami dengan pengalaman 36 tahun. Ada yang saya dengar dari timnya, saksi kunci memberikan kesaksian katanya, benar atau salah nanti di persidangan ya," lanjutnya.
"Bahwa setelah Ibu PC pulang dari Magelang ceritalah ke suaminya di rumah pribadi, at the time seorang jenderal menangis."
Momen Ferdy Sambo yang menangis saat mendengar cerita istrinya itu tentu saja membuat Hotman Paris jadi tertarik.
Hotman menganalisis jika hal yang membuat Ferdy Sambo menangis bukanlah hal yang biasa.
"Orang gak akan peduli soal kalimat menangis itu, bagi seorang Hotman Paris 'hope'. Entah itu kejadian atau tidak, namun saat dia menangis pasti ada sesuatu yang menyentuh terhadap istrinya."
"Tidak lama setelah itu terjadilah penembakan," lanjut Hotman Paris.
Bahkan menurutnya, tangisan Ferdy Sambo itu bisa dipakai untuk meringankan hukumannya.
"Artinya apa, karena Sambo sudah mengakui dia memerintahkan penembakan, berarti sudah dipastikan pembunuhan biasa pasal 338."
"Tapi pada saat dia emosi lalu merencanakan pembunuhan, apakah ini pembunuhan berencana? Itu nanti yang akan dipakai oleh tim kuasa hukum bahwa itu adalah pembunuhan spontan," ujar Hotman.
Tetapi Hotman Paris menegaskan, dirinya tidak membela pihak mana pun.
Sebelumnya Hotman Paris menyebut pengacara tidak selalu membela klien untuk berada di posisi yang benar.
Tetapi berusaha agar kliennya bisa dihukum sesuai kesalahannya.
(cr19/tribun-medan.com)