Kenaikan Harga BBM
Hotman Paris Sentil Kebijakan Pemerintahan Jokowi soal Kenaikan BBM, Sindir Uang Pensiun Anggota DPR
Hotman Paris menyebutkan bahwa langkah yang diambil pemerintah untuk menaikkan harga BBM karena memberatkan APBN itu tidak tepat.
Penulis: Putri Chairunnisa | Editor: Chandra Simarmata
TRIBUN-MEDAN.COM - Pengacara Kondang Hotman Paris turut menyoroti kenaikan harga BBM baru-baru ini yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo.
Hotman Paris menyebutkan bahwa langkah yang diambil pemerintahan Presiden Jokowi untuk menaikkan harga BBM karena memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu tidak tepat.
Hal itu dijelaskan Hotman Paris melalui unggah video di akun Instagramnya pada Senin (5/9/2022).
Dalam video unggahannya, Hotman menyebutkan harusnya ada anggaran belanja negara lainnya yang harus dipangkas.
"BBM naik, alasannya karena pemerintah terlalu berat bebannya untuk membiayai subsidi, apakah ada cara lain dengan cara merelokasikan anggaran lain?" kata Hotman Paris.
Ia tidak segan-segan langsung menunjukkan contoh anggaran yang bisa direlokasikan.
"Contoh DPR, DPRD berhak pensiun seumur hidup sesudah selesai menjabat, dimana substansinya?" ujar Hotman.
Menurutnya pemberian uang pensiun seumur hidup kepada anggota DPR ataupun DPRD yang hanya menjabat selama satu atau dua tahun dan menjadikan itu beban APBN tidak tepat.
Hal itu ia kemukakan karena pemerintah seharusnya lebih mengutamakan nasib rakyat.
Baca juga: Dikenal Berani, Begini Respon Ahok Ditanya soal Kenaikan Harga BBM, Komut Pertamina Tegas Jawab Ini
Kenaikan harga BBM Bikin Resah Masyarakat
Kenaikan harga BBM membuat publik resah.
Pasalnya masyarakat takut harga bahan-bahan pokok akan segera naik.
Setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan naiknya harga BBM, tak sedikit yang menolak kebijakan pemerintah yang tak populis itu.
Seperti diketahui kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) memang selalu jadi sorotan publik.
Hingga akhirnya demo menolak kenaikan BBM pun muncul.
Terkait kenaikan harga BBM subsidi ini, bagaimana dengan respon Ahok ya Tribuners?
Baca juga: Bayi Artis Indah Permatasari Jadi Sorotan, Arie Kriting Menangis, Ada Apa?

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama pun buka suara saat ditanya soal kenaikan BBM tersebut.
"Mohon maaf bisa ke dirut (Direktur Utama)," kata Ahok saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Minggu (4/9/2022).
Sebelumnya Ahok juga sempat menanggapi saat isu kenaikan BBM beredar ke publik.
Ahok merespons soal harga Pertalite yang diisukan naik menjadi Rp 10.000 per liter.
Ahok mengatakan, soal isu naiknya harga BBM bersubsidi sebaiknya ditanyakan langsung ke Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati.
"Bisa tanya ke Dirut (Pertamina) ya," ucap Ahok saat dikonfirmasi, Selasa (23/8/2022).
Nicke dijadwalkan menghadiri agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII dengan Pertamina.
Namun, menurut Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno, rapat ditunda.
"Rapatnya ditunda," ujarnya.
Demo Tolak Kenaikan BBM
Partai Buruh bersama serikat pekerja dan elemen buruh bakal menggelar aksi, di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Adapun agenda aksi ini kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal, menyerukan penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang resmi diumumkan pemerintah pada Sabtu (3/9/2022).
Said Iqbal mengatakan, aksi tersebut rencananya akan diikuti ribuan orang yang dipusatkan di depan gedung DPR RI.
"Aksi ini untuk menuntut pembentukan panja atau Pansus BBM agar harga BBM diturunkan," kata Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Senin (5/9/2022).
Setidaknya ada tiga tuntutan yang bakal disampaikan oleh kaum buruh termasuk juga soal desakan menaikkan gaji para buruh.
"Mengusung 3 (tiga) tuntutan, tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law UU Cipta Kerja; dan naikkan UMK 2023 sebesar 10 hingga 13 persen," bebernya.
Tak hanya di Jabodetabek, aksi serupa juga akan digelar di beberapa daerah dengan tuntutan yang sama.
Setidaknya total akan melibatkan puluhan ribu buruh di berbagai daerah di Indonesia.
"Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan di 34 provinsi," ucap dia.
Untuk yang berada di daerah, para buruh akan menggelar aksi di depan kantor Gubernur wilayah masing-masing.
Mereka menuntut agar pimpinan daerah mampu mendengar aspirasi, sehingga memberikan masukan kepada Presiden hingga anggota DPR untuk membatalkan kenaikan harga BBM
"Tujuannya adalah meminta gubernur membuat surat rekomendasi kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI agar membatalkan kenaikan harga BBM," tukas dia.
Diketahui, pemerintah telah resmi menaikan harga BBM bersubsidi termasuk jenis Pertalite dan Solar.
Untuk saat ini, harga per liter untuk bensin Pertalite sebesar Rp 10.000 dari harga sebelumnya Rp 7.650 sedangkan untuk Solar kini harga per liter-nya senilai Rp 6.800 dari sebelumnya Rp 5.150.
Tak hanya untuk BBM bersubsidi, pemerintah juga menaikan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax.
Kini harga bensin dengan Research Octane Number (RON) 92 itu senilai Rp14.500 per liter, sebelumnya seharga Rp12.500 per liter.
Kenaikan harga BBM itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca juga: Pantas Psikolog Ragukan Putri Candrawathi Korban Pelecehan Seksual, Dinilai Aneh karena Sikapnya Ini
Baca juga: Nasib Artis Indah Permatasari, Nikah, Hamil Sampai Melahirkan Tak Direstui Ibu, Suami Tidak Disukai

Namun ada hal yang mengejutkan dan bikin penasaran
Baca Berita Artis Terpopuler Lainnya
(*/cr32/ Tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun Manado dengan judul Akhirnya Terungkap Respon Ahok saat Ditanya soal Kenaikan Harga BBM, Ini Jawaban Komut Pertamina