Rudapaksa Siswi SD
KASUS Rudapaksa Siswi SD Ngendap Sampai Satu Tahun, Ini Alasan Kapolda Sumut
Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak beralasan bahwa mengendapnya kasus siswi SD dirudapaksa karena beberapa hal
Penulis: Fredy Santoso |
KASUS Rudapaksa Siswi SD Ngendap Sampai Satu Tahun, Ini Alasan Kapolda Sumut
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak beralasan bahwa kasus dugaan rudapaksa siswi SD di Kota Medan masih didalami.
Padahal, kasus dugaan rudapaksa ini mengendap satu tahun lamanya.
Saat diwawancarai, jendral bintang dua ini mengatakan pihaknya terkendala proses pembuktian dugaan pemerkosaan tersebut.
"Dalam proses pembuktiannya kita masih kita perlu dalami. Jadi proses pembuktiannya," kata Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, Kamis (8/9/2022).
Panca menyebut, pihaknya menggandeng Kementerian PPPA, LPA dan sejumlah lembaga lainnya guna mendalami kasus ini.
Menurutnya proses pembuktian dugaan rudapaksa ke anak dibawah umur sulit dibuktikan.
"Tadi kita sudah bahas itu melibatkan Kementerian PPA terus teman-teman dari LPA, kemudian dari PPA Polda Sumut. Ini terintegrasi untuk bisa membuktikan kronologi kasus ini, sudah cukup lama juga," katanya.
Sebelumnya, warga Kota Medan bernama Imelda mengadukan nasib yang dialami anak perempuannya ke Hotman Paris di Jakarta.
Kepada Hotman Paris Imelda mengaku, anaknya diduga menjadi korban pemerkosaan oleh kepala sekolah, pimpinan administrasi sekolah hingga tukang sapu di Medan.
Kejadian itu pun disebut dilakukan di sekolah. Anaknya diduga diberi minum, serbuk putih lalu kemudian diikat dan dibawa ke gudang sekolah.
Kemudian seseorang yang diduga kepala sekolah keluar dari gudang dan menjaga pintu gudang.
"Kepala sekolah keluar dari gudang terus jaga gudang. Si tukang sapu masuk ke gudang letakkan anak tadi ke gudang, ke atas meja di dalam gudang. Setelah itu tukang sapu keluar jaga gudang pimpinan sekolah masuk,"kata Imelda, seperti dilihat dari Instagram pribadi Hotman Paris, Rabu (7/9/2022).
Di dalam gudang inilah diduga bocah perempuan 10 tahun ini diperkosa oleh kepala sekolah, pimpinan administrasi hingga tukang sapu.
Dalam sesi tanya jawab antara Hotman dan Imelda ia mengaku anaknya diperkosa sebanyak dua kali oleh para pelaku.