Pemkab Dairi
Program Pengembangan Pertanian Terpadu di Dairi Terus Dikebut, Pemprov Sumut Segera Beri Bantuan
Pemerintah Kabupaten Dairi kembali melakukan rapat pembahasan tentang Pengembangan pertanian terpadu di Parbuluan dan Tanah Pinem
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Satia
TRIBUN-MEDAN.COM, DAIRI - Pemerintah Kabupaten Dairi kembali melakukan rapat pembahasan tentang Pengembangan pertanian terpadu di Parbuluan dan pengembangan lahan pertanian untuk komoditi jagung di Tanah Pinem.
Rapat tersebut dilakukan bersama Biro Perekonomian Pemprov Sumut serta para stakeholder untuk membahas apa saja bantuan Pemprov Sumut dan Perbankan untuk mewujudkan program pengembangan pertanian terpadu di Dairi.
"Hari ini kita rapat tindak lanjut tindak lanjut pengembangan lahan pertanian terpadu dan pengembangan produksi pertanian komoditi jagung di Dairi," kata Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Naslindo Sirait, Selasa (6/9/2022).
Naslindo Sirait kemudian mempersilahkan Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu untuk memaparkan apa-apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan pertanian terpadu di Dairi.
Naslindo menjelaskan Gubenur Sumut meminta agar semua OPD Pemprov Sumut dan Perbankan untuk membantu program di Dairi.
"Rapat kita ini sudah masuk inti. Dinas-dinas yang berkaitan dengan pengembangan pertanian menjelaskan apa saja yang bisa dibantu. Jadi rapat ini sudah maju dari rapat sebelumnya, itu pesan pak Gubenur pada saya," ujar Naslindo.
Bupati kemudian menyampaikan tentang permasalahan yang dialami termasuk salah satunya infrastruktur jalan.
"Saya sudah pernah sampaikan pak Naslindo yang kami butuhkan adalah perbaikan infrastruktur jalan, jalan usaha tani, bantuan bibit, alat pertanian, KUR yang mudah, embung, irigasi, gudang, dan kebutuhan lain yang berkaitan dengan pertanian," kata Bupati.
Meski demikian Bupati mengatakan Pemkab Dairi sudah mengucurkan anggaran untuk mewujudkan pengembangan pertanian terpadu.
"Perlu saya sampaikan pak, Pemkab juga sudah mengeluarkan anggaran untuk pembangunan jalan, bibit, pembagian alat pertanian. Namun untuk pembangunan infrastruktur kami membutuhkan bantuan karena APBD kami terbatas," ujarnya.
Menjawab usulan Bupati Dairi Eddy Berutu, Naslindo mempersilahkan undangan memaparkan apa yang bisa dibantu untuk mewujudkan pembangunan pertanian terpadu di Dairi.
Kepala Dinas Perindag Sumut Aspan Sopian mengatakan pihaknya siap bersinergi dengan Pemerintah Dairi salam pembangunan gudang.
Meski demikian Aspan berharap Pemkab Dairi siap membantu dan mengusulkan ke pusat.
"Kalau anggaran tahun 2022 untuk pembangunan gudang tidak ada lagi. Tapi kami siap membantu Pemkab Dairi mengusulkan ke Kementrian. Jika ada proposal permohonan kami siap mendampinginya. Minggu ini kalau sudah siap kami bisa ikut ke Jakarta," katanya.
Dari dinas pertanian akan membantu dalam kebutuhan pertanian.
"Biasanya dinas pertanian ada alat-alat pertanian dan bibit" jawabnya.
Dalam rapat tersebut semua peserta rapat memberikan pendapat dan apa yang bisa dibantu dalam mewujudkan pertanian terpadu di Dairi.
Dalam rapat tersebut, Naslindo berharap usulan dari Dinas Perindag tentang gudang, Dinas Pertanian Dairi diminta untuk membuat proposal secepatnya. "Saya berharap proposalnya segera selesai. Lalu kita tidak lanjuti," ujarnya.
Naslindo kemudian berharap dinas yang berkaitan dengan pertanian segera turun ke lapangan dan membuat data tertulis apa yang bisa dibantu untuk program pertanian terpadu.
Lalu ke Perbankan, Naslindo berharap jumlah KUR untuk Kabupaten Dairi harus ditingkatkan lagi.
"Pesan pak Gubernur ke saya KUR di Dairi itu harus ditambah lagi. Bila penting buat banyak. Nah saya juga berharap Perbankan untuk segera turun ke Dairi," katanya.
Bupati pun mengucapkan terima kasih atas masukan dari undangan rapat.
Baginya ini adalah salah satu wujud perhatian Pemprov Sumut dan Kementrian Pertanian dalam mewujudkan pertanian terpadu di Dairi.
"Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan ini. Apa yang kita bahas hari ini bisa berhasil. Ini adalah salah satu program pemerintah Dairi dalam membantu pemerintah pusat dalam mengatasi ancaman krisis pangan karena perang Rusia- Ukraina dan Pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai," tukasnya.
(Cr7/Tribun-Medan.com)