Brigadir J Ditembak Mati
KEBOHONGAN Ferdy Sambo Dibongkar Teman Dekat, Ngaku Putri Candrawathi 'Dibanting' Brigadir J
Terungkap kebohongan Ferdy Sambo yang dibeberkan oleh teman dekatnya sendiri, ia merasa tak percaya jika Brigadir J berani 'banting' istri jenderal.
TRIBUN-MEDAN.com – Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih menjadi misteri, meskipun sudah tetapkan beberapa tersangka.
Pasalnya, publik dibuat penasaran dengan isu tindakan asusila yang terjadi pada istri Ferdy Sambo kini dihidupkan kembali.
Hal ini bukan tak beralasan, Putri Candrawathi yang mengaku mendapat hal yang tak pantas dari Birgadir J.
Bahkan, dalam BAP Ferdy Sambo yang beredar bahwa Brigadir J membanting tubuh Putri ke lantai.
Tapi sayangnya, pada rekonstruksi Bripka RR tak melihat jika Brigadir J telah melecehkan Putri Candrawathi.
Melainkan melihat Putri Candrawathi terduduk di depan pintu kamar mandi kamar.
Ia menjadi saksi Kuat Ma’ruf dan Brigadir J bertengkar karena masalah Putri Candrawathi, tapi Bripka RR tidak mengetahui masalah apa yang terjadi secara pasti.
Lalu, Susi sebagai asisten rumah tangga yang ada saat di TKP mengaku mendengar suara rintihan dari Putri Candrawathi dari kamar.
Sontak, hal ini pun menjadi perhatian teman dekat Ferdy Sambo yang ikut buka suara dalam sesi wawancara di kanal YouTube uya Kuya.
Anggota DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan dirinya tak percaya bahwa pangkat kecil mau banting-banting istri jenderal.
“Kalau gue sih melihatnya dari segi gue, menduganya tidak seperti itu lah. Berperilaku, dibanting-banting, mana ada sih pangkat kecil mau banting-banting istri jenderal, kan bohong banget,” kata Ahmad Sahroni, Jumat (9/9/2022).
Menurutnya, apapun narasi yang berkembang saat ini adalah atas pengakuan mereka masing-masing dan hanya bisa dibuktikan di pengadilan.
“Kita hanya bisa memberikan narasi-narasi saja secara umum. Tapi pengakuan para tersangka terkait informasi yang dia sampaikan, masalahnya hanya Tuhan dan dia yang tahu,” tuturnya.
Ahmad Sahroni juga mengatakan permasalahan ini hanya mereka yang tahu dan kasihan posisi almarhum Brigadir J yang hanya bisa melihat dan mendengar namun tak bisa berkata-kata.
“Cuma masalahnya kan mereka mengatakan ini, itu, hanya mereka aja yang tahu, kita enggak tahu. Makanya kasihan juga almarhum pada posisi sekarang, mungkin dia hanya bisa melihat dan mendengar, tapi enggak bisa berkata-kata, masih gentayangan,” ujarnya.
“Enggak bisa juga bilang hoaks misalnya, enggak bisa juga bilang dibenerin. Hanya mereka (para tersangka) yang tahu pada posisi perkara yang sedang dihadapi,” kata dia.
(*/Tribun-Medan.com)