Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia

PANGERAN Charles Kecil Kini Menjadi Raja Charles III, Inilah Kisah Masa Lalu Sang Putra Mahkota

Raja Charles III lahir dengan nama lengkap Charles Philip Arthur George di Istana Buckingham London, Inggris, pada 14 November 1948.

Editor: AbdiTumanggor
BBC
Pangeran Charles Kecil Menjadi Raja Charles III Bersama Ibunya, Ratu Elizabeth II. 

Meski demikian, awalnya banyak pula yang meragukan kemampuan dan kelayakannya untuk naik takhta.

Maklum, dibesarkan sebagai anak kedua, ia dianggap tidak mendapatkan pendidikan yang tepat untuk menjadi raja menggantikan kakaknya, Edward VIII.

Terlebih lagi, George muda rupanya memiliki masalah kemampuan bicara karena menderita gagap sejak kecil, yang tergolong parah.

Akan tetapi, ia berhasil menghilangkan semua keraguan tersebut saat sukses mengatasi masalah gagapnya itu dan tampil menawan di banyak kesempatan publik.

Perjuangan dan kemauan keras ayah Ratu Elizabeth dalam mengatasi kekurangannya itu bahkan kemudian difilman menjadi The King's Speech yang tayang 2010 lalu.

Ibunda Ratu Elizabeth II
Ibu dan Anak: Elizabeth dan Ratu Elizabeth II.

Ia menjalani terapi wicara dengan Lionel Logue, pakar asal Australia yang dikenal dengan metode yang tidak konvensional namun efektif.

Klimaksnya, Raja George VI berhasil menyampaikan pidato mengesankan yang disiarkan langsung di radio pada 3 September 1939, saat Inggris memasuki Perang Dunia II.

Karena kinerjanya, negara Persemakmuran Inggris dan beberapa bekas jajahannya seperti India dan Pakistan juga mengakuinya sebagai kepala pemerintahan yang bertanggungjawab.

Meskipun awalnya hanya sebagai 'pengganti' Edward VIII, Raja George VI berhasil mendapatkan rasa hormat, kepedulian dan rasa sayang dari semua rakyatnya.

Sayangnya, sejak tahun 1948 kesehatannya mulai memburuk karena mengidap penyakit paru-paru.

Ia lalu meninggal dunia tahun 1952 dalam tidur saat berusia 56 tahun, beberapa bulan setelah menjalani operasi kanker paru-paru.

Raja George VI kemudian digantikan oleh Elizabeth yang diangkat menjadi Ratu Elizabeth II, putri sulungnya yang kini kemudian mencetak rekor sebagai pemimpin Kerajaan Inggris terlama selama 70 tahun.

Ratu Elizabeth II dan Philip Memiliki 4 Anak

Ratu Elizabeth II dinikahi Philip. Sebagai suami dari Ratu, Philip otomatis bergelar Pangeran. Sebelum menikahi Elizabeth, Philip rela melepas gelar keturunan Yunani dan menjadi warga negara Inggris. Dari pernikahannya, Elizabeth dan Philip dikaruniai 4 anak, yaitu Charles, Anne, Andrew dan Edward. 

Silsilah keluarga Pangeran Philip
Silsilah keturunan keluarga Philip dari bangsawan Yunani (kiri). Silsilah keturuan Ratu Elizabeth dengan Pangeran Charles setelah menikah dengan garis keturuna empat anak (kanan). (HO).

 

Raja Pertama Inggris

Egbert atau yang juga dieja Ecgbert, Ecgbriht, Ecgbeorht, Ecbert atau Albert adalah raja pertama Inggris di Kerajaan Wessex. Sebenarnya, ada perdebatan soal siapa raja pertama dalam sejarah Kerajaan Inggris.

Ada yang menyatakan raja pertama Inggris berasal dari Kerajaan Wessex, dengan Egbert sebagai pemimpinnya. 

Egbert kemudian disebut sebagai raja pertama Inggris. Namun, ada juga yang menyatakan bahwa Offa dari Mercia adalah raja pertama Inggris karena berkuasa sejak 757 hingga 796.

Raja Egbert berkuasa atas Inggris sejak 802 hingga 839. Pada 20 tahun pertama masa pemerintahannya, Raja Egbert disebut berhasil melawan Kerajaan Mercia yang saat itu sudah mendominasi kerajaan Inggris bagian selatan. Dengan pencapaian tersebut, Raja Egbert pun dipandang sebagai Raja Wessex yang paling kuat dan berpengaruh di Inggris.

Naik takhta

Egbert lahir di Kent antara 771 atau 775. Ia adalah putra dari Raja Kent, Eahlmund (784-785). Pada masa pemerintahan sang ayah di Kent, Raja Mercia, Offa sudah berusaha untuk mengambil alih kekuasaan Eahlmund atas Kent. Setelah Eahlmund wafat, Egbert diasingkan dari Inggris ke Eropa oleh Offa yang bekerja sama dengan Beorhtric dari Wessex pada 789.

Namun, setelah Beorhtric wafat pada 802, Egbert berhasil naik takhta dan mengganti kedudukannya. Sayangnya, banyak orang Mercia, termasuk Raja Mercia, Beorhtwulf, tidak setuju Egbert naik tampuk kekuasaan.

Oleh karena itu, dengan dipimpin Raja Beorhtwulf, Mercia mulai menyerang Raja Egbert di Kerajaan Wessex. Pertempuran ini dikenal dengan nama Pertempuran Ellandun.

Pertempuran Ellendun

Pertempuran Ellendun atau Wroughton terjadi antara Egbert dari Wessex dan Beorhtwulf dari Mercia pada September 825. Tujuan Beorhtwulf menyerang Wessex adalah sebagai bentuk upaya untuk mengonsolidasikan otoritasnya sendiri dan menegaskan kembali otoritas Mercia setelah pertempuran berakhir.

Akan tetapi, pada akhirnya, Raja Egbert berhasil mengalahkan Beorhtwulf pada tahun yang sama, yaitu 825. Kekalahan Mercia menjadi penanda bahwa Raja Egbert berkuasa atas Inggris bagian selatan.

Setelah kalah dari Egbert, Beorhtwulf berusaha menginvasi Anglia Timur yang kemungkinan besar bertujuan untuk memulihkan kembali kekuasaannya.

Akan tetapi, Beorhtwulf wafat dalam pertempuran melawan Anglia Timur pada 826, dan kedudukannya diganti oleh Ludeca (826-827) yang melanjutkan perjuangan melawan Anglia Timur. Namun, Ludeca juga tewas dalam pertempuran tersebut. Posisinya kemudian digantikan oleh Raja Wiglaf (827-829 dan 830-839).

Mengalahkan Mercia

Antara 825 hingga 829, Raja Egbert terus berusaha memperluas wilayah kekuasaannya atas Mercia.

Pada 829, pertempuran kembali terjadi antara Raja Egbert dari Wessex dengan Raja Mercia, Wiglaf. Pertempuran tersebut kembali dimenangi oleh Egbert yang berhasil mengirim Wiglaf ke pengasingan. Dengan kemenangan ini, Egbert memiliki kendali penuh atas London Mint.

London Mint adalah perusahaan tertua dan pembuat koin resmi Inggris. Pada 830, Raja Egbert berhasil mengendalikan sumber daya dan perdagangan dari selatan Inggris sampai ke daerah utara.

Kendati demikian, masih pada tahun 830, Raja Egbert harus kehilangan kekuasaannya atas Mercia setelah Wiglaf kembali dari pengasingan dan berhasil memperoleh kembali takhtanya.

Setelah itu, pada 836, para perampok Viking Denmark menyerbu Charmouth (sekarang Carhampton) dengan menggunakan 35 kapal. Kedatangan mereka pun disambut oleh Raja Egbert bersama pasukannya.

Mereka kemudian bertempur dalam Pertempuran Hingston Down. Pertempuran ini dimenangi oleh Raja Egbert bersama pasukannya pada 838 M. Raja Egbert wafat (meninggal dunia) pada 839 dan dimakamkan di Winchester.

Menurut catatan yang ditemukan, Egbert meninggalkan wasiat bahwa ia hanya meninggalkan tanahnya kepada anggota laki-laki dari keluarganya saja. Kedudukan Raja Egbert kemudian digantikan oleh putranya, Aethelwulf yang bertakhta sejak 839 hingga 856 atau 858.

Sumber: https://www.britannica.com/biography/Charles-prince-of-Wales, diakses pada 9 September 2022 pukul 17.00 WIB.

Referensi: Swanton, Michael. (1996). The Anglo-Saxon Chronicle. New York: Routledge.

(*/Tribun-medan.com/Kompas.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved