Berita Nasional
Hacker Bjorka Singgung Kasus Pembunuhan Munir Tahun 2004, dan Senggol Nama Muchdi PR
Bjorka mengunggah dugaan kasus pembunuhan Munir Said Talib, aktivis HAM yang hilang pada September 2004.
TRIBUN-MEDAN.com - Bjorka mengunggah dugaan kasus pembunuhan Munir Said Talib, aktivis HAM yang hilang pada September 2004.
Hacker Bjorka membuat heboh masyarakat Indonesia yang menyimpulkan dugaan pelaku pembunuh Munir pada September 2004.
Dia mengklaim, berhasil mengungkap data siapa saja dalang pembunuhan aktivis Munir.
"Ya saya tahu kalian telah menunggu ini. Jadi siapa yang membunuh orang baik ini (Munir)?" tulis @bjorkanism dalam unggahannya, Minggu (11/9/2022).
Terbaru, dalam akun telegram bjorkanism, hacker itu juga mengungkapkan dugaan sosok dalang tewasnya aktivis Munir Said Thalib.
Ia menyebutkan bahwa yang membunuh Munir diduga adalah Muchdi Purwopranjono yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.
Tak hanya membeberkan nama, Bjorka bahkan berani mengusut data diri Muchdi Purwopranjono yang ia klaim sebagai pembunuh Munir.

Lantas, bagaimana kronologi kasus pembunuhan Munir?
Pembunuhan terhadap aktivis Munir Said Thalib tersebut terjadi pada 7 September 2004.
Dikutip dari Kompas.com (2021), kejadian itu bermula pada Senin, 6 September 2004 pukul 21.55 WIB.
Saat itu, Munir akan bertolak dari Jakarta menuju Belanda untuk melanjutkan pendidikannya. Ia menaiki pesawat dengan nomor penerbangan GA-974 dan sempat transit di Bandara Changi, Singapura.
Dalam perjalanan tersebut, Munir sempat merasakan sakit perut usai meneguk segelas jus jeruk.
Menurut Harian Kompas (2004), seorang saksi menuturkan bahwa Munir sempat beberapa kali ke toilet. Ia bahkan mendapat pertolongan dari salah satu penumpang pesawat yang berprofesi sebagai dokter.
Nahas, Munir dinyatakan meninggal pada ketinggian 40.000 kaki di atas tanah Rumania tepat pada 7 September 2022, pukul 08.10 waktu setempat.
Jenazah Munir baru diturunkan usai keamanan setempat melakukan proses pemeriksaan selama 20 menit setelah pesawat mendarat di Belanda.
Pada 12 September 2004, Munir dimakamkan di kota kelahirannya, Batu, Malang. Diberitakan oleh Harian Kompas, 13 September 2022, Institut Forensik Belanda (NFI) mengungkapkan adanya senyawa arsenik di tubuh Munir.
NFI menyimpulkan bahwa Munir meninggal dunia karena diracun dengan arsenikum.
Penyelidikan kasus Munir Hingga saat ini, kasus Munir belum sepenuhnya berhasil terkuak. Meskipun pada 19 Maret 2005 tim penyidik Mabes Polri menetapkan pilot Garuda Indonesia Pollycarpus Budihari Priyanto sebagai tersangka, namun hal ini tidak membuat kasus Munir murni selesai.
Selain Pollycarpus Budihari Priyanto, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Indra Setiawan dan Sekretaris Chief Pilot Airbus 330 PT Garuda Indonesia Rohainil Aini juga terseret dalam kasus ini. Bahkan, Kejaksaan juga mendakwa mantan Deputi V Badan Intelijen Negara Muchdi Purwopranjono sebagai penganjur dalam pembunuhan Munir.
Namun majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonisnya bebas. Putusan itu juga diperkuat oleh Mahkamah Agung. Dikutip dari Kompas.com (7/9/2022), Pengadilan memvonis Pollycarpus Budihari Priyanto hukuman 14 tahun penjara.
Sementara Indra Setiawan divonis 1 tahun penjara lantaran dianggap menempatkan Pollycarpus sebagai extra crew dijadwal penerbangan Munir.
Kasus ini juga tidak termasuk sebagai pelanggaran HAM berat sehingga terancam kedaluwarsa. Masih dikutip dari laman yang sama, Direktur Imparsial Gufron Mabruri mengatakan bahwa selama ini kasus Munir hanya diproses sebagai pidana pembunuhan biasa.
Partai Berkarya Bantah Keterlibatan Muchdi Purwopranjono
Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang merespons tudingan akun anonim yang mengaku sebagai peretas atau hacker Bjorka terkait nama Ketua Umum partainya Muchdi Purwopranjono (Muchdi PR) sebagai tokoh di balik pembunuhan aktivis Munir Said Thalib.
Badaruddin menegaskan Muchdi PR telah terbukti tidak terlibat oleh pengadilan dan sudah dibebaskan. Menurutnya, hacker Bjorka membuka kembali hal tersebut ke publik, diduga karena ada niat tertentu.
"Kita serahkan ke negara saja. Kan sudah lama kasusnya dan yang terkait sudah menjalani proses hukum. Adanya hacker Bjorka membuka ke publik lagi pasti ada niat di balik itu. Entah mau menutupi isu terupdate sekarang atau sekedar isu jelang pemilu lima tahunan. Wallahu alam. Lama lama juga akan hilang dengan sendirinya," ujar Badaruddin melalui pesan dikutip dari CNN, Minggu (11/9/2022).
"Kami ingatkan bahwa isu ini tidak ada hubungannya dengan Partai Berkarya, dan Ketum Muchdi PR juga tidak pernah membawa isu ini ke partai karena kasus ini sudah lama dan selesai sebelum Partai Berkarya lahir di tahun 2016," lanjut dia.
Sosok Muchdi Purwoprandjono
Berikut profil Muchdi Purwoprandjono yang disebut-sebut di akun hacker bjorka sebagai dalang pembunuhan Munir pada September 2004.
Muchdi Purwoprandjono memang sempat disidang dalam kasus kematian Munir.
Namun Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis bebas.
Muchdi diketahui pernah menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan khusus (Kopassus) TNI AD dan Deputi V bidang penggalangan Badan Intelijen Negara (BIN), Minggu(11/9/2022).
Diterangkan kalau Muchdi PR dalam pembunuhan Munir menyuruh pembunuhan pada Munir.
Pada waktu itu Muchdi dikenakan pasal 340 Juncto 55 ayat 1 UU KUHP maksimal hukuman seumur hidup.
Pendidikan Militer
AKABRI (1970)
Sesarcab Infanteri
Komando
Diklapa I
Diklapa II
Seskoad
Untar (1985)
Sesko (1987)
Jabatan
Komandan Peleton Taruna (1971—1972)
Komandan Peleton Parako (1972—1974)
Komandan Kompi Parako (1974—1979)
Komandan Karsa Yudha (1979—1988)
Komandan Kodim 1701/Jayapura (1988—1995)
Kepala Staf Korem 173/Praja Vira Braja (1993—1995)
Komandan Korem 042/Garuda Putih (1995—1996)
Kasdam V/Brawijawa (1996—1997)
Asops Kasdam IX/Udayana (1997)
Pangdam VI/Tanjung Pura (1997—1998)
Danjen Kopassus (1998—1999)
Pati Mabes TNI (1999—2001)
Deputi V BIN/Penggalangan (2001—2005)
Agen BIN (2005—2006)
Organisasi Yang Diikuti
Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Berkarya (2014)
Ketua Umum Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (2016—2021)
Ketua Umum DPP Partai Berkarya (2020—)
Bjorka Klaim Punya Data Pribadi Presiden Indonesia
Bjorka mengklaim memilki data pribadi Presiden Indonesia dan BIN kini diburu pemerintah.
Nama 'Bjorka' muncul lagi terkait peretasan data dari Indonesia sejak Agustus lalu.
Nama Bjorka pun menjadi trending topik di Twitter hingga saat ini.
"The next leak will come from the president of Indonesia (kebocoran selanjutnya akan datang dari Presiden Indonesia)," cuit Bjorka, Dark Tracer pada Sabtu (10/9/2022).
Sementara, Kepala Sekretariat Kepresidenan RI Heru Budi Hartono menegaskan tak ada surat atau dokumen negara yang bocor di internet.
Tangkapan layar yang ditampilkan Bjorka adalah bohong belaka.
Lantas siapakah sosok Hacker Bjorka
Bjorka merupakan sosok yang saat ini menghebohkan dunia internet dan membuat pemerintah Indonesia mulai ketar ketir.
Kemunculannya, termasuk pernyataan-pernyataannya, diketahui lewat situs forum breached.to.
Selebihnya, sosoknya tentu saja misterius.
Sebuah percakapan di forum situs Breach menyiratkan jika Bjorka sengaja melakukannya, terutama di akhir pekan. Tujuannya untuk membuat pemerintah tidak bisa libur di akhir pekan.
Hal itu terlihat saat Bjorka membalas salah satu komentar user. "Congratulation! this sure wake up them this night (Selamat! Ini bakal bikin mereka melek nanti malam)," ungkap user tersebut.
Bjorka lalu membalas dengan jawaban demikian. "Yeah that's my goal so they can't have a vacation on the weekend (Ya, memang itu tujuannya supaya mereka nggak bisa liburan akhir pekan)."
Di situs breached.to, Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Jokowi pada periode 2019- 2021.
Diketahui Bjorka bergabung di forum hacker tersebut sejak 6 Agustus 2022.
Akun Bjorka saat ini mendapatkan reputasi sebesar dengan enam bintang.
Bjorka memiliki akun Twitter @bjorkanism dan akun aplikasi perpesanan Telegram bjorkanism.
Hacker Bjorka juga diduga berasal dari Warsawa, Polandia.
(*)
Sebagian artikle sudah tayang di kompas.com