Lapas Padangsidimpuan
Lapas Padangsidimpuan Gelar Pembinaan Kepribadian Warga Binaan Tausiyah di Masjid Al-Ikhlas
Pembinaan kepribadian mempunyai tujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri serta memperbaiki kepribadian warga binaan.
TRIBUN-MEDAN.COM, PADANGSIDIMPUAN - Sistem pemasyarakatan memiliki tujuan untuk mengembalikan Warga Binaan Pemasyarakatan sebagai warga yang baik, serta bertujuan untuk melindungi masyarakat terhadap kemungkinan diulanginya tindak pidana.
Pemasyarakatan yang menjadi tempat pendidikan dan pembangunan harus mampu memberikan berbagai macam pembinaan bagi warga binaannya.
Hal tersebut sesuai dengan pasal 2B Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan yang berbunyi,
untuk meningkatkan kualitas kepribadian dan kemandirian Warga Binaan agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana, sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik, taat hukum, bertanggung jawab, dan dapat aktif berperan dalam pembangunan;”
Pembinaan di lapas sendiri ada dua macam, yaitu pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian.
Pembinaan kepribadian mempunyai tujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri serta memperbaiki kepribadian warga binaan.
Selain itu juga untuk menumbuhkan kemampuan diri sendiri agar dapat mengatasi segala permasalahan yang dihadapi baik sewaktu berada di dalam Lapas maupun setelah bebas dan berada di tengah-tengah masyarakat.
Pembinaan kepribadian amatlah penting karena berkaitan erat dengan perubahan pada watak dan mental dari narapidana sendiri, pembinaan ini yang nantinya banyak berpengaruh terhadap perubahan dari dalam diri narapidana tersebut apakah nantinya dapat menjadi warga binaan yang sesuai dengan tujuan dari pemasyarakatan itu sendiri.
Pembinaan kepribadian sendiri tidaklah mudah, karena untuk mempengaruhi bahkan mengubah watak atau mental seseorang itu sulit perlu adanya pedoman dan cara-cara tertentu yang dilakukan oleh petugas agar dapat mengubah sedikit demi sedikit kepribadian dari narapidana.
Pembinaan kepribadian ini diharapkan dapat membentuk watak dan mental yang baru bagi narapidana agar menjadi manusia yang baru yang dapat bertanggung jawab atas kejahatan yang pernah mereka lakukan dan untuk menghindari untuk melakukan kejahatan lagi.
Oleh karena itu pembinaan kepribadian amatlah penting untuk membangun watak dan mental baru bagi narapidana agar menjadi lebih baik lagi.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Padangsidimpuan sendiri telah berkomitmen untuk senantiasa memberikan pembinaan kepribadian yang maksimal kepada narapidana.
Ada berbagai macam jenis pembinaan kepribadian di Lapas Padangsidimpuan antara lain pengajian, tausiyah agama, pembelajaran mengaji, senam pagi, gotong royong, dan lain sebagainya.
Dalam pelaksanaan pembinaan ini sendiri, lapas Kelas II Padangsidimpuan menggandeng berbagai stakeholder dari instansi lain agar pembinaan kepribadian yang dilakukan dapat maksimal.
Seperti yang dilaksanakan pada setiap hari Selasa dan Jumat, Lapas Padangsidimpuan rutin mengadakan Tausiyah agama dan tanya jawab pendalaman Agama Islam termasuk tanya jawab seputar Salat Fardhu.
Kegiatan ini merupakan kerja sama dengan Kantor Kemenag Kota Padangsidimpuan dan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan yang sedang melakukan kegiatan magang.
Tausiyah dan tanya jawab seputar agama dimulai pada pukul 09:00 WIB dan berakhir sebelum salat Jumat.
Seluruh Warga binaan harus mengikuti kegiatan tausiyah ini karena setiap perkembangan pembinaan warga binaan akan dicatat kedalam formulir SPPN (Sistem Penilaian Perkembangan Narapidana) yang nantinya menjadi dasar bagi wali pemasyarakatan untuk merekomendasikan warga binaan untuk memperoleh hak remisi maupun hak integrasi.
Pada kesempatan kali ini, warga binaan diajarkan tata cara ibadah.
Warga binaan diajarkan cara shalat mulai dari rukun awal sampai rukun terakhir.