Pedjoeang Batik
Batik Glow in The Dark, Inovasi Terbaru dari Pedjoeang Batik untuk Kaum Milenial
Corak atau motif dapat dibuat sesuai keinginan pelanggan dengan cara memesan terlebih dahulu karena Pedjoeang Batik tidak menyediakan pakaian.
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Pedjoeang Batik kembali memberikan inovasi terbaru kain batik tulis Indonesia dengan meluncurkan motif Batik Glow in The Dark pada Kamis (22/9/2022).
Batik yang memiliki corak variatif dengan lukisan yang indah tersebut dapat menyala indah di kegelapan.
Lembaran kain batik itupun dibuat secara manual atau tradisional dengan melibatkan sejumlah pengrajin, seniman hingga pelaku UMKM di Indonesia.
Baca juga: Gebyar Kebaya Nasional, Bupati Franc Tumanggor Gunakan Baju Batik Kreasi Asli UMKM Pakpak Bharat
Mulai dari kain dasarnya yang ditenun oleh pengrajin yang ada di Pulau Jawa, kemudian motif batik serta finishing pemberian corak glow in the dark yang indah juga dibuat dengan cara di canting oleh pembatik.
Tak heran jika Batik tulis khas Indonesia ini diminati hingga ke mancanegara.
Pemilik Pedjoeang Batik Heri Chandra mengatakan inovasi yang baru diluncurkannya ini diperuntukkan oleh para kaum milenial agar dapat menggunakan batik sebagai pakaian sehari-hari dan bangga atas budaya Indonesia tersebut.
"Corak glow in the dark ini tentunya lebih ke anak muda atau milenial, jadi konsepnya kita itu bagaimana anak muda bisa tertarik dengan batik tulis dan bangga menggunakan batik, makanya kami mengaplikasikan glow in the dark ke batik tulis ," ujarnya kepada Tribun Medan, Kamis (22/9/2022).
Menurutnya, anak muda merupakan penerus bangsa yang dapat menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia, oleh karena itu Heri mengkombinasikan kain batik tradisional dengan fashion yang digemari oleh anak muda.
"Batik tulis ini bisa divariasikan menjadi berbagai fashion sesuai dengan keinginan, seperti jaket bomber dan lainnya, jadi budaya lokalnya ada tetapi fashionnya juga ada," ucapnya.
Untuk satu lembar kain yang berukuran panjang 2.6 meter dengan lebar 1.15 meter, memerlukan waktu pengerjaan sekitar 2 hingga 3 bulan.
"Kami ingin mempertahankan kerajinan tangan, dan hasil kerajinan ini dapat dihargai sehingga kearifan lokal tetap terjaga, dari pada membeli pakaian branded yang mahal, lebih baik menggunakan produk lokal Indonesia seperti yang dianjurkan oleh pemerintah," tuturnya.
Baca juga: PAKAI BAJU BATIK, Sisca Kohl Dilamar Jess No Limit, Cincin Melingkar Harganya Fantastis
Dikatakannya, kain batik yang diproduksi oleh Heri ini bukan hanya tersebar di Indonesia, tetapi juga diminati oleh negara tetangga seperti Australia.
Selain itu, para influencer serta artis ibukota juga ramai memesan dan menggunakan batik yang dijual di Pedjoeang Batik.
"Batik kita sudah tersebar di seluruh Indonesia bahkan hingga luar negeri seperti Malaysia, Singapore, hingga Australia juga ada yang pesan melalui Platform belanja online dan sosial media. Bahkan beberapa hari yang lalu ada juga orang Malaysia & Singapura yang berkunjung langsung ke Markaj untuk mengoleksi Batik Tulis," ujarnya.
Bukan hanya menjual batik glow in the dark, Pedjoeang Batik juga menyediakan berbagai batik tulis dengan corak yang berbeda-beda dan juga bisa disematkan kancing emas.
Corak atau motif dapat dibuat sesuai keinginan pelanggan dengan cara memesan terlebih dahulu karena Pedjoeang Batik tidak menyediakan pakaian siap pakai.
Pemesanan bisa dilakukan melalui Media Sosial @kereta_kencana_batik atau langsung mengunjungi toko Pedjoeang Batik di Jalan Pakantan Nomor 6, Pasar Baru, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan.
Heri berpesan kepada anak muda Indonesia agar dapat memakai batik dan ikut melestarikan budaya Indonesia.
"Dan pesan saya untuk anak muda Indonesia, kami adalah masa lalu dari anak muda dan anak muda adalah masa depannya Indonesia jadi sudah saatnya kita ikut berjuang melestarikan warisan budaya Indonesia dan tentunya bangga memakai produk lokal Indonesia," tutupnya.
(cr10/Tribun-Medan.com)