Berita Artis
NIKITA Mirzani masih Panas, Blakblakan Sebut Najwa Shihab seperti Ini lewat Live IG
Nikita Mirzani menyindir Najwa Shihab dengan menyebut dirinya jauh lebih terkenal dibandingkan Najwa lewat siaran langsung IG-nya. Kok tiba-tiba?
"Tong kosong nyaring bunyinya. Di apus jg," ujar salah satu netizen.
"Wkwkwk postingan yang mojokin mbak nana dihapus kasian deh engga pernah ditanggepin siapapun krna ngg penting,,btw selamat buat mbak nana atas terpilihnya nominasinya semoga mba nana selalu berkarya demi menegakkn kbeneran bukan ketenaran, yang bisanya hanya koar2 seperti anak kecil," sindir netter lain.
“Kok dihapus Postingan Nyinyir mba Nana??? @nikitamirzanimawardi_172 " seru netter lain.
Najwa Shihab Raih Penghargaan
Najwa Shihab meraih penghargaan dan terpilih menjadi Public Figure Inspiratif Terpopuler di ajang Indonesian Television Awards 2022, Kamis (22/9/2022).
Dalam acara tersebut, Mbak Nana menyampaikan rasa syukurnya bisa memperoleh penghargaan tersebut.
Kemudian ia juga mengungkapkan alasannya kerap mengkritik kebijakan pemerintah.
Menurut penggagas Narasi itu, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab seorang jurnalis untuk menggaungkan suara publik, di tengah virus dusta yang bertebaran.
‘Alhamdulillah, terima kasih atas penghargaan ini. Teman –teman di tengah tsunami informasi dan virus dusta yang meracuni udara, saya percaya tugas jurnalisme adalah menggaungkan suara publik,” ujarnya dilansir dari Instagram@najwashihab, Jumat (23/9/2022).
“Sesederhana itu sebetulnya yang saya lakukan, dan juga dilakukan oleh begitu banyak jurnalis lain, menyuarakan apa yang kami anggap penting,” sambungnya.
Menurut Najwa Shihab, ada begitu banyak kebenaran manis atau pahit yang harus disuarakan.
“Ada banyak kebenaran, manis atau pahit yang semuanya harus berani dibicarakan secara bersama-sama hari ini,” tuturnya.
Diakui Najwa Shihab, jika akan selalu ada pihak yang melakukan intimidasi untuk membungkam kebenaran.
Namun, Jurnalis 45 tahun itu berpesan kepada publik agar terus berani bersuara dalam menyuarakan kebenaran.
“Dan dalam upaya untuk membicarakan kebenaran, selalu ada usaha untuk merobohkan nyali lewat intimidasi, beragam intimidasi, macam-macam bentuk intimidasinya. Tapi tujuannya selalu satu, membangun rasa ngeri, menakut-nakuti supaya kita berhenti,” jelasnya.
(cr18/tribun- medan.com)