TRIBUNWIKI
SOSOK Ismail Rasyid, Pengusaha Asal Aceh, Awali Karir dari Kernet Labi-labi,Kini CEO Trans Continent
Ismail Rasyid merupakan putra dari pasangan Muhammad Rasyid dan Salamah. Ia anak kedua dari enam bersaudara.
Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM - Ismail Rasyid merupakan seorang pengusaha internasional asal Aceh dan juga pendiri sekaligus CEO Trans Continent yang bernaung dibawah bendera Royal Group.
Ismail Rasyid lahir di Matangkuli, Aceh Utara pada 3 Juli 1968. Ia merupakan lulusan SMA Negeri 1 Lhokseumawe pada tahun 1987 yang kemudian melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala.
Ismail Rasyid merupakan putra dari pasangan Muhammad Rasyid dan Salamah. Ia anak kedua dari enam bersaudara.
Untuk menjadi pengusaha sukses seperti saat bukanlah hal yang mudah bagi Ismail Rasyid. Ia berasal dari keluarga pas-pasan di pedalaman Aceh Utara, tepatnya di Matangkuli.
Baca juga: SOSOK Zuryati Simbolon, Wanita Berdarah Batak, Jabat Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk
Ayahnya hanyalah seorang utoh (tukang bangun rumah berkontruksi kayu) dan ibunya juga bukan wanita karir.
Karena keterbatasan tersebut, Ismail Rasyid pernah melakoni beberapa pekerjaan kelas bawah untuk menambah biaya kuliahnya.
Ia pernah menjadi kernet labi-labi jurusan Pasar Aceh-Lhoknga. Saat itu Ismail Rasyid dikenal luas di kalangan para sopir dan kernet jurusan lainnya, termasuk para awak angkot jurusan Pasar Aceh – Darussalam.
Selain menjadi kernet labi-labi di sela-sela kuliah, Ismail juga melakoni bisnis untuk menopang kehidupannya.
Pada saat acara Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) dihelat di Blang Padang, Banda Aceh. Ismail tidak membuang-buang waktunya hanya sekadar menjadi penonton di event tersebut.
Dengan kegigihannya, ia berangkat ke Takengon untuk membeli buah-buahan dari agen di sana. Buah itu kemudian dijual kembali oleh Ismail Rasyid di acara PKA.
Lulus dari Universitas Syiah Kuala pada tahun 1993, Ismail Rasyid pulang ke kampung halamannya dan mencari pekerjaan disana.
Baca juga: Sosok Asmujiono Anggota Kopassus Terbaik, Disorot Usai Jenderal Andika Revisi Syarat Masuk Taruna
Karena kondisi Aceh yang karut marut lantaran konflik bersenjata saat itu, Ismail tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Hal ini kemudian membuat Ismail Rasyid nekat merantau ke Batam.
Ismail Rasyid telah bekerja pada banyak perusahaan, dengan jabatan yang beragam di berbagai kota. Seperti, Store Supervisor pada CV Oscarindo Batam Pertiwi (contractor and supplier), Team Chief pada PT Singapore Indobatam Co (manufaktur), dan Airfreight Coordinator pada PT Ritra Cargo Indonesia.
Ia juga pernah menjadi Branch Manager PT Citylink Transindo International, Marketing Executive PT Kartika Nusantara (shipping lines and export-import and trading), serta Branch Manager PT Megatrindo Nusantara Abadi (international freight forwarder and logistics service).
Sebelum mendirikan Trans Continent, Ismail Rasyid juga pernah menjadi General Manager PT Nusantara Abadi, General Manager PT C&P Logistics Indonesia, dan Managing Director PT C&P Logistics Indonesia.