Breaking News

Tragedi Arema Vs Persebaya

KRONOLOGI LENGKAP Ratusan Orang Tewas dalam Tragedi Arema Vs Persebaya, Bermula dari 2 Polisi Tewas!

Polda Jatim memastikan ratusan orang meninggal dalam tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Editor: M.Andimaz Kahfi

TRIBUN-MEDAN.COM - Polda Jatim memastikan ratusan orang meninggal dalam tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Terkini diketahui total korban meninggal dunia yaitu 153 orang.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengatakan ratusan orang tersebut adalah Aremania dan polisi.

Dua orang polisi turut menjadi korban meninggal dalam insiden ini.

"Korban yang meninggal di stadion sekitar 34 orang" ucap Nico kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (2/10/2022).

Insiden Arema vs Persebaya bermula saat laga Singo Edan kalah 2-3 oleh Bajol Ijo.

Kekalahan ini memicu Aremania masuk ke dalam lapangan untuk mengejar pemain dan ofisial Arema FC.

Polisi sempat menghimbau Aremania untuk kembali ke tribun.

Tapi, massa semakin anarkis sehingga menyebabkan dua polisi meninggal.

Kemudian polisi menembakkan gas air mata ke arah massa.

Mayoritas Aremania yang meninggal di rumah sakit karena karena kondisinya memburuk setelah kerusuhan terjadi.

Mayoritas korban mengalami sesak napas dan terinjak-injak karena panik akibat tembakan gas air mata.

Massa yang menuju ke arah pintu keluar menumpuk sehingga memicu sesak nafas dan kekurangan oksigen.

"Mereka pergi ke satu titik di pintu keluar, entah pintu 10 atau pintu 12. Kemudian terjadi penumpukan suporter."

"Saat penumpukan itulah ada yang sesak nafas, dan kekurangan oksigen. Tim medis dan tim pergabungan sudah berupaya menolong di dalam stadion," paparnya.

Petugas segera membawa korban ke rumah sakit terdekat, mulai RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Kanjuruhan, serta rumah sakit di Kota Malang.

Bupati Malang, Sanusi mengatakan Pemkab akan menanggung biaya perawatan para korban.

Sanusi meminta rumah sakit langsung menangani korban tanpa memperhitungkan biaya.

"Biaya akan ditanggung Pemkab" ujar Sanusi. (*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved