Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan
Rusuh Kanjuruhan 174 Tewas usai Laga Liga 1 Arema Vs Persebaya, Sepakbola Indonesia Disorot Dunia
Tragedi Kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Makan Korban, Ratusan Nyawa Melayang Sia-sia, Sepakbola Indonesia Disorot Dunia.
TRIBUN-MEDAN.COM - Dunia olahraga dan sepak bola Indonesia tengah berduka.
Lagi-lagi tragedi kerusuhan suporter memakan korban nyawa manusia.
Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang terjadi baru-baru ini merenggut ratusan nyawa.
Kini, Tragedi di Kanjuruhan setelah laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu, (1/10/2022) membuat Sepakbola Indonesia disorot Dunia.
Hingga artikel ini dibuat, laporan dari Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak, menyebutkan sudah ada 174 nyawa yang hilang di tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan terjadi lantaran tak terimanya Aremania setelah tim kebanggan mereka, Arema FC menelan kekalahan atas Persebaya di pekan ke-11 Liga 1.
Wali Kota Malang Sutiaji saat datang melayat ke rumah duka korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya, Minggu (2/10/2022).
Berjatuhnya korban jiwa terjadi karena polisi menembaki gas air mata ke arah tribun stadion yang membuat situasi menjadi semakin panik.
Para supporter berlarian menyelamatkan menuju pintu keluar stadion yang menyebabkan aksi desak-desakan.
Baca juga: Vera Ditanya Apa Bisa Terima Reza Sebagai Yosua? Ternyata Begini Jawaban Kekasih Brigadir J

Melihat jumlah korban yang banyak dan situasi yang kacau, media Dunia menyorot peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan.
“Lapangan sepak bola yang menjadi neraka, setidaknya 127 meninggal dalam kerusuhan di Indonesia,” tulis media asal Korea Selatan, Chosun.
"Bentrok antara pendukung dua tim sepak bola Indonesia di provinsi Jawa Timur menewaskan 125 penggemar dan dua petugas polisi,
sebagian besar diinjak-injak sampai mati, kata polisi," tulis media asal Spanyol, ESPN.
Juga dengan media asal Inggris, Sky yang turut menyorot kejadian di Kanjuruhan.
“Dalam kejadian yang tampaknya menjadi salah satu bencana stadion terburuk,