Arema vs Persebaya

TRAGEDI MAUT, 110 Orang Dikabarkan Tewas saat Ricuh Arema Vs Persebaya, Ada Racun Gas Air Mata

Kerusuhan terjadi paska Arema FC Kalah 2-3 dari Persebaya. Sejumlah orang diduga menjadi korban

Editor: Dedy Kurniawan
SURYA/Purwanto
Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. (SURYA/Purwanto) 

TRIBUN-MEDAN.COM -  Kerusuhan terjadi paska Arema FC Kalah 2-3 dari Persebaya.

Sejumlah orang diduga menjadi korban meninggal dunia dan luka-luka akibat kericuhan tersebut.

Hingga saat ini penanganan dan pendataan atas korban masih dilakukan.

Sebelumnya, kesebelasan Arema FC kalah 2-3 dari tamunya Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga I, Sabtu (01/10/2022) di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

Baca juga: Bos Arema FC Gilang (Juragan99) Masih Bungkam Soal Kerusuhan, Puluhan Kantong Jenazah Disediakan

Baca juga: Hasil Lengkap Liga Inggris - Liverpool Gagal Menang, Chelsea Amankan 3 Poin, Arsenal di Puncak

Tidak terima atas kekalahan itu, ribuan pendukung tuan rumah merangsek masuk ke dalam lapangan dan memicu kericuhan di lapangan. Akibatnya, sejumlah korban berjatuhan.

Awalnya laga kesebelasan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam BRI Liga 1 berjalan seru sejak berjalannya laga.

Kedua kubu saling serang.

Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. (SURYA/Purwanto)
Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. (SURYA/Purwanto) (SURYA/Purwanto)


Tuan rumah kebobolan terlebih dahulu, 8 menit setelah wasit meniup peluit dimulainya pertandingan.

Pemain Persebaya Silvio Rodrigues Pereira Junior mampu lolos dari jebakan offside dan dengan cepat melesakkan si kulit bundar ke gawang Arema FC. Gol 0-1 untuk keunggulan sementara Persebaya FC.

Berikutnya, tuan rumah melakukan serangan balik.

Sayangnya, hal itu justru membuat barisan pertahanan tuan rumah keropos.

Menit ke-32, Arema FC kembali kebobolan.

Pemain Persebaya, Leo Lelis, berhasil memanfaatkan sebuah tendangan hukuman di depan gawang dan kembali menambah pundi-pundi gol.

Kedudukan 0-2 untuk keunggulan sementara tim Bajul Ijo.

Arema FC baru bisa membalas ketertinggalan lewat gol yang dicetak oleh Abel Camara menit 42 dan tendangan penalti Abel Camara menit 47.

Di babak kedua, Bajul Ijo kembali mencetak gol dan itu menjadi gol kemenangan Bajul Ijo setelah 23 tahun tak pernah menang di kandang Singo Edan.

Gol kemenangan 2-3 Persebaya dicetak Menit 51 oleh Sho Yamamoto.

Sejatinya Arema FC sudah berupaya menyamakan kedudukan dengan melakukan pergantian pemain.

Sayangnya taktik yang diracik Javier Roca tak mampu mengalahkan taktik yang diracik Aji Santoso pelatih Persebaya


Pantauan Surya.co.id (grup Tribun-medan.com) suporter langsung menyerbu ke tengah lapangan begitu peliut tanda pertandingan berakhir ditiup. Mereka tak terima tim kesayangannya kalah.

Lalu, suporter membuat kericuhan di dalam stadion sehingga membuat suasana tidak kondusif.

Akibat kerusuhan tersebut, dua supporter Arema FC dikabarkan meninggal dunia di tempat.

Namun, belum diketahui identitas dari kedua korban tersebut.

Mereka sudah tak bernyawa ketika akan ditolong oleh rekan-rekan media yang bertugas.

Para suporter saling pukul satu sama lain dengan berbagai benda yang mereka bawa dari luar lapangan.

Para petugas keamanan dari TNI-Polri pun kerepotan untuk mengatasi kericuhan tersebut.

Bahkan, kenderaan petugas tampak dihancurkan oleh supporter. 

Para pemain dan tIm ofisial Persebaya pun langsung di evakuasi oleh petugas keamanan dari lokasi.

Mereka dibawa menggunakan kendaraan barracuda untuk menghindari penyerangan dari supporter tuan rumah. 

Hasil Arema vs Persebaya ini sungguh mencoreng kedigdayaan Singo Edan atas Bajul Ijo.

Arema kalah di Kandang Singa untuk kali pertama setelah 23 tahun lamanya.


Dikutip dari Surya Malang, kekalahan ini menjadi salah satu menyulut emosi suporter Arema yang hadir di Stadion Kanjuruhan.

Mereka langsung berlari ke ruang ganti para pemain Persebaya Surabaya.

Bahkan, Aremania juga mengejar para pemain Arema FC.

Mereka menyalakan flare dan melempar benda-benda yang ada di sekitar lapangan.

Petugas keamanan berusaha melakukan pengamanan.

Gas air mata turut ditembakkan untuk meredam kericuhan yang dilakukan Aremania. 

Berdasarkan laporan jurnalis Kompas.com yang bertugas, mobil polisi juga menjadi korban.

Mobil polisi menjadi sasaran amukan massa, dirusak, dan dibakar.

Para pemain Persebaya Surabaya sempat tertahan di Stadion Kanjuruhan kendati sudah masuk ke dalam kendaraan taktis (rantis) milip kepolisian.

Mereka yang sempat tertahan di dalam kendaraan taktis (rantis) dalam kondisi aman.

Sementara di luar stadion, suporter Aremania meluapkan emosi sehingga terjadi kericuhan.


Hingga tulisan ini ditayangkan setidaknya ada sekitar 40 orang meninggal dunia saat kerusuhan di Kanjurahan setelah pertanding Arema FC dan Persebaya Surabaya.

Seperti yang dilansir dari akun twitter @GambrengCrew yang membagikan sebuah tangkapan layar grup WA yang mengabarkan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Informasi yang dibagikannya, diduga ada sekitar 40 orang tewas. Namun masih dalam pendataan atau belum valid.

Tidak hanya itu, sekitar 100 orang masih dalam perawatan di RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang dan RS Wava Husada. Jumlah luka-luka juga masih dalam pendataan.

Korban yang meninggal dunia dan terluka di antaranya dari kepolisian dan Aremania.

Selain itu ada juga 2 Ransus Polri hancur, pagar stadion rusak, dan lampu stadion padam.

Namun salah satu akun twitter Ilham Prasetyo @IlhamPrasetyo01 mengabarkan, bahwa korban tewas akibat kerusuhan ini disebutkan mencapi sekitar 110 orang. Namun, jumlah Itu belum termasuk yang di rumah sakit.


Melalui akun twitter, PSSI mengecam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut.

Kecaman itu dikeluarkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi dalam rilisnya Minggu (2/10/2022) dini hari.

Dalam rilis tersebut Yunus Nusi memastikan panitia pertandingan (panpel) Arema FC akan mendapat sanksi keras jika kerusuhan itu terbukti di dalam lapangan.

Selain sanksi denda, PSSI juga mengancam Singo Edan tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa pertandingan. "PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa," kata Yunus Nusi.

Guna memastikan data dan fakta mengenai kerushan di Kanjurugan PSSI menerjunkan tim investigasi ke lapangan.

"Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang," kata Yunus.

Kerusuhan di Kanjuruhan itu bermula dari kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya, 2-3, dalam Derbi Jawa Timur di pekan ke-11 Liga 1 2022/2023. Bajul Ijo menang berkat gol Silvio Junior (8'), Leo Lelis (32'), dan Sho Yamamoto (51'), sedangkan gol balasan Arema datang lewat brace Abel Camara (42' dan 45+1').

(*/tribun-medan.com/suryamalang.com/kompas.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved