Gempa Taput

Jarak Pusat Gempa Bumi Taput Semakin Dekat ke Permukaan, Gempa Terkini Hanya Kedalaman 2 Kilometer

Masyarakat Tapanuli Utara dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
Brimob Polda Sumut diberangkatkan memberikan bantuan kepada warga yang menjadi korban dampak gempa bumi di Tarutung, Tapanuli Utara. 

Wilayah ini secara umum tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier berupa batuan metamorf dan meta sedimen, batuan berumur Tersier berupa batuan rombakan gunung api dan batuan sedimen, serta endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda dan endapan aluvial sungai.

Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter, batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.  Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas Sesar Sumatera pada Segmen Renun dengan mekanisme sesar mendatar menganan (dextral strike-slip) berarah barat laut –tenggara dengan kedudukan N 143 E, dip 76 dan slip 166. 

Menurut informasi BMKG guncangan gempa bumi dirasakan di Tarutung dengan intensitas guncangan sebesar VI MMI (Modified Mercalli Intensity), di Sipahutar sebesar V MMI, di Singkil sebesar IV MMI dan di Gunung Sitoli serta Tapaktuan sebesar III MMI.

Dikutip dari situs vsi.esdm, menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena pusat gempa bumi berada di darat.

Daerah Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara tergolong rawan gempa bumi karena terletak dekat dengan sumber gempa bumi yaitu Sesar Sumatera. Badan Geologi mencatat bahwa wilayah tersebut pernah mengalami bencana gempa bumi pada tahun 1984, 1987 dan 2011.

Masyarakat Tapanuli Utara dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai kabar terkait gempa bumi ini.Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman.

Infrastruktur bangunan di Kabupaten Tapanuli Utara dan sekitarnya harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi, karena wilayah Kabupaten Tapanuli Utara tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi gempa bumi.

"Kejadian gempa bumi ini diperkirakan berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard)  berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi. Bahaya ikutan tersebut diperkirakan dalam dimensi kecil. Badan Geologi akan mengirim Tim Tanggap Darurat (TTD) ke lokasi bencana," demikian keterangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi Kementerian ESDM.

Di sisi lain, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan menjelaskan bahwa pemkab belum sepenuhnya mendata kerusakan ataupun korban akibat gempa bumi yang mengguncang daerahnya tersebut. Namun akibat gempa ini, ada kerusakan fasilitas umum.

Bupati Nikson juga menyampaikan bahwa terdapat kerusakan sejumlah rumah warga. Data sementara yang diterimanya , ada 5 orang mengalami luka-luka yang saat ini sedang di rawat di rumah sakit. Dan ada 2 orang meninggal dunia. Seorang di antaranya karena mengidap sakit jantung.

Bupati meminta agar pemerintah kecamatan dan desa mengimbau warga tetap waspada serta mengantisipasi gempa susulan. Ia juga meminta mendirikan dapur umum dan tenda-tenda pengungsian.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved