Piala Dunia 2022 Qatar
Legenda Timnas Brasil Ini Yakin Tim Samba Jadi Juara dan Angkat Trofi Emas Piala Dunia 2022 Qatar
Piala Dunia, Tidak Ada Alasan bagi Brasil untuk Tak Jadi Juara dan Angkat Trofi Emas di Qatar.
TRIBUN-MEDAN.COM - Timnas Brasil masih menjadi negara yang paling banyak memenangkan trofi emas Piala Dunia.
Brasil telah menjadi jawara dunia sebanyak lima kali sepanjang sejarah turnamen.
Dengan materi pemain bintang yang berkualitas, Timnas Brasil tampaknya tidak punya alasan untuk tak menjadi juara dan mengangkat trofi emas Piala Dunia 2022 Qatar.
Seperti diketahui, Piala Dunia 2022 bakal berlangsung dalam waktu dekat dengan pertandingan pembuka akan dimainkan pada 20 November 2022.
Sebanyak 64 pertandingan akan tersaji dengan 32 tim dari negara di dunia akan saling sikut untuk mengangkat trofi emas Piala Dunia pada laga final 18 Desember 2022.
Sejumlah negara memang diunggulkan menjadi kandidat peraih juara sebab memiliki performa apik di babak kualifikasi dan juga kedalaman skuad yang merata.
Salah satunya adalah timnas Brasil yang melenggang mulus dengan tak terkalahkan di babak kualifikasi zona Amerika Selatan.
Tim Samba mengumpulkan 45 poin dari total 17 laga dengan catatan 14 kali meraih kemenangan dan 3 hasil imbang.
Catatan apik ini tentu menjadi modal peraih titel lima kali Piala Dunia ini untuk kembali juara di Qatar.
Baca juga: Lionel Messi Gelisah 34 Hari Jelang Piala Dunia 2022 Qatar, Curhat Soal Ini, Ada Apa?

Kali terakhir timnas Brasil menjadi juara pada saat edisi Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang.
Salah satu legenda timnas Brasil yang turut mengantarkan tim meraih Piala Dunia 2002, Marcos Cafu, berkomentar bahwa negaranya harus bisa menjadi juara.
Dengan pengalaman serta kedalaman skuad yang mumpuni, Marcos Cafu optimistis bahwa Brasil akan keluar sebagai kampiun Piala Dunia 2022.
"Saya sangat senang dan yakin bahwa tim Brasil akan mencapai hasil yang luar biasa di Piala Dunia ini," ujar Cafu, dikutip dari News 18.
"Brasil saat ini jauh lebih siap dan berpengalaman."
"Tim tidak bergantung secara eksklusif pada satu pemain."