Legenda PSMS

KISAH Edu Juanda 'Si Kaki Setan', Legenda PSMS dan Timnas Indonesia, Tak Gengsi Menyambi Jadi Ojol

Walaupun Edu Juanda masih pemain muda kala itu, tapi dia menunjukkan kematangannya di lini tengah PSMS Medan bersama gelandang asing, Ariel Gutierrez.

Tribun Medan/HO
Legenda PSMS Medan dan Timnas Tanah Air, Edu Juanda saat bermain bersama tim Ijeck FC beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Namanya tentu sudah tidak asing di telinga insan sepak bola Sumatera Utara (Sumut) dan Nasional.

Ia adalah satu di antara sekian banyak gelandang terbaik yang pernah dipunyai PSMS Medan dan Timnas Indonesia.

Ya, dia adalah Edu Juanda

Sekarang Edu memang telah pensiun, namun, walaupun tak bermain di sepak bola profesional, kesibukannya tetap tidak jauh-jauh dari cabang olahraga (cabor) yang pernah membesarkan namanya.

Edu sekarang masih aktif melatih beberapa klub lokal secara freelance.

Ia bercerita setelah pensiun tetap memliki beberapa kegiatan lainnya.

Bahkan, ia tak malu mengatakan pernah melakoni beberapa pekerjaan sambilan. 

"Saya pernah jadi gojek, supir dan antar-antar paket."

''Semua saya lakukan buat keluarga apapun itu yang penting halal."

"Saya punya anak tiga dan saya bertekad membiayai pendidikan mereka setinggi mungkin," ujarnya kepada Tribun Medan, Rabu (19/10/2022). 

Baca juga: Tatap Piala Soeratin Sumut, Pelatih Sebut PSMS Medan U-15 Sudah Siap Tempur

Edu Juanda (jongkok dua dari kiri) saat memperkuat PSMS Medan musim 2000/2001 lalu. (Tribun Wiki) Begini Kabar Legenda Timnas dan PSMS 'Si Kaki Setan' Edu Juanda, Cerita Pernah Jadi Ojol
Edu Juanda (jongkok dua dari kiri) saat memperkuat PSMS Medan musim 2000/2001 lalu. (Tribun Wiki) Begini Kabar Legenda Timnas dan PSMS 'Si Kaki Setan' Edu Juanda, Cerita Pernah Jadi Ojol (Tribun Medan/IST)

Edu Juanda melanjutkan, meskipun predikat pemain Timnas pernah disandangnya, tapi itu menurutnya masa dulu.

Dia mengatakan, hal itu tak perlu lagi terlalu dibanggakan dan jangan dijadikan gengsi untuk terus berjuang demi keluarga.

"Tidak perlu gengsi jika untuk keluarga. Semua saya lakukan selagi itu halal."

"Embel-embel Timnas itu jangan terlalu dibangga-banggakan, intinya semua untuk keluarga," katanya. 

Edu Juanda dikenal dengan talenta dan kejeniusannya di lapangan tengah.

Bakatnya muncul sejak ia menjadi atlet sepakbola binaan di PPLP Sumut.

Usai mengenyam pelatihan di PPLP Sumut, Edu memperkuat timnas pelajar.

Tak perlu waktu lama, ia langsung dilirik Coach Suimin Diharja yang tengah menukangi PSMS di tahun 2000an dan memanggilnya ke dalam tim.

Usai gabung bersama Ayam Kinantan, ia langsung diproyeksikan mengisi pos tengah skuat PSMS Medan oleh coach Suimin yang tak salah mengambilnya.

Walaupun Edu masih pemain muda, tapi dia menunjukkan kematangannya di lini tengah PSMS Medan bersama gelandang asing, Ariel Gutierrez

Saat aktif menjadi pemain, Edu memang memiliki kelebihan sebagai seorang gelandang.

Ia punya permainan menekan, umpan dan tendangan bebas yang mematikan. Bahkan, senior di tim nya memanggilnya dengan julukan "Kaki Setan".

Setahun di PSMS Medan, Edu pun hijrah ke PSPS Riau yang saat itu dijuluki Real Galaticos, karena diisi pemain Timnas di antaranya Kurniawan Dwi, Bima Sakti, Aples Tecuari, Sugiantoro, dan lain-lain. 

Tak sampai di situ, Edu muda terus berkembang dan selalu menjadi langganan Timnas bersama nama-nama beken seperti Firman Utina, dan Ponaryo Astaman. 

Selesai dari PSPS, Edu pun hijrah ke Persebaya.

Bersama Bajul Ijo, ia selalu menjadi pilihan utama di lini tengah.

Sampai terjadilah kejadian saat Derby Jawa Timur digelar antara Persebaya vs Persik Kediri, Edu menerima tackle keras yang menyebabkan lututnya cedera parah.

Kejadian menyedihkan itu memaksa Edu Juanda harus istirahat sampai akhir musim.

Edu pun memutuskan balik ke Medan untuk penyembuhan.

Tapi cedera yang ia derita cukup parah dan mengharuskannya istirahat sampai dua tahun.

Baca juga: Tim Diliburkan, Manajemen PSMS Medan Pastikan Hak Pemain dan Pelatih Terpenuhi

Mantan Pemain PSMS, Edu Juanda menjadi sasaran swafoto saat menghadiri Festival U-12 SSB Generasi.
Mantan Pemain PSMS, Edu Juanda menjadi sasaran swafoto saat menghadiri Festival U-12 SSB Generasi. ()

Edu yang dikenal cukup bandel di lapangan, setelah sembuh ia kembali merumput bersama Persikabo Bogor dan PSKPS.

Saat disinggung mengenai klub yang paling berkesan, ia menjawab PSMS.

"Kami dulu sangat kompak dan petarung, semua tukang berantamlah."

"Harapannya mudah-mudahan PSMS bisa kembali ke levelnya dan saya tidak pernah menutup diri kalau buat kemajuan PSMS," ucapnya. 

"Sampai sekarang pun saya tetap main bola walaupun oldcrack, kita tetap rutin main sama kawan-kawan di Ijeck FC silaturahmi dengan mantan rekan setim dulu," katanya. 

(cr12/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved