Cacing Sutra Sungai Deli
Mengais Lumpur dengan Alat Sederhana, Cacing Sutra Sungai Deli jadi Sumber Kehidupan
Pencari cacing sutra di aliran sungai Deli menjadi sumber kehidupan bagi sebagian warga Belawan. Dalam sehari pencari cacing bisa memanen 30 kg.
Penulis: Aprianto Tambunan |
Mengais Lumpur dengan Alat Sederhana, Cacing Sutra Sungai Deli jadi Sumber Kehidupan
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sulitnya mencari kerja, membuat sebagian warga Belawan mengais rezeki dari Sungai Deli.
Dengan alat sederhara yakni jaring dan ember, para pria warga belawan ini menyusuri sungai dan menyelami Sungai Deli untuk menceri cacing sutra.
Cacing yang berwarna merah dengan ukuran kecil dan kerap bergumpal ini merupakan pangan ternak ikan yang begitu banyak dicari.
Tentu saja peluang ini dimanfaatkan sebagian orang untuk menjadi pemburu cacing sutra.
Tak tanggung-tanggung, dalam sehari, jika cuaca dan kondisi sungai tenang, para pencari cacing ini bisa mendapat 30 Kg atau Rp 100 ribu.
Tentu saja mencari cacing di sungai tidak begitu mudah, resiko terinjak pecahan kaca, atau benda-benda tajam lainnya menjadi makanan sehari-hari.
Namun, hal tersebut bukanlah rintangan yang berat bagi para pencari cacing sutra ini.
Seperti Haris pria asal Belawan Bahagiaini menyebut bahwa mencari cacing sutra merupakan sumber pencapatannya untuk menghidupi keluarganya.
Meski terbilang cukup beresiko, namun ia mengkesampingkan hal tersebut demi mencari nafkah bagi keluarganya.
Menurutnya, cacing ditemui di perairan beriklim tropis dan dengan kondisi air yang berlumpur.
"Cacing sutra dapat kita temui di air yang berlumpur dengan mengandung bahan organik yang sudah terurai, karena itu merupakan makanan utama cacing. Makanya banyak penghobi ikan hias maupun peternaknya yang mencari cacing ini, karena bagus untuk ikan," ujarnya, Jumat (21/10/2022).
Cacing Sutra ini memiliki pasar yang menjanjikan, dikarenakan banyaknya permintaan pasar.
Hal tersebut membuat Haris terus bersemangat dalam mengumpulkan cacing sutra.
Bahkah Haris menyebutkan dalam satu bulan ia dapat menjual cacing sutra dengan keuntungan berkisar Rp 3 juta.
"Dengan modal jaring sama menyelam ke dalam air, keuntungan kita perbulan bisa jutaan, karena dalam setengah hari saja bisa kita mendapatkan hasil jualan itu Rp 100 ribu," ungkapnya.
Dalam mencari cacing sutra, Haris mengatakan tidak selalu mendapatkan jumlah yang maksimal.
Terkadang ia hanya mendapat setengah dari hari biasanya ia mencari.
"Kalau keadaan air sedang deras, hanya dapat mengumpulkan cacing sebanyak 10 hingga 15 kilo saja. Namun jika kondisi air sedang bersahabat, cacing sutra bisa didapatkan sebanyak 30 kilogram," bebernya.
(cr29/tribun-medan.com)