Kesehatan

Bahan Baku Obat Penyebab Sakit Ginjal, Ditemukan Senyawa Kimia di Ginjal Anak yang Sakit

Bahan baku obat yang dicurigai sebagai penyebabnya kini sedang ditelusuri.Ditemukan Senyawa Kimia di Ginjal

Editor: Salomo Tarigan
HO
Bahan Baku Obat Penyebab Sakit Ginjal, Ditemukan Senyawa Kimia di Ginjal Anak yang Sakit 

Ditemukan di Ginjal Senyawa Kimia Penyebab Sakit

  Info terbaru dari kementerian kesehatan akhirnya ditemukan di Ginjal Senyawa Kimia Ini Penyebab Sakit.

Anda juga perlu mengetahui ciri-ciri Gejala Gagal Ginjal

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, tujuh dari 11 pasian anak yang berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) terkonfirmasi ada kandungan Kalsium Oksalat pada ginjalnya.

Baca juga: Pembalasan Indonesia Atas Taiwan, Fajar Alfian/Rian Ardianto Lolos ke Semifinal | Hasil Denmark Open

Kalsium Oksalat ini ditemukan setelah sebelumnya Kemenkes mendapatkan informasi dari WHO soal kasus yang juga sama terjadi di Zambia, Afrika.

Data dari WHO, per 5 Oktober 2022 terdeteksi ada kandungan Etilico dan Dietilenglicol dalam tubuh anak-anak yang sakit di Zambia.


"WHO pada 5 Oktober 2022, mengonfirmasi di Zambia ada (penyakit yang sama) disebabkan oleh senyawa kimia, dan senyawa kimianya itu Etilico dan Dietilenglicol."

"Ternyata (setelah dilakukan pengecekan) dari anak-anak itu yang ada di RSCM, 7 dari 11 anak potif memiliki zat kimia berbahaya, Etilico dan Dietilenglicol," kata Menkes Budi saat konferensi pers tentang Perkembangan Penanganan Gangguan Ginjal Akut di Indonesia melalui zoom, Jumat (21/10/2022).

Baca juga: Pembalasan Indonesia Atas Taiwan, Fajar Alfian/Rian Ardianto Lolos ke Semifinal | Hasil Denmark Open 

Dua senyawa ini, Etilico dan Dietilenglicol, kata Menkes Budi, jika masuk ke tubuh dengan dosis yang banyak, sangat berbahaya.

"Ini kalau masuk ke tubuh kita, bisa berubah menjasi Asam Ofsalat, ini kalau masuk ke ginjal jadi Kalsium Ofsalat dan jadi di ginjal."

"Dan RSCM, mengonfirmasi adanya Kalsium Ofsalat tadi (pada ginjal anak-anak)," jelas Menkes Budi.

Sebelumnya terbongkar, Kemenkes melakukan pemeriksaan apakah kasus ini karena ada pengaruh dari Covid-19 dan Vaksin.

Namun ternyata, tidak ada kaintannya dengan hal itu. 

Kemenkes pun mencari tahu, apakah penyakit ini gara-gara virus atau bakteri, ternyata juga bukan.

"Tidak gara-gara Covid-19 dan tidak juga gara-gara vaksin."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved