Kesehatan

Bahan Baku Obat Penyebab Sakit Ginjal, Ditemukan Senyawa Kimia di Ginjal Anak yang Sakit

Bahan baku obat yang dicurigai sebagai penyebabnya kini sedang ditelusuri.Ditemukan Senyawa Kimia di Ginjal

Editor: Salomo Tarigan
HO
Bahan Baku Obat Penyebab Sakit Ginjal, Ditemukan Senyawa Kimia di Ginjal Anak yang Sakit 

TRIBUN-MEDAN.com - Pemerintah bertindak mencari penyebab gagal ginjal yang me nyerang banyak anak di Indonesia.

Bahan baku obat yang dicurigai sebagai penyebabnya kini sedang ditelusuri.

Bahan baku obat tersebut mengandung senyawa bahan kimia.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengecek kandungan bahan impor yang terkandung pada obat sirup.

Pengecekan bahan impor itu pihaknya lakukan dengan berkoordinasi dengan beberapa kementerian seperti Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).


"Karena itu sekarang untuk menghindari kemudharatan resiko yang lebih besar, maka semua obat cair terutama obat sirup kita stop dulu," kata Muhadjir Effendi ketika ditemui wartawan di Gedung Veteran RI, Jakarta Selatan, Jumat (21/10/2022).

Baca juga: Pembalasan Indonesia Atas Taiwan, Fajar Alfian/Rian Ardianto Lolos ke Semifinal | Hasil Denmark Open

Baca juga: KABAR TERKINI Cristiano Ronaldo Jelang Man United Hadapi Chelsea, Duel Liga Inggris Paling Ditunggu

Pengecekan itu kata Muhadjir akan dimulai dari sektor hulu terkait bagaimana alur bahan bahan itu bisa masuk hingga jenis bahan yang masuk ke Indonesia.

Sebab kata dia, saat ini kandungan bahan baku obat sirup memang sebanyak 80 persen masih impor dari luar negeri.

"Nanti baru kita cek mana kandungan sirup yang mengakibatkan itu (gagal ginjal pada anak)," sebut Muhadjir.

Sementara itu, Muhadjir menyebutkan, Kemenperin juga harus turut bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Sebab kata dia, meskipun bahan baku berasal dari impor namun produksinya tetap di Indonesia.

Maka dari itu ia pun akan mengajak bicara pihak Kemenperin untuk menyelesaikan masalah ini dalam waktu dekat.

 "InsyaAllah ini secepatnya akan selesai, yang penting warga jangan panik," kata dia.

Baca juga: KABAR TERKINI Cristiano Ronaldo Jelang Man United Hadapi Chelsea, Duel Liga Inggris Paling Ditunggu

Lebih lanjut, untuk mencegah semakin melebarnya kasus tersebut. Ia pun menghimbau agar para orang tua yang memiliki anak dibawah usia 15 tahun agar tetap waspada.

Ia meminta agar apabila anak-anak itu mengalami gejala seperti yang telah belakangan ini terjadi untuk segera menghubungi atau mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.

"Begitu juga dengan tenaga kesehatan paling level bawah dari bidan, puskesmas, posyandu dan dokter harus pro aktif. Karena masing-masing desa sudah punya data anak dibawah usia 16 tahun jadi mudah menyisirnya," jelasnya.

Ditemukan di Ginjal Senyawa Kimia Penyebab Sakit

  Info terbaru dari kementerian kesehatan akhirnya ditemukan di Ginjal Senyawa Kimia Ini Penyebab Sakit.

Anda juga perlu mengetahui ciri-ciri Gejala Gagal Ginjal

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, tujuh dari 11 pasian anak yang berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) terkonfirmasi ada kandungan Kalsium Oksalat pada ginjalnya.

Baca juga: Pembalasan Indonesia Atas Taiwan, Fajar Alfian/Rian Ardianto Lolos ke Semifinal | Hasil Denmark Open

Kalsium Oksalat ini ditemukan setelah sebelumnya Kemenkes mendapatkan informasi dari WHO soal kasus yang juga sama terjadi di Zambia, Afrika.

Data dari WHO, per 5 Oktober 2022 terdeteksi ada kandungan Etilico dan Dietilenglicol dalam tubuh anak-anak yang sakit di Zambia.


"WHO pada 5 Oktober 2022, mengonfirmasi di Zambia ada (penyakit yang sama) disebabkan oleh senyawa kimia, dan senyawa kimianya itu Etilico dan Dietilenglicol."

"Ternyata (setelah dilakukan pengecekan) dari anak-anak itu yang ada di RSCM, 7 dari 11 anak potif memiliki zat kimia berbahaya, Etilico dan Dietilenglicol," kata Menkes Budi saat konferensi pers tentang Perkembangan Penanganan Gangguan Ginjal Akut di Indonesia melalui zoom, Jumat (21/10/2022).

Baca juga: Pembalasan Indonesia Atas Taiwan, Fajar Alfian/Rian Ardianto Lolos ke Semifinal | Hasil Denmark Open 

Dua senyawa ini, Etilico dan Dietilenglicol, kata Menkes Budi, jika masuk ke tubuh dengan dosis yang banyak, sangat berbahaya.

"Ini kalau masuk ke tubuh kita, bisa berubah menjasi Asam Ofsalat, ini kalau masuk ke ginjal jadi Kalsium Ofsalat dan jadi di ginjal."

"Dan RSCM, mengonfirmasi adanya Kalsium Ofsalat tadi (pada ginjal anak-anak)," jelas Menkes Budi.

Sebelumnya terbongkar, Kemenkes melakukan pemeriksaan apakah kasus ini karena ada pengaruh dari Covid-19 dan Vaksin.

Namun ternyata, tidak ada kaintannya dengan hal itu. 

Kemenkes pun mencari tahu, apakah penyakit ini gara-gara virus atau bakteri, ternyata juga bukan.

"Tidak gara-gara Covid-19 dan tidak juga gara-gara vaksin."

"(Kita menduga) mungkin ini disebabkan oleh Patagonian karena virus atau bakteri, yakni penyakit disebabkan oleh virus bakteri atau parasit," tapi ternyata juga bukan," kata Menkes Budi.

Hingga saat ini Kementerian Kesehatan telah mendatangi 146 rumah dari 241 pasien anak yang mengalami penyakit ini.

"Dari 241 (pasien), kita sudah datangi 146 rumah (pasien)," sambung Menkes Budi.

 Etilico dan Dietilenglicol Ditemukan di Sirop

Menkes Budi menjelaskan Etilico dan Dietilenglicol itu merupakan cemaran dari pelarut tambahan dari obat sirop.

Pihanyak menyebut sebenarnya Etilico dan Dietilenglicol tidak membahayakan karena tidak beracun.

Hanya saja, tidak bisa digunakan dalam jumlah yang banyak.

"Sebanarnya tidak beracun, cuman kalau obat membuatnya tidak baik, makanya menimbulkan cemaran Etilico dan Dietilenglicol," jelas Menkes Budi.

Menkes Budi masih menyebutkan bahwa penyakit ini cukup mematikan dan menyerang anak-anak.

"Sebanyak 55 persen dari yang mengalami, meninggal dunia," kata Menkes Budi.

Inilah ciri-ciri atau gejala gagal ginjal.

Penyakit gagal ginjal merupakan kondisi di mana fungsi ginjal menurun bahkan hingga tidak dapat bekerja.

Tak hanya dialami orang dewasa, gagal ginjal juga bisa menyerang anak-anak.

Ginjal sendiri memiliki fungsi untuk menyaring racun dan kotoran dari tubuh.

Mengutip Kidshealth, ginjal juga berfungsi untuk mengontrol cairan dalam tubuh dan mengeluarkan limbah tubuh lewat urine.

Nah, ketika ginjal bekerja tak normal, maka ada gejala yang terlihat.

Penyebab ginjal tak bekerja secara normal ada banyak, seperti:

- Infeksi;

- Cedera; 

- Syok benturan;

- Gagal jantung;

- Keracunan;

- Overdosis obat;

- Kelainan;

- Penyakit ginjal kronis yang tak diobati sampai tuntas.

Masih mengutip laman yang sama, gejala masalah yang terjadi pada ginjal pada anak yakni:

- Demam;

- Pembengkakan di sekitar mata, wajah, kaki, dan pergelangan kaki (disebut edema);

- Rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil;

- Peningkatan yang signifikan dalam frekuensi buang air kecil;

- Kesulitan dalam mengontrol buang air kecil pada anak-anak yang cukup dewasa untuk menggunakan toilet;

- Kambuhnya mengompol di malam hari (pada anak-anak sudah terbiasa toilet training);

- Urine berdarah;

- Tekanan darah tinggi.

Sementara itu mengutip WebMD, makin parah gangguan kerusakan pada ginjal, maka makin parah pula gejala yang dialami.

Berikut ini gejala-gejala yang mungkin timbul:

- Kencing lebih sedikit dari biasanya;

- Pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, dan kaki (disebabkan oleh tubuh yang menahan cairan);

- Merasa mengantuk atau sangat lelah;

- Sesak napas;

- Gatal;

- Nyeri sendi, bengkak;

- Kehilangan selera makan;

- Kebingungan;

- Muntah atau mual;

- Nyeri dada atau tekanan;

- Kedutan otot;

- Kejang atau koma (dalam kasus yang parah);

- Sakit perut dan punggung;

- Demam;

- Ruam;

- Mimisan.

Daftar Obat Sirup yang Dilarang Pemerintah

5 Obat sirup yang diinstrusikan BPOM RI ditarik dari peredaran dan dimusnahkan. Pemerintah melarang sementara penggunaan obat sirup menyusul kasus gagal ginjal akut misterius pada anak.
5 Obat sirup yang diinstrusikan BPOM RI ditarik dari peredaran dan dimusnahkan. Pemerintah melarang sementara penggunaan obat sirup menyusul kasus gagal ginjal akut misterius pada anak. (Kolase Tribunnews.com)

1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.

4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.

5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.

"Namun demikian, hasil uji cemaran EG tersebut belum dapat mendukung kesimpulan bahwa penggunaan sirup obat tersebut memiliki keterkaitan dengan kejadian gagal ginjal akut," jelas BPOM.

Baca juga: Ditemukan di Ginjal Senyawa Kimia Ini Penyebab Sakit, Inilah Ciri-ciri Gejala Gagal Ginjal

(*/ Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.comTribunSolo.com

(*)

Baca juga: Juventus Menang 4-0, Posisi Inter Milan Tergeser dari Klasemen | Hasil dan Klasemen Liga Italia

Baca juga: Obat Gangguan Ginjal Akut Sudah Ditemukan, Pemerintah Beli dari Singapura

Bahan Baku Obat Penyebab Sakit Ginjal, Ditemukan Senyawa Kimia di Ginjal Anak yang Sakit

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved