Usai Sekolah Teologi di AS, Rudolf Tobing Jadi Pendeta Termuda, Ternyata Punya Trauma Masa Kecil
Masa lalu Rudolf Tobing, pembunuh wanita di Tol Becakayu, ternyata pernah sekolah sampai ke Amerika.
Namun tersangka kemudian pulang kembali ke Indonesia lantaran dideportasi.
"Tersangka pernah kuliah di Amerika namun dipulangkan karena pelaku dideportasi," ucapnya, dikutip Tribunnews.
Tersangka dideportasi lantaran pelaku melanggar aturan visa dengan bekerja secara penuh waktu atau full time di negeri orang.
Selanjutnya, Rudolf kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikannya di sekolah tinggi ilmu Teologi di Jakarta.
"(tersangka) melanjutkan sekolah Teologi dan lulus tahun 2015," tuturnya.
Menjadi Pendeta Muda
Setelah belajar di sekolah Teologi, Rudolf kemudian menjadi seorang pendeta muda di sebuah gereja di Bogor.
"Berdasarkan keterangan pelaku, dia pernah menjadi pendeta muda di salah satu gereja di Bogor," kata Panjiyoga kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).
Meski begitu, Panjiyoga mengatakan pihaknya masih mendalami soal Rudolf pernah menjadi pendeta muda tersebut.
"Pengakuan tersangka pernah menjadi pelayan di gereja ini masih didalami lagi," jelas Panjiyoga.
Namun berdasar pengakuan pelaku, perkerjaannya saat ini adalah sebagai terapis anak berkebutuhan khusus.
"Kerjaan tersangka ini sekarang adalah salah satu terapis untuk anak berkebutuhan khusus," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Tersenyum Setelah Berhasil Habisi Korban
Aksi Rudolf setelah melakukan pembunuhan terekam dalam sebuah CCTV.
Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku langsung membungkus jasad korban menggunakan plastik dan lakban berwarna hitam.
Jasad AYR kemudian dibawa dari lokasi pembunuhan menggunakan mobil berwarna putih dan dibuang ke kolong Tol Becakayu.
Rekaman CCTV lift memperlihatkan pelaku R terlihat membawa mayat korban di dalam sebuah bungkusan dengan menggunakan troli.