Inflasi

Bensin Hingga Beras Penyumbang Inflasi Sumut, Kepala BI : Solar Naik 32,04 Persen

Dengan kenaikan masing-masing sebesar 30,72 persen (Pertalite), 32,04 persen (Solar), dan 16,00 persen (Pertamax non subsidi). Kenaikan harga bensin d

TRIBUN MEDAN/ANGEL
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara (KPw BI Sumut) 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara (KPw BI Sumut), Doddy Zulverdi mengatakan komoditas bensin, angkutan dalam kota, beras, solar, dan angkutan antar kota menjadi penyumbang inflasi terbesar Sumatera Utara pada periode September 2022.

Baca juga: Tekan Inflasi, Pemkab Dairi Segera Luncurkan G-DairiKI, Bupati Eddy Berutu Jelaskan Manfaatnya

Ia mengatakan kondisi ini sejalan dengan adanya kebijakan penyesuaian harga BBM Pertalite, Solar, dan Pertamax yang dilakukan oleh Pemerintah per tanggal 3 September 2022 lalu

Dengan kenaikan masing-masing sebesar 30,72 persen (Pertalite), 32,04 persen (Solar), dan 16,00 persen (Pertamax non subsidi).

Kenaikan harga bensin dan solar.

Selanjutnya juga tertransmisikan terhadap kenaikan biaya operasional kendaraan sehingga tarif angkutan antar kota maupun angkutan dalam kota turut meningkat signifikan.

Sementara itu, peningkatan harga beras disebabkan oleh kenaikan harga gabah di tengah panen yang tidak optimal dan meningkatnya biaya angkut komoditas pangan akibat penyesuaian harga BBM.

"Inflasi Sumut lebih tinggi tertahan oleh deflasi komoditas hortikultura dan angkutan udara, " ungkap Doddy dalam Bincang Bareng Media di Kpw BI Sumut, Jalan Balai Kota, Kota Medan, Rabu (26/10/2022)

Doddy mengungakpkan secara bulanan, Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 5 kota di Sumatera Utara pada bulan ini tercatat 1,00 persen (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan deflasi sebesar -0,30 persen (mtm).

Secara tahunan, inflasi Sumatera Utara pada bulan September 2022 juga tercatat mengalami kenaikan menjadi 6,14 persen (yoy).

Baca juga: Pemprov Sumut Siapkan Rp 39,8 Miliar untuk Tangani Dampak Inflasi, Penyaluran Bansos Akhir November

Sumber inflasi terutama berasal dari Kelompok Transportasi dengan andil inflasi sebesar 1,20 persen (mtm). Pada Kelompok Transportasi, komoditas bensin, angkutan dalam kota, solar.

Dan angkutan antar kota menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,97 persen (mtm), 0,19 % (mtm), 0,03 persen (mtm), dan 0,03 persen (mtm).

Dengan terus berlanjutnya di tengah percepatan pemulihan ekonomi dan normalisasi permintaan masyarakat, inflasi Sumatera Utara pada tahun 2022 diprakirakan lebih tinggi dari 2021 serta berpotensi berada di atas batas sasaran inflasi nasional 3 % ±1 % .

(cr9/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved