Kasihan PNS Simpan Uang 35 Juta di Lemari Dimakan Rayap, Syukur Masih Ada Harapan dari BI

Kali ini peristiwa tak mengenakkan tersebut dialami oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

TribunJatim/ Sofyan Arif
Simpan uang Rp 35 juta lemari, Raswiyanto pilu saat melihat lembarannya sudah hancur di makan rayap, Bank Indonesia turun tangan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus uang dimakan rayap hingga hancur kembali terjadi.

Kali ini peristiwa tak mengenakkan tersebut dialami oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

ASN bernama Raswiyanto ini kehilangan uang sebesar Rp 35 juta karena dimakan rayap.

Raswiyanto dipaksa ikhlas setelah uang tersebut ternyata tidak bisa ditukarkan ke bank.

Pihak bank menolak karena nomor seri dari serpihan uang milik Raswiyanto sudah tidak terlihat jelas lagi.

Berikut cerita lengkap ASN di Madiun yang kehilangan uang Rp 35 juta karena dimakan rayap. 

Uang Raswiyanto dimakan rayap
Uang Raswiyanto dimakan rayap (TribunJatim/ Sofyan Arif)

Hasil uang jual mobil

Kejadian yang dialami bermula ketika Raswiyanto menjual mobil Carry miliknya pada tahun 2013 silam.

Mobil itu laku dibeli orang secara cash dengan harga Rp 37 juta.

Raswiyanto memasukan uang-uang tersebut dalam kardus snak.

Kardus kemudian dimasukkan ke dalam lemari bersama tumpukan kertas.

Raswiyanto sendiri sebetulnya ingin sekali membawa uang ke bank supaya ditabung.

Namun niat tersebut terus tertunda karena ia masih memiliki sejumlah keperluan.

Hingga total uang terakhir yang ada mencapai Rp 35 juta.

Kecurigaan Raswiyanto mulai muncul saat dirinya melihat rayap mulai memakan kertas yang ada di lemari.

"Lain waktu saat saya mau pindah ke tabungan bank, uang sudah hancur karena rayapnya," kata Raswiyanto, dikutip dari Kanal YouTube Kompas TV Madiun, Rabu (26/10/2022).

Uang hancur jadi serpihan kecil

Raswiyanto melanjutkan ceritanya, uang puluhan juta miliknya menjadi tak berbentuk lagi gara-gara dimakan rayap.

Bahkan menurutnya, kerusakan uang mencapai 90 persen.

"Kebanyakan pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu, pecahan lainnya ada dari hasil jualan itu (mobil)," imbuhnya, dikutip dari TribunMadiun.com.

Bank Indonesia (BI) Kediri akan memeriksa uang milik Raswiyanto, warga Kabupaten Madiun yang rusak dimakan rayap.
Bank Indonesia (BI) Kediri akan memeriksa uang milik Raswiyanto, warga Kabupaten Madiun yang rusak dimakan rayap. (TribunJatim/ Sofyan Arif)

Berbagai cara sudah Raswiyanto dilakukan agar uang-uangnya bisa ditukar ke bank.

Sayangnya ia harus gigit jari karena bank menolak lantaran nomor seri yang tertera di uang miliknya sudah tidak bisa dikenali lagi.

"Kami sudah mencoba koordinasi, minta petunjuk dari bank, itu uang bisa diganti dengan syarat nomor seri dan uang jelas.

Kalau sudah hancur seperti ini, ya sudah. Nggak bisa ditukar," ujar Raswiyanto.

Raswiyanto kini hanya bisa mengikhlaskan uang yang awal rencananya akan digunakan untuk beli gerobak.

"Tibake (ternyata) untuk beli rayap, ya udah ndak papa,” ucap dia.

Raswiyanto pun akhirnya menyusun sebagian uang-uang tersebut dan ia tempelkan ke kertas putih seukuran uang yang ia simpan di tas plastik di rumahnya.

Masih ada harapan

Secerca harapan kini mendatangi Raswiyanto setelah bertemu dengan Bank Indonesia (BI) Kediri.

Pihak BI Kediri siap membantu mengurus uang-uang yang dimakan rayap.

Kepala Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan BI Kediri, Erkam Wardanu menjelaskan, ada kemungkinan uang milik Raswiyanto bisa ditukar lagi.

Oleh karenanya, BI Kediri akan membawa uang tersebut untuk diperiksa dengan alat khusus.

"Nanti akan lihat di kantor, kita kumpulkan lalu kita lihat dengan alat Falsiscope sehingga bisa ketahuan memenuhi syarat atau tidak," ucap Erkam, dikutip dari TribunJatim.com.

Erkam melanjutkan, pihaknya belum bisa memastikan berapa banyak uang yang bisa ditukar.

BI Kediri meminta waktu sekitar dua minggu sebelum memberikan kejelasan kepada Raswiyanto.

"Untuk mencocokkan maksimal 14 hari tapi kita upayakan secepatnya segera kita tindak lanjuti dan akan kita telepon (Raswiyanto) kalau selesai," tutup Erkam.

(*/ Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved