Kesehatan

Anda Kepergok Berhubungan Intim? Begini Cara Menjelaskan Kepada Anak Menurut Seksolog Zoya Amirin

Orang tua mana yang tak panik mendapati sang anak memergokinya sedang berhubungan seks?

Penulis: Rizky Aisyah |
HO / Tribun Medan
Kepergok anak berhubungan intim 

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN - Orang tua mana yang tak panik mendapati sang anak memergokinya sedang berhubungan seks?

Sebagai orang tua, kejadian ini tentu menjadi hal yang paling ditakutkan dan dihindari. Sayangnya, ada kalanya orang tua lengah sehingga hal tersebut tak terhindarkan.

Pasangan Indra Bekti dan Aldilla Jelita akan memberikan tips bagaimana cara menjelaskan kepada anak Ketika ketahuan sedang berhubungan intim.

Dalam video #BoBa yang berjudul "Kepergok Anak Ketika Berhubungan Intim, Lakukan Hal Ini!" di kanal YouTube Orami Entertainment, mereka berbagi pengalaman seksual kepada Zoya Amirin, yang merupakan seksolog sekaligus host acara Bobok Bareng atau #BoBa.

Meskipun Zoya belum pernah mengalaminya, tetapi dia menanyakan kepada Indra dan Aldilla tentang apa yang dilakukan jika keduanya kepergok oleh anak sendiri sedang melakukan hubungan intim.

"Mungkin banyak ya idenya, pasti macam-macam kayak bilang 'Ayah lagi sakit, makanya pijat' semacam itu," ujar Dilla.

Namun, Dilla juga mengatakan bahwa Indra juga kerap mengumbar kemesraan kepadanya di depan anak-anaknya sebagai bentuk candaan. Sehingga, Dilla merasa jika keintiman tersebut merupakan suatu candaan juga.

"Anak-anakku tahu kalau ayahnya suka gelendotan, bercanda. Jadi, anak-anak mengerti kalau aku dan Indra sering bercanda," ujarnya

Dari penjelasan tersebut, Zoya menjelaskan bahwa jika orang tua kepergok melakukan hubungan seks, penting agar tidak panik dan usahakan untuk menenangkan diri terlebih dahulu.

"Kalau tidak sengaja kepergok berhubungan intim, jangan panik. Minta anak menunggu sebentar, sambil Moms dan Dads pergi ke ruangan lain untuk menarik napas. Karena, kalau anak panik, itu justru membuat anak merasa ada yang salah dengan melakukan seks," ujar Zoya.

Zoya juga menyarankan bahwa di sini bisa menjadi momen untuk mengedukasi anak tentang seks, dan sebaiknya dilakukan oleh ibu kepada anak perempuan, dan ayah kepada anak laki-laki.

"Lalu, ngobrol dan tanyakan pada anak apa yang tadi mereka lihat. Dengarkan dulu penjelasan mereka. Karena terkadang tidak semengerikan yang orang tua kira. Biasanya, kebanyakan anak yang melihat orang tuanya melakukan hubungan seks itu sebagai sebuah pertengkaran," kata Zoya.

Menurutnya, jika orang tua langsung mencari pembelaan, terkadang anak menjadi punya konsep lain lagi, dan orang tua menjadi tidak tahu tentang apa yang ada dipikiran anak tersebut.

"Coba tanyakan ke anak apa yang mereka pikirkan, lalu tenangkan berdasarkan apa yang dilihatnya. Tidak usah ribet sampai menjelaskan posisi seks dan sebagainya. Cukup jelaskan bahwa tidak ada yang tersakiti, hal ini juga terjadi pada pasangan suami istri lain, dan dilakukan dengan kesepakatan bersama," jelas Zoya.

Indra Bekti rupanya punya pengalaman menarik saat menyaksikan orang tuanya berhubungan seks saat masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Waktu kelas 2 SD, saya melihat bapak dan ibu saya sedang berhubungan intim, tetapi dari kejauhan. Saya berpikir, 'Itu ngapain sih Papa menindih Mama?' dan aku melihat Papa naik-turun," jelas Indra

Berbeda dengan Indra, keluarga Dilla sebenarnya sangat terbuka dan ekspresif tentang kasih sayang dan bentuk cinta.

"Kalau orang tuaku lebih terbuka. Misalnya saat lagi liburan, mereka bilang supaya anak-anaknya jangan ada yang ke kamar mandi. Mungkin karena aku ada keturunan bule jadi lebih ekspresif. Tapi aku juga suka yang seperti itu, karena berarti untuk menunjukkan cinta itu bisa dilakukan di mana saja, dan tidak perlu berpura-pura," terang Dilla

Zoya juga setuju apa yang dikatakan oleh Dilla. Menurutnya, jangan pernah takut untuk mengekspresikan kasih sayang antara suami dan istri.

"Ketika kita menunjukkan kasih sayang, misalnya berciuman, itu diartikan bukan sebagai sesuatu yang nista, bila dilakukan dengan penuh kasih. Suami dan istri yang memberikan keintiman itu merupakan pembelajaran bahasa cinta yang pertama, sehingga anak tidak jengah dengan PDA (Public Display of Affection)," sambung Zoya

(cr30/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved