Disebut Jokowi Dukung Prabowo Maju Capres, Sekjen PDIP Sebut Wartawan Maju pun Didukung

TRIBUN-MEDAN.com - Joko Widodo sempat mengeluarkan wacana mendukung Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan maju jadi calon Presiden 2024. 

Wacana ini pun mendapatkan reaksi dari PDI Perjuangan. 

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu merupakan sikap dari seorang kepala negara yang menyatukan.

"Ya presiden kan sebagai sosok kepala negara, kepala pemerintahan yang menyatukan," kata Hasto saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2022).

Hasto meyakini Jokowi memahami memilih dan dipilih merupakan hak konstitusional warga yang dilindungi undang-undang (UU).

"Presiden sangat memahami bahwa hak untuk dipilih dan memilih itu merupakan hak konstitusional warga negara yang dihormati," ujarnya.

Baca juga: Empat Kali Berturut-turut, Pemkab Batu Bara Terima Opini WTP dari BPK RI

Baca juga: PUTRA JOKOWI Bakal Menikah Desember 2022, Ini Persiapan Pesta Kaesang Diamankan Polda DIY?

Ia pun berkelakar, jangankan Prabowo, wartawan yang mau maju dalam pemilihan presiden (pilpres) pun pasti bakal didukung Jokowi.

"Jangankan Pak Prabowo, teman pers (wartawan) ada yang maju pun Pak Jokowi akan menyampaikan hal yang sama (mendukung)," ucap Hasto.

Jokowi Bilang Sejak Awal Selalu Mendukung, Prabowo Tegaskan Soal Pertahanan, Bukan Pilpres

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku selalu mendukung apa pun yang dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Hal tersebut merespons soal Prabowo yang kerap memuji Jokowi, di antaranya soal penanganan pandemi Covid-19, hingga upaya mendamaian Ukraina-Rusia.

"Sudah sejak awal kok restu-restu."

"Sejak awal kok saya menyampaikan mendukung beliau," kata Jokowi usai meninjau pameran Indo Defence 2022 Expo di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Sebelum melanjutkan kembali, Prabowo mengaskan Jokowi mendukung bukan soal pilpres.

"(Mendukung) ini pertahanan," sela Prabowo.

Jokowi kemudian mengatakan, dia dan Prabowo sudah saling tukar pikiran mengenai persoalan Bangsa Indonesia ke depan.

"Biasalah berbicara, bukan sering ya, terlalu sering dengan Pak Menhan itu," ucapnya.

(*)

Berita sudah tayang di wartakota.tribunnews.com