Pemakan Manusia
Soal Stigma Orang Batak Pemakan Manusia Hingga Kasus Mutilasi yang Bikin Heboh
Kasus pembunuhan dan mutilasi di Sumatera Utara sempat membawa dampak buruk bagi orang Batak. Sebab, sempat muncul stigma orang Batak pemakan manusia
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Kasus pembunuhan nan mengerikan disertai mutilasi pernah menggemparkan masyarakat Sumatera Utara di pertengahan tahun 1972.
Saat itu, ada seorang lelaki bernama Jappikir Sinaga yang tega membunuh, lalu memutilasi kekasihnya bernama Santi Butarbutar.
Tidak hanya sebatas memutilasi saja, Jappikir Sinaga juga memakan anggota tubuh Santi Butarbutar.
Bagian jantung dan hati pacarnya itu dimakan.
Baca juga: Kisah Kopassus Mencari Putra Miliarder yang Hilang, Dikepung Suku Pemakan Manusia Acungkan Tombak
Bahkan, sejumlah daging di tubuh korban disup, lalu dibagikan kepada para tetangga yang tinggal di Simalungun, persisnya di pinggiran Kota Siantar.
Setelah kasus itu terungkap, masyarakat pun heboh dan gempar.
Kisah Jappikir Sinaga ini kemudian menyebar dari mulut ke mulut.
Orang-orang di lapo tuak, warung, dan kedai-ledai kemudian tak henti-hentinya membicarakan Jappikir Sinaga ini.
Istilah orang sekarang, kasus Jappikir Sinaga ini viral dari mulut ke mulut yang dituturkan masyarakat.
Baca juga: NGERI, Pedagang Ini Nekat Gunakan Daging Manusia Sebagai Topping Mie, Kondisi Dapur Berlumuran Darah
Kengerian dan kesadisan Jappikir Sinaga, banyak orang yang takut dan tak habis pikir.
Kenapa pelaku begitu tega membunuh dan mengonsumsi tubuh pacarnya itu.
Gegara kasus ini, sempat muncul stigma buruk terhadap sejumlah orang Batak, khususnya yang bermarga Sinaga.
Mereka yang tak tahu apa-apa dan tak pernah punya hubungan dengan Jappikir Sinaga, dicap sebagai pemakan manusia.
Padahal, apa yang diperbuat Jappikir Sinaga ini tak ada hubungannya dengan orang Batak yang lain, terkhusus dengan kesukuan.
Baca juga: PEMILIK Warung Mi Ini Campur Daging Manusia dengan Makanan Jualnya, Sembunyikan Jasad di Septic Tank
Hanya karena memiliki marga dan kebetulan berdarah Batak, semua orang kena getahnya, terlebih bagi mereka yang bermarga Sinaga.