Berita Viral
Cerita Seorang Nenek Rela Terjepit Demi Lindungi Sang Cucu saat Kecelakaan Maut Bus Terjun ke Jurang
Namun, bayi Adifa Dania Khanza yang ikut bersama rombongan sang nenek selamat dan tak mengalami luka sedikitpun.
TRIBUN-MEDAN.com - Kecelakaan maut minibus terjun ke jurang di Wonogiri Jawa Tengah menelan delapan korban jiwa.
Minibus terperosok ke jurang karena over kapasitas di jalan tanjakan.
Minibus ini membawa muatan rombongan 36 orang yang sedang mengunjungi keluarga yang baru melahirkan.
Cerita mengharukan, ada satu bayi berusia 18 bulan yang selamat dari tragedi kecelakaan maut ini.
Adifa Dania Khanza, bayi perempuan berusia 18 bulan selamat dari kecelakaan maut di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Insiden maut itu terjadi di Dusun Kepuh Wetan, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Senin (21/11/2022) malam.
Minibus yang membawa 36 penumpang itu terperosok saat hendak menanjak di ruas jalan kawasan Gunung Pegat, Dusun Kepuh Kulon.
Akibatnya, delapan penumpang meninggal dunia dan belasan orang lainnya mengalami luka-luka.
Namun, bayi Adifa Dania Khanza yang ikut bersama rombongan sang nenek selamat dan tak mengalami luka sedikitpun.
"Tadi ikut neneknya, Alhamdulillah tidak apa-apa. Saya senang, bersyukur sekali sama Allah, cucu saya dilindungi," kata sang kakek, Narkam dikutip dari TribunSolo.com.

Nenek Adifa Dania Khanza, Sukini (55) juga selamat dari kecelakaan maut tersebut.
Hanya saja, Sukini mengalami sakit pada bagian punggungnya dan saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina.
Sukini mengaku, ia sengaja mengajak sang cucu untuk ikut dalam rombongan tilik bayi tersebut.
Ia menuturkan saat kejadian, minibus sudah menanjak, namun tiba-tiba bus mundur dan langsung terbalik.
Saat itu, kata Sukini, Adifa Dania Khanza berada di pangkuannya, ia tak melepaskan dekapannya ke sang cucu.
Posisi keduanya di dalam minibus yakni berada di sebelah kiri, dekat dengan sopir. Ia duduk bersebelahan dengan tetangganya yang juga membawa anak berusia tiga tahun.
"Saat jatuh masih saya bekap, saya gendong. Bahu kanan membentur apa saya tidak tahu. Bayi tidak menangis, diam saja, tidak tidur juga," ungkap Sukini, Selasa (22/11/2022), seperti dikutip dari TribunSolo.com.
Sukini menjelaskan, saat kecelakaan terjadi, ia mendengar teriakan-teriakan histeris dari para penumpang.
Ia lalu meminta tolong seseorang yang berada di luar minibus untuk menyelamatkan cucunya.
Kemudian, Sukini keluar dari minibus melalui jendela kanan bus, tepatnya di belakang sopir.
Tubuh Sukini pun basah kuyup karena sebagain badan minibus terguling di aera kolam ikan dan persawahan.
"Pikiran saya malam itu yang penting saya dan cucu selamat dulu, saat itu saya sadar tapi tidak ingat. Lokasi kejadiannya gelap," bebernya.
Kronologi Kejadian
Melansir Kompas.com, kecelakaan bermula saat minibus KSU Panca Tunggal berjalan dari arah Gunung Pegat menuju Desa Kulorejo, Kecamatan Nguntoronadi.
Rombongan yang berjumlah 36 pemunpang tersebut baru pulang dari tilik bayi (melihat kelahiran bayi).
"Kecelakaan itu bermula saat minibus KSU Panca Tunggal bernomor polisi AD 1684 BG yang membawa penumpang 36 berjalan dari arah Gunung Pegat menuju Desa Kulorejo, Kecamatan Nguntoronadi."
"Rombongan pulang dari tilik bayi di salah satu rumah warga," kata Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri, Aiptu Iwan Sumarsono.
Setibanya di lokasi kejadian, bus yang dikemudikan WA (44) itu tak kuat menanjak. Sehingga, pengemudi berinisiatif menarik rem tangan.
Namun, minibus tetap berjalan mundur tak terkendali lantaran kondisi ruas jalan cor beton dalam kondisi licin.
Akhirnya, minibus itu terperosok masuk ke kanan hingga akhirnya terguling di kolam area persawahan milik warga.
Baca juga: Politik Identitas Jadi Ancaman yang Bayangi Pemilu 2024
Baca juga: Materi Belajar : Pengertian Konstitusi, Ciri-ciri, Fungsi dan Tujuan Konstitusi
(*)
Berita sudah tayang di tribunnews.com