Sumut Terkini
Statemen Menohok Gubernur Edy Rahmayadi, Banyak Kadis PU Tak Hadiri Rapat Penanganan Banjir
Betapa kecewanya Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi pada gelaran rapat penanganan banjir. Lontar statemen menohok ini.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Betapa kecewanya Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi pada gelaran rapat penanganan banjir.
Gubernur Edy Rahmayadi menilai rencana jangka panjang berupa Sumut Bebas Banjir tak bakal tuntas.
Gubernur Edy secara blakblakan menyatakan kecewa atas ketidakhadiran para Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten kota.

Diketahui Pemerintahan Provinsi Sumut menggelar rapat penanganan banjir yang diadakan di Aula Tengku Rizal Nurdin Medan, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Viral Kisah Pria 73 Tahun yang Diusir Empat Anaknya lantaran Sakit-sakitan, Terpaksa Tidur di Musala
Gubernur Edy Rahmayadi pun menuturkan sulitnya banjir di Sumatera Utara ditangani, satu di antara alasannya adalah ketidakhadiran para pembuat keputusan, yakni para Kadis PU dan Kepala BPBD.

"Saya mau ini selesai, tapi kalau diundang ya datanglah decision maker nya, supaya bisa kita selesaikan ini bersama," ujar Edy dalam rapat tersebut.
Baca juga: Pria di Amplas Tewas Diamuk Massa setelah Kepergok Curi Sepeda Motor
Edy Rahmayadi mengaku sejak dirinya menjabat sebagai gubernur pada tahun 2018 lalu, ia sempat merencanakan Sumut bebas banjir pada tahun 2021.
"Saya sudah empat tahun jadi gubernur. Dulu itu dicanangkan banjir selesai tahun 2021 tapi kok susah sekali ini menyelesaikannya," katanya.
Menurut Edy, penanganan banjir sempat terhambat karena anggaran yang direfocusing saat Covid-19.
"Memang saat itu sempat terganggu karena covid, jadi anggaran ini direfocusing. Dengan direfocusing terganggu lah dia semua. Anggaran sudah kita siapkan dari tahun ke tahun sebenarnya," ujarnya.
Edy Rahmayadi Ingin Contoh Penanganan di Sungai Citarum
Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi ingin mencontoh penanganan banjir di Sungai Citarum, Provinsi Jawa Barat.
Edy Rahmayadi menyebut, sungai tersebut awalnya sangat kotor dengan jumlah sampah yang dibuang ke sungai sebanyak 56 ton setiap tahunnya.
Namun dengan kerja sama pemerintah setempat, sungai terpanjang di Provinsi Jabar tersebut bisa kembali bersih dan normal.
Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Kecewa Kepala Dinas PU Kabupaten/Kota tak Hadir saat Rapat Soal Banjir
"Kita akan ambil langkah seperti di Sungai Citarum, dengan kerjasama semua pihak," ujar Edy Rahmayadi, usai rapat tentang penanganan banjir Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Rabu (23/11/2022).
Edy juga membentuk tim terpadu untuk mengatasi banjir.
Menurutnya butuh kerja sama antardaerah dan lintas lembaga, untuk menyelesaikan masalah banjir di daerah ini.
Diketahui, berbagai daerah di Sumut mengalami banjir dan tanah longsor sejak musim penghujan di awal Oktober hingga saat ini.
Baca juga: Warga Komplek TKBM Medan yang Terdampak Banjir Akhirnya Mendapatkan Bantuan Sembako
Setidaknya ada 17 kabupaten/kota yang dilanda banjir dan longsor, sehingga Edy Rahmayadi ingin semua pihak fokus menuntaskan masalah ini.
“Kita harus bersama-sama, tidak bisa bila Medan yang banjir, hanya mereka yang bergerak, harus diurus sampai Deliserdang, Binjai, karena itu kita akan bentuk tim terpadu yang fokus menuntaskan masalah ini,” katanya.
Penanganan banjir, menurut Edy Rahmayadi, melibatkan berbagai lembaga seperti Balai Wilayah Sungai (BWS), Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Pemerintah Daerah dan lembaga terkait lainnya, karena terkait pembebasan lahan, bangunan dan juga lingkungan di sekitar sungai. Sehingga langkah yang diambil benar-benar tepat sasaran dan menyelesaikan persoalan yang tiap tahun melanda Sumut ini.
“Ada BWS di sana, yang mengatur perumahan, perusahaan, ada yang mengatur sungai itu sendiri misalnya normalisasi, ada yang mengatur infrastruktur, itulah tim terpadu nanti,” kata Edy Rahmayadi didampingi Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas S Sitorus.
Kepala BWS Sungai Sumatera II Mohammad Firman mengatakan, saat ini pihaknya melakukan beberapa langkah strategis untuk penanganan sungai di Medan.
Ada tiga sungai yang sedang menjadi perhatian BWS Sumatera II yaitu Sungai Deli, Bederah dan Belawan, selain itu mereka juga sedang mengejar penyelesaian bendungan Lau Simeme.
“Saat ini kami sedang menjalankan beberapa langkah strategis, penanganan Sungai Deli, Bederah dan Belawan, kemudian kami juga berupaya menyelesaikan pembangunan bendungan Lau Simeme,” kata Mohammad Firman.
Menurut Firman, ada delapan kabupaten/kota yang terkena bencana banjir dari sungai yang menjadi tanggung jawab BWS Sumatera II.
Untuk itu, pihaknya siap bersinergi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menangani banjir.
“Kita siap bersinergi, berkolaborasi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah kita ini,” kata Firman, pada rapat yang dihadiri Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Abdul Haris Lubis, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Bambang Pardede, dan Kepala Dinas Kehutanan Sumut Herianto, serta OPD terkait se-Kabupaten/Kota ini.
(cr14/tribun-medan.com)