Lakalantas Maut
Kronologi Lengkap Kecelakaan Tunggal di Pakpak Bharat yang Menewaskan 5 Orang
Kecelakaan tunggal mengakibatkan sebuah mobil minibus dengan muatan 17 orang terjun ke dasar jurang sedalam 100 meter. Ini kronologi lengkapnya.
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.COM, SALAK - Kecelakaan tunggal mengakibatkan sebuah mobil minibus dengan muatan 17 orang terjun ke dasar jurang sedalam 100 meter di Jalan Lintas Dairi - Pakpak Bharat, Senin (28/11/2022) kemarin.
Kasat Lantas Polres Pakpak Bharat, Iptu Mujiono menjelaskan kejadian bermula saat mobil dengan plat BL 1061 AW yang dikemudikan oleh Parningotan Lubis datang dari arah Sidikalang menuju ke Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat.

"Setibanya di lokasi kejadian, pada saat posisi jalan menurun, pengemudi melakukan pengereman di kaki namun rem tidak berfungsi," ujarnya.
Baca juga: Viral Pria Penyandang Disabilitas Jadi Korban Penganiayaan, Dipukul dan Ditendang di Bagian Perut
Kemudian, sang supir mencoba memberhentikan mobil dengan menarik rem tangan dan mencoba menepikan kendaraannya di pinggir jalan sebelah kiri.
"Mobil tersebut terus berjalan dan menabrak Guardrail besi (pagar pembatas) namun pada penguhujung Guardrail masih ada lokasi jurang dan kemudian mobil masuk ke dalam jurang terjal," ungkapnya.
Akibatnya, 17 warga yang berada di dalam mobil tersebut terjun bebas kedalam dasar jurang, dan mengakibatkan 5 orang meninggal dunia.
Baca juga: Kadisdik Sumut Usut Oknum Penggerak Sampai Siswa SMAN 6 Unjuk Rasa Minta Kepsek Dicopot
Saat ini para jenazah sudah di bawa ke rumah duka untuk disemayamkan, dan korban yang selamat masih mendapat perawatan insentif di RSUD Salak
Suasana Rumah Duka
Suasana duka masih menyelimuti rumah korban kecelakaan tunggal di Jalan Lintas Dairi - Pakpak Bharat Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat pada Senin (28/11/2022) kemarin.
Diketahui, korban meninggal dunia berjumlah 5 orang merupakan warga Desa Sumbul Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi.
Salah satu jenazahnya yakni Hetlina Lubis (75) yang masih berada di rumah duka dan isak tangis keluarga masih menyelimuti rumah duka.

Menurut keterangan anak korban, Luhut Sihombing (56) mengaku merasa terpukul atas kepergian ibunda tercintanya.
Pasalnya, sebelum berangkat, Luhut tidak mengetahui bahwa sang ibu akan berangkat ke Kabupaten Pakpak Bharat untuk menghadiri acara pemakaman yang berada di Kecamatan Salak.
"Saya merasa sedih sekali atas kepergian ibu saya. Saya tidak tahu kalau ibu saya berangkat ke (Kecamatan) Salak, " ujarnya.
Dirinya mengetahui sang ibu menjadi korban meninggal setelah mendapat informasi dari pihak Puskesmas Sukaramai.
"Saya dapat informasi, langsung merinding badan Saya. Lalu diantar sama mereka (pihak Puskesmas Sukaramai) semalam sekitar pukul 4 sore tiba dirumah duka, " Ungkapnya.