News Video
Hasil Poligraf Putri Candrawathi Terindikasi Berbohong, Ditanya Soal Perselingkuhan dan Naksir Yosua
Menurut Martin Lukas Simanjuntak, justru yang sangat mungkin naksir bukanlah Yosua tetapi Putri Candrawathi.
TRIBUN-MEDAN.COM - Pengacara Keluarga Brigadir J yakni Martin Lukas Simanjuntak mengaku pihaknya tidak sepakat jika hasil poligraf mengesankan Brigadir J atau Yosua ada perselingkuhan dengan Putri Candrawathi.
Menurut Martin Lukas Simanjuntak, justru yang sangat mungkin naksir bukanlah Yosua tetapi Putri Candrawathi.
Martin lebih lanjut menilai pertanyaan soal perselingkuhan Putri Candrawathi dengan Yosua dalam tes poligraf terjadi karena adanya isu pemerkosaan tanpa ada bukti kuat.
Ia mengaku heran mengapa bisa timbul pertanyaan terkait perselingkuhan.
Lantaran pihak Putri yang mendalilkan adanya pemerkosaan tapi tidak ada bukti.
Lantas, dikonfirmasi bagaimana dengan hasil poligraf yang ada titipan pertanyaan dari penyidik Mabes Polri.
Martin mengaku tidak mempermasalahkan dan menganggap hal tersebut sebagai sebuah kewajaran untuk mengungkap ada atau tidak konspirasi terdakwa dalam perkara ini.
Ferdy Sambo, suami Putri Candrawathi, pun menyayangkan adanya pertanyaan itu dan mempertanyakan independensi Ahli Poligraf.
Ferdy Sambo menuturkan seharusnya ahli poligraf mengerti dampak terhadap hasil tes yang diumumkan.
Sementara itu, Putri mengatakan saat diperiksa poligraf, ia berhadapan dengan dua pemeriksa laki-laki.
Ia ditempatkan di ruang tertutup dan kedap suara.
Di ruang pemeriksaan itu, Putri mengaku diminta bercerita peristiwa tanggal 7 Juli di Magelang, namun tetap menjalani tes poligraf.
Putri pun mengaku menangis.
Ia mengaku terpaksa mengikuti proses poligraf karena takut dibilang tak kooperatif.
Hingga akhirnya Putri Candrawathi, terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, disebut terindikasi berbohong berdasarkan hasil pemeriksaan poligraf.