Viral Medsos
Kronologi Siswi SMA Lidya Sitinjak Dibunuh Sang Kekasih, Riza (25), Merupakan Residivis Narkoba
Jajaran Sat Reskrim Polrestabes Medan berhasil meringkus seorang pria pelaku pembunuhan dan membuang jasad siswi SMK bernama Lidya Patmos Sitinjak
TRIBUN-MEDAN.COM - Kronologi Siswi SMA Lidya Sitinjak Dibunuh Sang Kekasih, Riza (25), Merupakan Residivis Narkoba.
Jajaran Sat Reskrim Polsek Sunggal dan Polrestabes Medan berhasil meringkus seorang pria pelaku pembunuhan dan membuang jasad siswi SMK bernama Lidya Patmos Sitinjak di sumur areal perkebunan jagung di Jalan Jambu, Desa Serbajadi, Sunggal, Sumut.
Kapolsek Sunggal, Kompol Candra Yudha mengakui pihaknya telah menangkap pelaku pembunuhan terhadap korban bernama Lidya Patmos Sitinjak berusia 17 tahun yang merupakan siswi SMA Harapan Medan.
"Pelaku sudah tertangkap tadi jam lima, langsung diserahkan ke Sat Reskrim Polrestabes Medan," kata Candra kepada Tribun-medan, Jumat (16/12/2022).
Kompol Candra Yudha juga membeberkan identitas pelaku yakni bernama Rizky Lewa alias Riza (25), warga Paya Bakung, Desa Terang Bulan, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sumut.
"Mereka (Lidya dan Riza) ini berpacaran. Pelaku ini juga merupakan residivis kasus narkoba di Polres Binjai," ujarnya.
Dikatakan Yudha, setelah kejadian pembunuhan, pelaku sempat melarikan diri hingga akhirnya ditangkap di kawasan Jalan Simpang Kramat Rambung, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, Sumut.
"Pelaku sempat melarikan diri, dan tertangkap di kawasan Kota Binjai," ujar Yudha.
Lebih lanjut, Yudha menjelaskan, selain mengamankan pelaku, pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti.
"Barang bukti satu unit sepeda motor, jaket yang digunakan pelaku dan juga handphone," ungkapnya.

Sebelumnya, Lidya Patmos Sitinjak, Siswi yang duduk di bangku kelas 11 SMA Swasta Yayasan Perguruan Nila Harapan II, ditemukan tewas dengan cara yang cukup tragis.
Jasadnya kemudian ditemukan warga di dalam sumur di areal perkebunan jagung, Kamis (15/12/2022) kemarin.
Saat ditemukan, kondisi gadis malang tersebut masih mengenakan seragam sekolah dan lehernya dalam keadaan terikat dasi.
Jenazah korban pun langsung dievakuasi oleh petugas dan dibawa ke rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Tangis Ratapan Ibunda Lidya Sitinjak: Boru Sasada Kami
Sebelum tewas, Lidya Sitinjak sempat berpamitan berangkat sekolah dan meminta untuk dicium oleh ibunya, Jumat (16/12/2022).
Nurhaida Tamba, ibu Kandung Lidya Sitinjak, mengatakan, anak gadis satu-satunya tersebut terakhir kali sebelum ditemukan tewas sempat berpamitan tidak seperti biasanya.
"Terakhir dia hari selasa itulah keluar rumah, saat itu pamitan mau berangkat sekolah dia diantar bapaknya," Ucap Nurhaida Tamba, Jumat (16/12/2022).
"Tapi saat pamitan itu, dia sempat minta dicium, cuman karena tanganku kotor, jadi kubilang 'udah berangkatlah kotor tanganku'. Tapi dia maksa minta dicium, hingga akhirnya berangkatlah dia diantar bapaknya tampa ku cium,"jelasnya.
Dia juga menuturkan, tidak ada firasat buruk timbul di hatinya sebelum kematian anaknya tersebut. "Enggak ada firasat buruk soal kematian anakku ini, karena biasa ajanya tingkah-lakunya kulihat,"kata Nurhaida.
Lidya Sitinjak merupakan "boru sasada" atau anak perempuan satu-satunya di dalam keluarganya. "Dia anak perempuanku satu-satunya. Dialah anak pertama kami dari tiga bersaudara orang ini, adiknya dua cowok," jelas Nurhaida.
Nurhaida Tamba berharap, pelaku dapat dihukum seberat beratnya atas perbuatan yang sudah dilakukan terhadap putrinya tersebut. "Pelaku harus dihukum seberat-beratnya dengan apa yang sudah dilakukannya terhadap anakku."

Pantauan Tribun-Medan.com di rumah orangtua Lidya, kerabat serta teman-temannya pun tampak berkumpul di depan rumah menunggu kedatangan Jenazah Lidya Sitinjak yang masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Di dalam rumah pun tampak terlihat ibunda Lidya Sitinjak hanya dapat menangis sedih menyambut kerabat anaknya itu yang terus berdatangan untuk menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya putri tunggalnya tersebut.
Di depan gang menuju rumah korban pun terpasang bendera merah menadakan lokasi rumah duka.
Beberapa kerabat yang duduk di depan rumah duka pun terlihat berbincang tengang kejadian yang menggemparkan tersebut.
Ucapan belasungkawa turut disampaikan guru Lidya melalui media sosial.
"Innalilahi wainnailaihi rojiun. Rip. Telah meninggal dunia siswi kami atas nama Lidya Patmos Sitinjak. Siswi yang duduk di bangku kelas 11 SMA SWASTA Yayasan Perguruan Nila Harapan II, Yang dibunuh dan ditemukan kemarin sore di Desa Serbajadi. Semoga Almarhumah ditempatkan di sisi Tuhan yang Maha Esa. Semoga pelaku dihukum seberat-beratnya,"tulis akun Fajar Evendi Arora.
"Kita doakan saja almarhumah ditempatkan yang paling terbaik. Dan pelaku dihukum setimpal atas perbuatannya. Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini yang menimpa Siswa-siswi di sekolah manapun. Berikan Doa yang terbaik untuk anak kami. Selamat Jalan nak. Selamat jalan Lidya Patmos Sitinjak (merasa sedih)," sambungnya.
"Kami sebagai guru-guru Alm Lidya Patmos sangat kehilangan sosok anak yang ceria dan ramah kepada rekan dan gurunya. Selamat jalan nak. Kami mendoakan dirimu selalu. Mari kita doakan almarhumah ditempat di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Dan semoga pelaku dihukum seberat-beratnya," tulisnya kemudian.
Kronologi Penemuan Jenazah Lidya Sitinjak

Lidya Sitinjak dan Riza pelaku pembunuh yang telah ditangkap Sat Reskrim Polsek Sunggal dan Polrestabes Medan (HO)
Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Suyanto Usman Nasution menjelaskan penemuan mayat Lidya.
Iptu Suyanto mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh pemilik ladang. Diperkirakan jenazah sudah dua hari berada di dalam Sumur.
"Jadi, kami terima informasi dari kepala desa, bahwasannya telah ditemukan sesosok mayat perempuan yang mengenakan pakai SMA di dalam sumur," kata Usman kepada Tribun-Medan.com, Kamis (15/12/2022).
Usman menambahkan, setelah mendapatkan informasi tersebut pihaknya langsung mendatangi lokasi penemuan jasad gadis yang mengenakan seragam SMA tersebut.
Namun, sayangnya tidak ditemukan logo ataupun petunjuk seragam sekolah mana yang dikenakan oleh korban. "Kita lakukan olah TKP, kita panggil tim inafis. Kemudian kita mencari saksi-saksi untuk menemukan penyebab kematian siswi tersebut," sebutnya.
Saat ditemukan, kondisi jenazah ada ditemukan sejumlah bekas memar. "Lalu kita lakukan penyelidikan untuk mencari identitas maupun penyebab kematiannya," ungkapnya.
"Untuk luka ada ditemukan lebam, tapi nanti itu dari hasil pengecek rumah sakit," sambungnya.
Lebih lanjut, Usman menjelaskan, saat ditemukan kondisi jenazah memang dalam keadaan lehernya terjerat dasi.
"Kondisi mayat di dalam sumur dengan kondisi tidak terikat. Tadi ada (dasi di leher), tapi nanti kita pastikan lagi apakah itu karena disengaja atau memang apa penyebabnya," tuturnya.
Saat ditemukan kondisi jenazah dalam keadaan terlungkup di dalam Sumur ditutupi ranting kayu. Baju korban dalam keadaan terbuka, dan mengenakan pakaian dalam berwarna merah maroon. Korban juga mengenakan sepatu berwarna hitam di kaki sebelah kanan, sementara kaki sebelah kirinya hanya memakai kaos kaki. Jasad korban juga belum mengeluarkan bau busuk.
Kini, jenazah Lidya Sitinjak diserahkan kepada pihak keluarga yang tinggal di Jalan Masjid, Gang Aman, Dusun IV, Desa Purwodadi, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumut, Jumat (16/12/2022), untuk dilangsungkan pemakaman.
(cr11/cr29/tribun-medan.com)