Tempat Wisata di Berastagi
BISA Dikunjung dalam Sehari, Berikut 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Berastagi yang Sedang Hits
Saat ini, ada banyak tempat wisata di Berastagi yang bisa dikunjungi mulai dari destinasi wisata alam hingga kulineran.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com- Berastagi masih menjadi destinasi wisata unggulan di Sumatera Utara (Sumut) yang selalu ramai saat musim libur seperti libur Natal dan Tahun Baru.
Saat ini, ada banyak tempat wisata di Berastagi yang bisa dikunjungi mulai dari destinasi wisata alam hingga kulineran.
Bahkan, ada beberapa tempat wisata di Berastagi yang bisa dikunjungi sekaligus dalam sehari.
Berikut 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Berastagi yang Sedang Hits, Bisa Dikunjung dalam Sehari :
1. Air Terjun Sikulikap

Air Terjun Sikulikap merupakan salah satu tempat wisata di Sumut yang kini banyak dikunjungi.
Jaraknya yang cukup dekat menjadi alasan wisatawan berkunjung ke tempat wisata yang berlokasi di Desa Doulu, atau perbatasan antara wilayah karo dan Kabupaten Deliserdang ini.
Wisata Air Terjun Sikulikap ini menawarkan berbagai keindahan alam yang unik, serta para pengunjung bisa menghirup dan merasakan sensasi hutan cemara di sekitar air terjun yang mampu membuat para pengunjung merasa tenang.
Selain dapat menikmati pemandangan air terjun yang indah dengan sensasi cipratan airnya, pengunjung juga dapat menikmati berbagai aktivitas lainnya.
Seperti kegiatan outdoor berkemah atau panjat tebing, tempat ini sangat cocok untuk pengunjung pecinta alam yang ingin berkemah dilokasi wisata air terjun yang cukup luas.
Baca juga: Air Terjun Aek Ger Ger, Tempat Wisata di Sumut yang Jaraknya Hanya 20 Menit dari Jalan Raya
Kawasan wisata alam ini menyediakan area khusus untuk camping ground, dimana pengunjung dapat mendirikan tenda dan bermalam dikawasan wisata tersebut.
Aktivis ini, cukup banyak diminati para pengunjung, karena sensasi alam dengan suara ciri khas alam menambah nuansa petualangan outdoor.
Selain itu, pengunjung juga bisa melakukan treking, mulai dari pintu masuk lokasi air terjun, wisatawan dapat melakukan treking menuju air terjun dengan jarak tempuh yang hanya 15 menit jika dilalui berjalan kaki.
Jalur yang disediakan sudah tertata rapi yang dibuat seperti anak tangga untuk memudahkan pengunjung melakukan perjalan menuju air terjun.
Suasana asri dan bersih juga di suguhkan oleh kawasan wisata alam yang termasuk dalam bagian kawasan Ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser, Kawasan Lau Debuk Tanah karo, dengan dipenuhi pepohonan dan tumbuh-tumbuhan yang subur.

Di sekitar air terjun, terdapat rumah singgah bagi wisatawan yang ingin beristirahat sejenak setelah melakukan treking menuju air terjun.
Rumah singgah tersebut terbuat dari kayu dan berbentuk rumah pohon dengan atap yang seperti rumah budaya karo.
Selain menjadi tempat beristirahat, rumah pohon tersebut juga dapat menjadi spot foto bagi pengunjung yang ingin melakukan swafoto dengan latar belakang pemandangan air terjun Sikulikap.
Kemudian, Lokasi wisata alam yang memiliki dinding batu cadas dan sensasi tantangan panjat yang cukup berat, membuat sejumlah komunitas pecinta alam melakukan latihan olahraga panjat tebing di lokasi ini.
Wisatawan lokal maupun mancanegara mendapatkan sebuah medan yang menantang dengan sudut kemiringan tegak mencapai 90 derajat.
Salah satu sudut bangunan El Sierra, tempat minum kopi di tengah hutan yang menawarkan konsep alam. Berada di Desa Doulu Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo, tak jauh dari El Sierra terdapat Air Terjun Sikulikap. (Istimewa) (HO)
Sementara itu, wisata alam Sikulikap ini juga terdapat cafe Elsierra yang bangunanya terbuat dari kayu dan dikelilingi oleh pepohonan hijau yang membuat cafe ini terlihat sangat otentik.
Cafe ini menyediakan berbagai jenis minuman seperti kopi dan non kopi, yang tak jarang menyita perhatian para pengunjung.
Wisata alam air terjun Sikulikap ini berada di Desa Doulu Tanah Berastagi, Martelu, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Baca juga: Silahisabungan, Tempat Wisata di Sumut, Bisa Lihat Keindahan Danau Toba dari Ketinggian
2. Penatapan

Penatapan merupakan tempat yang titik lokasi istirahat setelah melakukan perjalanan di Berastagi.
Puluhan warung yang berada di tepi jalan lintas ini menyajikan pemandangan alam yang indah.
Dari lokasi penatapan, pengunjung bisa melihat situasi hutan di bawahnya, bahkan rumah-rumah penduduk di bawahnya juga terlihat.
Edi, salah satu pengunjung penatapan mengatakan sengaja jauh-jauh dari Siantar untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya.
"Sudah lama tidak ke sini. Jadi karena akhir pekan saya sengaja singgah ke sini," ujarnya.
Tak hanya pemandangan yang indah, penatapan di Kabupaten Karo ini menjadi pusat kuliner yang terkenal yakni 'Jagung Bakar'.
Jagung bakar menjadi menu favorit para pengunjung di penatapan.
Namun tak hanya jagung, beberapa menu favorit para pengunjung yakni Indomie.
Dua menu ini pelengkap saat para traveler menikmati pemandangan dari Penatapan.
Edi mengatakan, kalau harga makanan di tempat ini terbilang terjangkau.
"Kalau dari harga, ya terbilang terjangkau lah. Harga jagung Rp 10 ribu. Begitu juga indomie nya. Makanya kalau sudah jenuh dengan aktivitas sehari-hari, pas akhir pekan saya sengaja ke sini menikmati jagung bakar dan mie nya," katanya.
Tak hanya itu, para pengunjung juga menjadikan lokasi penatapan ini menjadi tempat berfoto.
Dengan menampilkan alam di belakangnya, keindahan foto pun menjadi lengkap.
3. Bukit Kubu

Bukit Kubu, tempat wisata di Berastagi yang cukup banyak diminati wisatawan.
Tempat wisata di Berastagi ini berada di kawasan Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, tepat berada di pinggir Jalan Jamin Ginting dan dapat dilihat langsung dari jalan utama dengan pemandangan hamparan bukit hijau yang memanjakan mata.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Bukit Kubu, dipatok biaya yang beragam sesuai dengan jenis kendaraannya.
Di mana, untuk kendaraan roda dua harga yang harus dibayar sebesar Rp 50 ribu, untuk mobil jenis sedan dan kecil lainnya dipatok biaya Rp 150 ribu.
Sedangkan untuk jenis minibus, pengelola mengutip uang masuk sebesar Rp 200 ribu.
Selanjutnya bus tipe A 600 ribu rupiah, bus tipe B 400 ribu, dan bus tipe C Rp 300 ribu.
Sedangkan untuk wisatawan yang tidak menggunakan kendaraan dipatok biaya sebesar Rp 20 ribu.
Di objek wisata yang mengandalkan luasnya hamparan rumput hijau ini, wisatawan bisa menikmatinya dengan berbagai pilihan.
Mulai dari piknik bersama keluarga, naik kuda atau delman, hingga bermain layang-layang.
Piknik di tengah tanah yang berbukit ini, tentunya menjadi pilihan tepat.
Sambil memandangi langit dan sejuknya pemandangan Berastagi, merupakan momen yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Apalagi menikmati waktu libur sambil memanjakan mata bersama keluarga tercinta.
Bagi wisatawan yang tidak membawa tikar tidak perlu khawatir, karena saat di pintu masuk wisatawan sudah diberikan fasilitas berupa tikar.
Untuk itu, wisatawan sudah tidak perlu takut dan bingung harus duduk di mana.
Adapun tempat yang menjadi favorit wisatawan saat menggelar tikar di sana, ialah di spot yang berada di bawah pohon pinus. Jika di lokasi pohon pinus sudah ditempati wisatawan lainnya, yang menjadi favorit lainnya juga berada di bagian tanah yang sedikit memiliki gundukan namun masih datar.
Tak hanya tikar, wisatawan yang berkunjung ke Bukit Kubu juga diberikan fasilitas berupa satu buah layang-layang.
Di mana, saat berlibur di Bukit Kubu memang sangat cocok diisi dengan bermain layang-layang.
Tempatnya yang luas serta tanah yang berbukit, membuat bermain layang-layang menjadi bebas halangan.
Baca juga: Danau Sicikecike, Tempat Wisata di Dairi yang Melegenda, Wajib Sewa Pemandu Agar Tak Tersesat
4. Kebun Stroberi

Kebun buah stroberi yang terletak di kawasan pemerasan susu yang berada di Kabupaten Karo bisa jadi rekomendasi tempat yang wajib Anda kunjungi saat ke Berastagi.
Para pengunjung bisa menikmati nuansa yang penuh dengan pohon stroberi dengan sensasi membelinya dengan cara memetik sendiri.
Pembeli juga bisa menikmati buah segar dari kebun.
Dengan dibekali keranjang oleh penjual, pengunjung bebas memilih stroberi yang hendak dibeli.
Seperti salah seorang pengunjung, Prasandi yang dikonfirmasi Tribun Medan mengatakan bahwa dirinya bersama keluarga sengaja berkunjung ke Tanah Karo untuk menghabiskan waktu di akhir pekan.
"Sudah ada rencana bersama keluarga. Setelah berkeliling di Kota Berastagi, kami mampir untuk metik stroberi sendiri sekalian foto-foto,” ujarnya.
Tak hanya itu saja, banyak juga pengunjung yang datang menikmatinya sambil berfoto-foto dan makan buah di lokasi.
Lanjut Prasandi, untuk harga stroberi bervariasi.
"Harga bervariasi. Ada harga Rp 15 ribu dan ada harga Rp 25 ribu per cubnya," bebernya.
Namun, terdapat juga stroberi yang sudah dipacking dibandrol Rp 30 ribu.
“Harga terjangkau lah, buahnya pun segar-segar. Apalagi memetik sendiri memiliki sensasi yang menarik,” jelasnya.
5. Gundaling Farm Berastagi

Gundaling Farm Berastagi adalah tempat peternakan sapi perah yang dikelola secara modern dan memasarkan produknya sendiri.
Akses ke lokasi juga sangat gampang dan bahkan pemandangan Gunung Sinabung dapat dinikmati sepanjang perjalanan ketika memasuki daerah Berastagi.
Selain itu, sepanjang jalan juga dipenuhi dengan sawah yang ditanami strawberry yang bisa dipetik sendiri.
Saat perjalanan sudah memasuki areal peternakan, keindahan alam lainnya akan tersaji dan bercampur dengan jalanan yang baik pula.
Ditambah dengan tanaman yang menyejukkan.
Lokasi parkir sendiri cukup luas dan berada tidak jauh dari kandang sapi perah yang informasinya didatangkan langsung dari Australia.
Salah seorang pengunjung bernama Dewi mengatakan, selain berfoto dengan berlatarkan belakang kandang sapi, ia bersama keluarga selalu membeli susu sapi asli ketika menyambangi pemerahan ini.
"Selain sejuk di sini, kita juga bisa menikmati susu sapi asli yang langsung bisa kita nikmati di tempat pemerahan ini. Susunya pun segar dan banyak varian rasa," ucap Dewi, Selasa (10/3/2020).
Selain menikmati susu segar di lokasi peternakan, anda juga bisa menyaksikan hal unik lainnya, ketika sapi-sapi tersebut digiring keluar dengan hanya menggunakan musik klasik.
Pada pukul 4 sore, di kandang sapi akan dipasang musik klasik dan sapi akan berjajar rapi keluar kandang secara teratur.
"Unik juga di sini ketika jam 4 sore, diiringi musik sapi-sapi ini keluar dengan teratur," ujar Dewi.
Untuk biaya sendiri anda, pengunjung akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp 5 ribu per kendaraan.
Apabila pengunjung ingin menikmati susu segar, dapat dibeli dengan harga terjangkau, yaitu hanya Rp 20 ribu per liternya. Susu tersebut juga diolah dengan bermacam-macam varian rasa. Ada rasa strawbery, coklat, dan original.
(mns/tribun-medan.com)