Berita Artis

Eks Sekjen 'Gereja Setan' Mongol Stres Sebut Sekeluarga Tewas Kalideres Tak Berkait dengan Satanic

Mongol Stres menilai benda-benda yang ditemukan di rumah tersebut identik dengan yang biasa dipakai dalam praktik okultisme.

YouTube
Pernah Gabung Gereja Setan, Mongol Stres Analisa Tragedi Keluarga di Kalideres, Soroti Lilin Merah 

TRIBUN-MEDAN.comĀ - Baru-baru ini komika Mongol Stres ikut mengomentari kejadian tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta.

Menurut Mongol Stres, kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan isu praktik satanic yang menjadi penyebab kematian.

Dilansir dari YouTube Channel Kuy Entertainment, Senin (19/12/2022) awalnya Boris Bokir tampak berdiskusi mengenai masa lalu Mongol Stres.

Seperti diketahui, Mongol Stres pernah mengikuti sekte sesat, yaitu menjadi pemimpin gereja setan atau satanic Indonesia.

Baca juga: Amarah Gubernur Edy Meledak, Copot Kadis Kehutanan kalau Sampai 3 UPT Tak Bisa Tangani Kebakaran

Mongol Stres mengaku bergabung di gereja setan pada saat ia remaja, sekitar berumur 14 tahun.

Ia bergabung lantaran keluarganya alias ibunya sendiri sudah menjadi anggota gereja setan.

Mongol Stres yang masih polos dan tak pernah belajar agama apapun akhirnya mengikuti jejak ibunya hingga ia berhasil menjabat sebagai leader atau jenderal di gereja setan.

Saat itu Mongol Stres mengaku untuk merekrut anggota baru, dirinya harus rela membayar orang lain agar tertarik untuk bergabung di gereja setan.

Baca juga: Iwanta Sembiring Terpeleset saat hendak Tangkap Ikan di Danau Toba, Korban Ditemukan Tewas

Pada umumnya orang-orang yang bergabung di gereja setan adalah anak muda yang tidak memiliki iman kuat.

Lalu Mongol Stres pun mengungkapkan hal yang tidak bisa dilupakannya saat masih menjadi sekte sesat adalah ketika mengikuti perjamuan kudus.

Ritual perjamuan kudus di gereja setan memiliki ritual yang unik, yaitu minum darah bayi atau memakan organ tubuh bayi.

Tetapi Mongol Stres menuturkan darah bayi atau organ tubuh bayi yang dimakan adalah janin yang diaborsi.

Biasanya gereja setan sudah kerjasama dengan beberapa praktik aborsi ilegal.

Selain itu, biasanya jemaat gereja setan akan melakukan seks bebas baik dengan sesama maupun lawan jenis.

Menurut Mongol Stres, melakukan hubungan intim di gereja setan disebut sebagai santap kasih bersama.

Tetapi setelah sadar bahwa yang ia lakukan adalah dosa, Mongol Stres pun meninggalkan masa lalunya itu.

Kini komika tersebut sudah bertobat dan sering keliling Indonesia untuk melakukan kesaksian mengenai pertobatannya di gereja-gereja.

Ia pun mengungkapkan pertobatannya tersebut karena kasih Tuhan kepada dirinya sehingga akhirnya memberikan jalan pertaubatan.

Karena tahu masa lalu Mongol Stres yang sangat dekat dengan sekte sesat, Boris Bokir pun penasaran dengan komentar komika tersebut terkait kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta.

Lantas Mongol Stres membantah isu praktik satanik yang jadi penyebab kematian.

"Tahu gue kejadiannya itu. Gue sebagai mantan leader penyembah setan, jadi gue sempat cek berita karena kan booming ya," tutur Mongol Stres.

"Tetapi setelah Mongol cek lebih dalam kejadian di Kalideres nggak ada hubungannya dengan satanik," ujar Mongol Stres.

Mongol Stres menjelaskan bahwa kegiatan semacam itu bisa dikenali lewat beberapa ciri-ciri.

"Ada tiga indikasi utama kalau itu perbuatan satanik. Pertama, harus ada altar. Kedua, harus ada meja, patung baphomet. Nah ini nggak ada," terang Mongol Stres.

Mongol Stres yang pernah membaca berita terkait kasus itu pun menjelaskan tidak ada tiga indikasi tersebut sebagai barang bukti di lokasi kejadian.

Bahkan menurutnya yang ditemukan justru benda-benda yang dilarang dalam praktik satanik.

"Adanya tawas, bedak sama lilin merah. Sedangkan satanic itu nggak boleh pakai lilin merah," ungkap Mongol Stres.

"Kan lilin merah buat pengantin sama di klenteng. Kalau satanik harus pakai lilin hitam," jelasnya.

Selain itu tak ada juga jejak-jejak spiritual yang biasa ditemukan dalam praktek satanik di rumah tersebut.

"Lalu ketiga itu nggak ada jejaknya. Kalau bahasa orang-orang yang mengerti alam atas tuh jejak spiritnya nggak ada sama sekali," kata Mongol Stres.

Hanya saja ada sesuatu yang cukup janggal menurut Mongol Stres.

Ia menduga ada penyimpangan dari penyebab kematian satu keluarga di Kalideres tersebut.

Mongol Stres menilai benda-benda yang ditemukan di rumah tersebut identik dengan yang biasa dipakai dalam praktik okultisme.

"Kalau satanik kan langsung ke setan, lucifer, belial dan sebagainya. Kalau okultisme ini biasanya menggunakan perantara."

"Jadi pakai bacaan mantra gitu-gitu, kalau satanik itu tidak ada," papar Mongol Stres.

"Jadi menurut saya mereka lebih ke arah situ."

Namun pada akhirnya, Mongol Stres tetap tidak berani menyimpulkan apakah satu keluarga yang tewas di Kalideres melakukan okultisme.

"Ya menurut mungkin saya lebih ke fanatisme yang salah saja. Mencoba sesuatu yang dia belum pegang rule-nya," ujar Mongol Stres.

"Dewasa memang tapi kan mungkin mereka sudah belum pengajarannya sempurna, coba-coba ya jadi kebablasan sendiri," tutupnya.

(cr19/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved