Kebakaran Hutan
Amarah Gubernur Edy Meledak, Copot Kadis Kehutanan kalau Sampai 3 UPT Tak Bisa Tangani Kebakaran
Kemarahan Gubernur Edy Rahmayadi saat rapat koordinasi tak lepas dari kebakaran hutan di Sumut pada 2022 di Samosir, 46 hotspot di 560 Ha.
Gubernur Edy Rahmayadi Ultimatum Dinas Kehutanan, Sebut Tak Ingin Ada Kebakaran Hutan Lagi di Sumut
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Amarah Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meledak.
Gubernur Edy Rahmayadi melontarkan ultimatum pada Dinas Kehutanan Pemprov Sumut khususnya Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dinas Kehutanan.
Orang nomor satu di Sumatera Utara yang dikenal tegas ini menyampaikan sanksi terberat sehubungan dengan kebakaran hutan yang terjadi di Sumut.
Di tahun 2022 terjadi kebakaran hutan di Sumut yang cukup besar yaitu kawasan Samosir sekitar 560 Ha dengan 46 hotspot. Edy Rahmayadi tidak ingin kejadian ini kembali terulang di seluruh wilayah Sumut.
Baca juga: Iwanta Sembiring Terpeleset saat hendak Tangkap Ikan di Danau Toba, Korban Ditemukan Tewas

Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Berang pada 8 Kab/Kota Sumut: Tak Ada Layanan yang Bisa Kalian Buat
"Saya sangat serius tentang masalah ini, kita harus bikin kesepakatan, bila ada kebakaran di areanya copot UPT, bila sampai tiga UPT dicopot, kepala dinasnya yang akan ditindak," kata Edy Rahmayadi, saat Rakor Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Pemprov Sumut di Hotel Grand Kanaya Jalan Darussalam Nomor 12, Medan, Selasa (20/12/2022).
Kebakaran hutan, menurut Edy Rahmayadi, memberikan dampak buruk dan signifikan kepada lingkungan. Selain terhadap manusia, kebakaran hutan juga akan menghancurkan keragaman hayati.
Baca juga: Angkot Diduga Ugal-ugalan Tabrak Pohon di Jalan Setiabudi Medan, Begini Kondisi Penumpang
"Berapa banyak hewan yang mati, serangga, semut, kodok dan lainnya. Tahun 2021, saya ngomel soal kebakaran hutan, tahun 2022, ada lagi 500 Ha terbakar hutan. Bayangkan kerugian yang kita alami," kata Edy Rahmyadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Sumut Herianto mengatakan, rakor ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan tim terpadu menghadapi kebakaran hutan.
Selain itu, juga mengevaluasi kebakaran hutan, memperkuat sistem pencegahan, sosialisasi dan edukasi ke stakeholder dan masyarakat.
"Ada 16 UPT KPH kita dan kita akan terus memaksimalkan itu ke depannya agar tidak terjadi lagi kebakaran hutan di Sumut, dan kita akan memperkuat koordinasi dengan semua stakeholder untuk mencegah kebakaran hutan," kata Herianto.
Marak Kebakaran Hutan di Sumut, Edy Rahmayadi: Kehormatan Bangsa Terganggu
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumut dapat mengganggu kehormatan bangsa Indonesia.
Hal ini disampaikan Edy Rahmayadi saat diwawancarai usai Apel Siaga Karhutla di Lanud Soewondo Medan, Jumat (12/8/2022).
"Kalau ini (karhutla) kita diamkan, ini bisa merusak, bukan hanya merusak kita, tetapi satwa dan lingkungan itu juga akan terganggu. Kehormatan bangsa ini juga terganggu arena asap itu bisa sampai ke Singapura ke Malaysia itu mengganggu kehormatan bangsa, seolah-olah negara kita bukan negara hukum," katanya.
Edy mengatakan kebakaran hutan dan lahan di Samosir sudah mengalami peningkatan hampir 90 persen.