Medan Terkini
Detik-detik Bripka Wido Fernando Tikam Atasannya Aiptu Ruslan hingga Tewas, Korban Tinggalkan 4 Anak
Bripka WF dan Aiptu Ruslan sempat ceckcok lalu berakhir dengan penikaman. Aiptu Ruslan meninggalkan seorang istri dan 4 anak.
TRIBUN-MEDAN.COM - Aiptu Ruslan menghembuskan nafas terakhir setelah ditusuk sangkur oleh anggotanya Bripka Wido Fernando (WF).
Perkelahian sesama polisi ini terjadi di Pos Jaga Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau, 20 Desember 2022, pukul 19.30 WIB.
Dilansir dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto menceritakan pelaku dan korban sempat cekcok mulut hingga berbuntut penikaman.
Baca juga: Reza Sumbing, Pembunuh Lidya Sitinjak Dijerat 5 Tahun Penjara, Ini Kronologi dan Fakta-faktanya
Bripka WF menusuk sangkur ke dada kiri hingga Aiptu Ruslan terjatuh dan tewas.
Setelah kejadian Bripka WF langsung kabur menggunakan sepeda motor dan menjadi buronan.
Jenazah Aiptu Ruslan sudah dimakamkan secara kenegaraan.
Almarhum tutup usia 47 tahun dengan meninggalkan seorang istri dan empat orang anak.
Selengkapnya tonton video:
Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Darmayanti Siregar, Leher Terjerat Kabel dan Mulut Disumpal Handuk
Tangisan Iringi Pemakaman Aiptu Ruslan
Jenazah Aiptu Ruslan, Banit Provos Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau, dimakamkan secara militer, Rabu (21/12/2022).
Aiptu Ruslan tewas ditikam oleh anggotanya, Bripka WF pada Selasa (20/12/2022) malam, di pos jaga SPN Polda Riau di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.
Aiptu Ruslan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kartama, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau.
Pantauan Kompas.com, prosesi pemakaman dilakukan secara militer oleh pihak kepolisian. Upacara pemakaman dipimpin oleh Wakil Kepala (Waka) SPN Polda Riau, AKBP Indra Duaman.
Isak tangis keluarga dan kerabat pecah di pemakaman.
Begitu juga dengan Waka SPN Polda Riau, AKBP Indra Duaman, tak kuasa menahan tangis saat memberikan sambutan.
Diberitakan sebelumnya, perkelahian terjadi sesama anggota polisi di Riau. Akibatnya, satu orang polisi tewas karena ditikam pelaku menggunakan pisau.
Polisi yang tewas adalah Aiptu Ruslan, bertugas sebagai Banit Provos di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau di Kabupaten Kampar.
Sedangkan pelaku adalah anak buahnya, Bripka WF.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan, peristiwa itu terjadi Selasa (20/11/2022) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
"Kejadianya di Pos Penjagaan SPN Polda Riau di Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang, Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau," ujar Sunarto saat diwawancarai wartawan, Rabu (21/12/2022).
Sunarto menjelaskan, kejadian bermula terjadi cekcok antara pelaku dengan korban.
Cekcok itu berujung perkelahian. Bripka WF menusuk Aiptu Ruslan menggunakan pisau mengenai dada kiri.
"Akibat penikaman itu, Aiptu Ruslan mengalami luka serius dan meninggal dunia," sebut Sunarto.
Polisi Tembak Polisi Terjadi Lagi, Aipda Benyamin Alami Luka Tembak di Pinggang, Begini Kronologinya
Kasus polisi tembak polisi kembali terjadi. Kini peristiwa ini terjadi di Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Polisi tembak polisi ini mengakibatkan satu personel mengalami luka seirus.
Aipda Benyamin Anamesa yang bertugas di Polsek Wewewa Timur ini tertembak oleh temannya sendiri.
Aipda Benyamin Anamesa tertembak di bagian pinggang.
Anggota polisi tersebut bernama Aipda Benyamin Anamesa yang bertugas di Polsek Wewewa Timur, NTT.
Benyamin tertembak oleh senapan laras panjang temannya sendiri, Aipda BBA.
Aipda Banyamin tertembak di bagian pinggang.
Ia tertembak di dalam mobil patroli saat sedang bertugas.
Kronologi Polisi Tembak Polisi di NTT
Mengutip Kompas.tv, Kabid Humas Polda NTT, Kompol Ariasandy menceritakan kronolgi kejadian tertembaknya anggota polisi tersebut.
Mulanya, Aipda Benjamin dan Aipda BBA bertugas untuk mengamankan orang mabuk yang membuat onar.
Mendapat laporan dari warga, keduanya langsung terjun ke lokasi.
Saat di lokasi, orang tak dikenal tersebut melarikan diri dan berpindah di tempat lain.
Mereka pun menuju lokasi tersebut, namun pelaku selaku kabur menggunakan kendaraan.
Pemabuk tersebut pun sempat ditangkap, namun melakukan perlawanan hingga dapat melarikan diri.
Keduanya pun kembali ke mobil dan akan mengejar orang tersebut.
Pada saat mobil melaju, Aipda BBA ternyata membuka magasin karena ingin mengosongkan isi senjata.
"Setelah magasin dilepas, Aipda BBA menarik pelatuk dan saat itu juga senjata meletus dan tembakannya kena ke pinggang korban," ujar Ariasandy.
Peluru tersebut pun sempat mengenai sandaran tempat duduk sebelum menembus pinggang belakang Aipda benyamin yang duduk di bagian depan.
Mengutip Kompas.com, Aipda Benyamin pun dilakikan ke RSUD Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat dan akhirnya dirujuk ke Bali.
Ditemui di kesempatan berbeda, kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma mengungkapkan jika kasus tersebut terjadi karena kelalaian anggota.
"Betul kejadiannya, tetapi bukan tembak-menembak. Yang benar adalah kelalaian anggota saat mengejar pelaku yang mabuk dan melempar masyarakat serta kendaraan yang lewat," ujar Johni.
"Mungkin setelah menembak lupa mengosongkan senjata, lalu meletus," lanjut dia.
Diketahui, kasus kelalaian ini ditangani oleh Propam polres Sumba Barat Daya.
Tanggapan Kapolda
Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma, menanggapi kejadian tertembaknya salah satu anggota Kepolisian Sektor Wewewa Timur, Polres Sumba Barat Daya, saat melaksanakan tugas.
Johni menyebut, peristiwa yang terjadi bukan tembak menembak, tetapi senjata meletus sendiri.
"Betul kejadiannya, tetapi bukan tembak-menembak. Yang benar adalah kelalaian anggota saat mengejar pelaku yang mabuk dan melempar masyarakat serta kendaraan yang lewat," ujar Johni kepada sejumlah wartawan, Rabu (14/12/2022).
Johni menjelaskan, saat melakukan pengejaran, anggotanya mengeluarkan tembakan peringatan. Pelaku pun lari akibat suara tembakan.
"Kemudian, anggota naik ke mobil lalu secara tidak sengaja senjata salah satu anggota meletus dan mengenai anggota yang lain," kata dia.
Johni kembali menegaskan, peristiwa yang terjadi bukan tembak menembak, tetapi senjata meletus sendiri.
"Mungkin setelah menembak lupa mengosongkan senjata, lalu meletus," kata mantan Wakil Kepala Kepolisian Daerah NTT.
Kasus itu, kata Johni, sedang ditangani Propam Polres Sumba Barat Daya.
Sedangkan anggota yang terkena tembakan menjalani perawatan di rumah sakit.
Sebelumnya diberitakan, Aipda Benyamin Anamesa anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), terluka parah usai terkena peluru senjata laras panjang yang dipegang temannya Aipda BBA.
Informasi itu dibenarkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) NTT Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ariasandy.
"Kejadiannya beberapa hari lalu. Peluru mengenai pinggang Aipda Benyamin Anamesa," kata Ariasandy, kepada Kompas.com, Rabu (14/12/2022).
Namun, kata Ariasandy, kejadian itu bukan tembak menembak tetapi akibat Aipda BBA tidak hati-hati saat mengosongkan senapan jenis V2 Sabhara.