Berita Duka Artis
Pemeran Mak Nyak Si Doel Anak Sekolahan Meninggal Dunia, Ini Profil dan Penyebabnya
Innalillahi wainna ilaihi rajiun, artis seniorAminah Cendrakasihatau pemeranMak Nyakdi sinetronSi Doel Anak Sekolahan meninggal dunia. Ini profilnya.
TRIBUN-MEDAN.com - Innalillahi wainna ilaihi rajiun, artis senior Aminah Cendrakasih atau pemeran Mak Nyakdi sinetronSi Doel Anak Sekolahanmeninggaldunia.
Beliau menghembuskan nafas terakhirnya, Rabu (21/12/2022) pada pukul 20.00 WIB, pada usia 84 tahun.
Kabar duka ini disiarkan melalui akun Instagram Si Doel Anak Sekolahan @sidoelanaksekolahan.
"Innalillahi wainna ilaihi rojiun telah Wafat Mak Nyak (Aminah Cendrakasih) pukul 20.00. Semoga almarhumah diterima seluruh amal ibadahnya Dan diberikan tempat terbaik disisi Allah SWT Aaminn YRA (alfatihah)," demikian ditulis akun tersebut.
Baca juga: Detik-detik Mayer Sitohang Pukul dan Lempar Batu Bata ke Joni Simanjuntak hingga Tewas, Ini Motifnya
Belum diketahui penyebab Aminah Cendrakasih atau Mak Nyak meninggal dunia.
Namum, sebelumnya beliau sudah sakit menahun.
Diduga sakit dan faktor usia menjadi penyebab beliu meninggal dunia.
Pada usia 69 tahun, Aminah Cendrakasih sudah kehilangan penglihatannya akibat glaukoma.
Kondisinya memburuk setelah mengalami kelumpuhan yang semakin membatasi ruang geraknya.
Profil Mak Nyak
Aminah Cendrakasih lahir pada 29 Januari 1938.
Namanya mulai dikenal setelah membintangi film Serampang 12 (1956) dan Asrama Dara (1958) bersama dengan Nun Zairina.
Dia merupakan putri dari aktris Indonesia yaitu Wolly Sutinah.
Sejak masih sekolah di SKP, putri pasangan pelawak Husni Nagib dan artis Wolly Sutinah ini sudah mengenal dunia panggung.
Dimulai dengan aktif di pentas sandiwara (1955) sebagai pemain dan penyanyi.
Pada tahun yang sama, ia mendapat kesempatan tampil dalam film Oh, Ibuku (Bagian I dari film Gadis Tiga Djaman yang bersambung ke Puteri Revolusi) produksi Garuda Film dan Semeru Film di bawah pengarahan sutradara Ali Yugo.
Bersama ibunya, Wolly Sutinah, pada tahun yang sama ia ikut bermain dalam film Gambang Semarang.
Di filmnya yang ketiga, Ibu dan Putri (1955) yang disutradari Ha van Wu, Aminah Cendrakasih diberi kepercayaan sebagai pemeran utama bersama dengan Lies Noor.
Sejak 1955 sampai 1989 saja ia sudah membintangi sekitar 101 film, baik sebagai pemeran pembantu maupun pemeran utama.
Berkat pengabdiannya yang begitu lama di dunia film, pada 1992 Aminah Cendrakasih mendapat Penghargaan Kesetiaan Profesi Keartisan dari Dewan Film Nasional.
Namanya pernah menghilang untuk waktu yang cukup lama dari dunia film, setelah ia membintangi Habis Gelap Terbitlah Terang (1959) dan kemudian menikah.
Baru pada 1970 namanya muncul kembali ketika ia turut bermain dalam beberapa sandiwara TV, dan pada 1971 kembali tampil dalam film.
Di luar kegiatannya di bidang film, ia aktif di organisasi HSBI dan Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB).
Di LKB ia pernah menjabat Ketua I Divisi Kesenian.
Selain itu ia juga menjabat Komisaris PT Jayanti Adhikara Sinema. Sejalan dengan perkembangan pertelevisian Indonesia yang kian berkembang pada masa itu, Aminah pun ikut menyemarakkan kehadiran dunia sinetron.
Salah satunya adalah Rumah Masa Depan (1984-1985).
Tapi yang melambungkan namanya kembali adalah ketika ia ikut membintangi sinetron Si Doel Anak Sekolahan (1994-1997) yang disutradarai (merangkap sebagai produser dan pemain) Rano Karno.
(*/TRIBUN TIMUR)