Jelang Natal dan Tahun Baru
Jelang Nataru, Polres Tanah Karo Cek Kesiapan Jalur Alternatif Menuju Berastagi dan Kabanjahe
Polres Tanah Karo melakukan pengecekan ke jalur-jalur alternatif, menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru)
Penulis: Muhammad Nasrul |
Jelang Nataru, Polres Tanah Karo Cek Kesiapan Jalur Alternatif Menuju Berastagi dan Kabanjahe
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Polres Tanah Karo melakukan pengecekan ke jalur-jalur alternatif, menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru)
Diketahui, pengecekan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan jalan alternatif bisa digunakan dengan nyaman bagi masyarakat yang datang maupun melintas Kabupaten Karo.
"Hari ini kita lakukan pengecekan jalur alternatif dari arah Medan menuju Berastagi hingga Kabanjahe maupun sebaliknya. Jadi dari pengecekan ini, kita ingin memastikan jalur alternatif siap digunakan sehingga bisa dimaksimalkan saat ada peningkatan arus lalulintas," ujar Kapolres Tanah Karo, AKBP Ronny Nicholas Sidabutar, Kamis (22/12/2022).
Amatan www.tribun-medan.com, jalur alternatif yang dilakukan pengecekan terutama jalur lintas Kabupaten Karo menuju Medan.
Mulai dari persimpangan RSU Amanda, menuju ke Desa Gurusinga, Berastagi. Di mana, jalan ini nantinya akan mengarah ke Jalan Udara Berastagi.
Selanjutnya, jalur alternatif yang masih menghubungkan antar alternatif lainnya dari Jalan Udara menuju ke Jalan Perwira Berastagi.
Untuk jalur ini, nantinya akan mengarah ke kawasan Desa Jaranguda menuju ke Simpang Pelawi, Desa Tongkoh, Berastagi.
Dijelaskan Ronny, pengecekan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan sebelum masuk masa puncak arus mudik Nataru.
Di mana, sesuai dengan rapat koordinasi baik dengan Mabes Polri maupun Polda, diperkirakan puncak kepadatan kendaraan terjadi dalam dua sesi.
"Sesuai hasil rapat koordinasi dari Mabes Polri maupun Polda, akan ada peningkatan di tanggal 24, 25, dan 26. Kemudian di tanggal 30, 31, dan tanggal 1 Januari," ucapnya.
Pada saat pengecekan tadi, tampak di sejumlah titik masih terdapat pengerjaan baik perbaikan jalan maupun drainase.
Alhasil, material dari pengejaran tersebut masih banyak yang diletakkan sembarangan sehingga menggangu arus lalulintas.
Jalan yang seharusnya bisa digunakan dua lajur menjadi menyempit dan hanya bisa dilalui satu lajur.
Melihat hal ini, Ronny mengatakan pihaknya sudah meminta kepada pihak yang mengerjakan agar material bisa dinormalisasi secepat mungkin.
"Kami sudah koordinasikan dengan pemborongnya untuk dibersihkan. Supaya bisa dimaksimalkan penggunaannya," katanya.
Lebih lanjut, ia menghimbau kepada masyarakat agar tertib berlalulintas serta mengikuti imbauan dari personel yang ada di lapangan.
Terlebih, saat ini pandemi masih ada ia kembali meminta kepada masyarakat agar menaati protokol kesehatan.
(mns/tribun-medan.com)