Tak Main-main Tugas Panglima TNI, Yudo Margono Diminta Presiden & Wapres Tindak Tegas KKB PApua

Terkait rencana Yudo dalam menangani konflik di Papua, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin memberikan pandangannya.

YouTube Sekretariat Negara
Yudo Margono berjabat tangan dengan Presiden Jokowi saat resmi dilantik menjadi Panglima TNI, Senin (19/12/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mendukung Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melalui jajarannya untuk lebih tegas dalam menindak KKB Papua.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan bahwa TNI akan membawa pendekatan humanis dan tegas dalam menghadapi persoalan di Papua.

"Tadi saya sampaikan bahwa walaupun TNI tegas, tapi harus humanis," kata Yudo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (2/12/2022) lalu.

Adapun penegakan hak asasi manusia (HAM) dan hukum di Papua, operasi di wilayah rawan, serta perwujudan netralitas Pemilu 2024 akan menjadi program prioritas Yudo sebagai Panglima TNI yang baru. 

Yudo mengaku akan terus melihat perkembangan situasi dan kondisi di Papua. Sebab, menurut dia, situasi dan kondisi di Papua tidak seragam di setiap wilayahnya.

Terkait rencana Yudo dalam menangani konflik di Papua, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin memberikan pandangannya.

Wapres mengatakan, karena masih ada kekerasan-kekerasan yang dilakukan KKB, maka harus ada langkah yang lebih tegas dalam menghadapi KKB.

"Memang harus dihadapi dengan lebih tegas lagi," kata Wapres kepada Antara di Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Menurut Wapres, langkah lebih tegas itu juga disuarakan banyak pihak demi menjaga dan melindungi masyarakat di Papua.

Wapres juga menekankan aksi KKB sejatinya hanya terjadi di wilayah tertentu saja, bukan di seluruh Papua.

Berdasarkan kunjungannya ke Papua selama 5 hari belum lama ini, Wapres menegaskan bahwa wilayah Papua secara umum kondusif dan aman.

"Papua itu kondusif dan aman. Saya 5 hari berputar-putar dari Jayapura, Merauke, Timika, Kaimana, sampai ke Biak. Kalaupun ada (KKB) itu sebenarnya di daerah kelompok kecil saja. Memang harus dihadapi dengan lebih tegas," katanya.

Sementara itu, Presiden Jokowi menilai keinginan Yudo untuk melakukan pendekatan humanis dalam menangani konflik di Papua memang baik. Termasuk soal rencana pengurangan prajurit TNI di Papua.

"Saya kira baik, pendekatan humanis baik. Pengurangan prajurit TNI di Papua itu baik," ujar Jokowi di Istana Negara, Senin (19/12/2022).

"Tetapi harus tegas. Di sana, KKB selalu berbuat seperti itu ya, tidak akan selesai-selesai masalahnya (jika tidak tegas)," katanya melanjutkan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved