Merugi Terus hingga Tak Mampu Bersaing, Inilah 7 BUMN yang Ditutup Erich Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menutup sejumlah BUMN dari berbargai latar bidang yang berbeda sepanjang tahun 2022.
TRIBUN-MEDAN.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menutup sejumlah BUMN dari berbargai latar bidang yang berbeda sepanjang tahun 2022.
Banyak hal mendasari BUMN tersebut ditutup.
Di antaranya adalah pendapatan sudah tidak masuk dari inti bisnis hingga tak mampu bersaing lagi.
Berikut tujuh BUMN yang ditutup Erick Thohir pada 2022:
1. PT Kertas Kraft Aceh (KKA)
KKA dibubarkan oleh Erick pada Maret 2022.
KKA sudah menghadapi kondisi di mana teknologi alat produksi sudah tertinggal sehingga sudah tidak mampu bersaing dengan kompetitor yang memiliki teknologi terkini.
Jika dilakukan revitalisasi, akan membutuhkan biaya investasi yang sangat besar
Pendapatan KKA sejak 2012 hanya berasal dari optimalisasi pembangkit listrik yang saat ini dijalankan dengan skema kerjasama operasi (KSO) sewa pembangkit bersama PJBS.
Menindaklanjuti pembubaran KKA, kewajiban karyawan termasuk pesangon akan dibayarkan melalui mekanisme dana talangan oleh PPA.
Erick mengungkapkan, keputusan pembubaran adalah langkah terbaik.
Sebab, BUMN ini sudah tidak dapat melaksanakan perannya dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional, meraih keuntungan, dan memberikan kemanfaatan umum sesuai Undang- Undang BUMN No.19 Tahun 2003.
"Langkah ini juga sejalan dengan transformasi yang dijalankan Kementerian BUMN agar perusahaan-perusahaan BUMN makin profesional, transparan, dan akuntabel," jelas Erick.
2. PT Industri Gelas (IGLAS)
Bersamaan dengan KKA, IGLAS juga ditutup pada bulan yang sama.