Berburu Kembang Api
Jelang Tahun Baru, Toko-toko Kembang Api Mulai Diburu Warga Medan
Jelang perayaan pergantian tahun baru 2023 yang tinggal menghitung hari, penjualan kembang api di Kota Medan mulai diserbu warga, Rabu (28/12/2022).
Penulis: Angel aginta sembiring |
Jelang Tahun Baru, Toko-toko Kembang Api Mulai Diburu Warga Medan
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Jelang perayaan pergantian tahun baru 2023 yang tinggal menghitung hari, penjualan kembang api di Kota Medan mulai diserbu warga.
Pantauan Tribun Medan, sejumlah pedagang kembang api mulai dari distributor hingga eceran mulai ramai mulai dipadati pembeli di sepanjang jalan Kota Medan.
Adapun para pedagang tampak mulai menjajakan berbagai macam jenis kembang api dan petasan dengan harga yang beragam mulai dari ribuan hingga jutaan rupiah.
Karyawan distributor kembang api RR Fire Work yang berada di Jalan Teuku Cik Ditiro Medan, Pergas mengatakan menjelang hari perayaan pergantian tahun masyarakat dalam dan luar Kota Medan mulai berburu kembang api.
Apabila dibandingkan dengan pergantian tahun baru 2022 lalu, peningkatan mulai terlihat sejak beberapa hari lalu.
Namun begitu, Pergas mengatakan pihaknya masih belum merasakan peningkatan penjualan yang signifikan sama seperti sebelum masa pandemi beberapa tahun lalu.
"Kalau dibandingkan sewaktu sebelum masa pandemi dulu ini masih mengalami penurunan sekitar 30 persen. Tetapi kalau dibandingkan tahun ini, penjualan tahun ini lumayan lah, " ucapnya, Rabu (28/12/2022).
Pergas mengatakan pihaknya memprediksi peningkatan penjualan akan terjadi pada H-2 malam pergantian tahun baru.
Ia mengatakan hingga saat ini pihaknya juga sudah mulai menjual ke luar Kota Medan, tepatnya ke wilayah sekitar Danau Toba.
Namun begitu, Pergas juga mengakui ada kenaikan harga kembang api. Hal ini lantaran adanya kenaikan harga dari pihak importir untuk supply barang dari Tiongkok.
"Biasa kita jual dengan harga Rp 20 ribu, sekarang sudah kita jual harganya itu Rp 23 ribu - Rp 24 ribu. Kemudian harga termurah biasa kita jual Rp 3.500 sekarang kita jual Rp 5.000," tuturnya.
Sementara itu, Pergas juga menyebutkan saat ini belum mendapat pemesanan kembang api dari pihak korporasi. Ia menyebutkan sejauh ini pihak korporasi masih hanya bertanya saja tanpa melakukan pemesanan.
"Sejauh ini masih tanya-tanya saja belum ada pembelian dari perusahaan," ucapnya.
Di sisi lain, pedagang eceran juga mulai berbelanja untuk dapat dijual kembali. Para pedagang eceran tersebut cukup senang dengan penjualan kembang api tahun ini.
"Ya senang ya soalnya kan tahun ini lebih bebas. Jadi tahun ini beli agak banyak jumlahnya tapi jenisnya sama yang paling sering dibeli seperti kembang api air mancur. Kalau saya udah mulai jualan dari tanggal 18 Desember, lumayanlah jualan untuk tahun ini," pungkas pedagang eceran asal Medan Diarti.
(cr9/tribun-medan.com)