Penemuan Mayat

Kasihan Sekali, Kakek yang Sudah Lama Pikun Ditemukan Tewas Meringkuk di Parit

Seorang kakek yang sudah lama pikun ditemukan tewas meringkuk di saluran parit

Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
HO
Inafis Polres Simalungun evakuasi jenazah seorang kakek yang ditemukan meninggal di parit Kecamatan Bangun, Rabu (4/1/2023) 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIANTAR- Sukardi (69), pria yang sudah lama pikun ditemukan tewas membusuk di aliran parit besar Huta II Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Rabu (4/1/2023) sekira pukul 11.00 WIB.

Sang kakek ditemukan tewas dengan kondisi meringkuk setelah sempat menghilang beberapa hari.

Kapolsek Bangun, AKP Lambok S Gultom menjelaskan, saksi yang pertama kali menemukan mayat adalah AB Purba, yang sehari-hari bekerja sebagai pengutip barang bekas (butut).

Baca juga: Putri Napitupulu dan Reynaldi Nainggolan Tewas di Hotel, Ada Sepucuk Surat 2 Amplop dan Racun

“Saya langsung meminta Kanit Reskrim Iptu Rido Pakpahan bersama anggota lainnya serta TIM Identifikasi Sat Reskrim Polres Simalungum langsung mendatangi TKP untuk mengevakuasi korban dari parit besar tersebut,” ucap AKP Lambok.

Lambok mengungkapkan, bahwa dari hasil olah TKP, personel Polsek Bangun mengetahui bahwa jasat mayat laki-laki tersebut merupakan warga Huta II Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun. 

“Semasa hidupnya, korban tinggal bersama dengan istrinya yang kondisinya juga sudah tua dan rabun. Dari keterangan warga sekitar, semasa hidupnya korban menderita pikun dan rabun. Korban diketahui telah meninggalkan rumah sejak hari Kamis tanggal 29 Desember 2022 sekira pukul 15.00 wib," ujar Gultom.

Baca juga: Polda Sumut Catat 7 Orang Tewas Selama Nataru, Angka Kecelakaan Turun Dibanding Tahun Lalu

Ia mengatakan, dari hasi pemeriksaan fisik korban yang dilakukan TIM Identifikasi Sat Reskrim Polres Simalungun bersama TIM Kesehatan Puskesmas, tidak ditemukan adanya tanda-tanda mencurigakan pada tubuh korban.

Korban meninggal dunia dikarenakan hanyut terbawa arus parit besar, dimana pada  tubuh korban ditemukan luka-luka gugus.

Setelah melaporkan peristiwa ini pada pihak keluarga, keluarga korban sepakat menolak untuk dilakukan tindakan autopsi. 

"Dari kejadian ini, kami pihak kepolisian sektor Bangun Resor Simalungun mengimbau kepada seluruh warga untuk tetap berhati-hati saat melaksanakan aktifitas di sekiran sungai, mengingat saat ini cuaca sering hujan dan sangat berbahaya jika arus aliran sungai meningkat.(alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved