Jalan Rusak

Kepala Desa Curiga Proyek Jalan di Wilayahnya Sudah Dikorupsi Makanya Cepat Rusak

Kepala Desa Nagur curiga proyek jalan di desanya sudah dikorupsi karena jalannya sudah rusak lagi

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION
Kondisi jalan Dusun I, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdangbedagai berlubang usai dibangun sejak dua bulan lalu. /Anugrah Nasution. 

TRIBUN-MEDAN.COM,SERGAI - Kepala Desa Nagur, Ruslan curiga dengan proyek jalan yang dikerjakan di di Dusun I, Kampung Baru, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Sergai.

Dia curiga proyek jalan tersebut sudah dikorupsi. 

Ruslan menduga, pengerjaan proyek dari dana Kementerian PUPR melalui Dirjen Cipta Karya senilai Rp 750 juta tidak sesuai kesepakatan kontrak. 

Baca juga: Jalan Rusak dan Proyek Drainase tak Selesai, Seorang Remaja Jatuh Kemudian Dilindas Truk

"Bisa kita lihat, pengerjaan jalan itu tidak sesuai. Baru selesai dua bulan sudah rusak," kata Ruslan kepada Tribun, Kamis (5/1/2023). 

Ruslan menyebutkan, pengerjaan jalan antar dusun tersebut merupakan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang mulai dikerjakan sejak November 2022 lalu. 

Perbaikan jalan setapak itu harusnya dikerjakan secara kelompok yang melibatkan masyarakat dan pemerintah desa.  

Baca juga: Warga Dusun XII Desa Bingkat Ngeluh, Jalan Rusak tak Kunjung Diperbaiki

Namun, dalam proses pengerjaan, Ruslan selaku pemerintah desa tidak pernah dilibatkan, termasuk dengan kelompok lainya. 

Dia mengatakan, pengerjaan jalan itu dilaksanakan sepihak hanya oleh ketua kelompok. 

"Itu dana aspirasi dari Desa kemudian dari Pemerintah Kabupaten menyerahkan ke pusat dan dapatlah dua Desa satunya di sini. Harusnya dikerjakan bersama kelompok dan pemerintah Desa namun kita tidak pernah dilibatkan dan berkoordinasi," ujar dia. 

Baca juga: Antisipasi Kecelakaan, Polisi Timbun Sendiri Jalan Rusak di Kabupaten Sergai

Pantuan Tribun, jalan jalan yang dikerjakan sepanjang 1.200 meter tersebut kini sudah dipenuhi lubang dengan beton yang sudah menipis. 

Ruslan mengatakan selain diterjang banjir, jalan tersebut rusak karena bobot material bangunan yang tidak sesuai ketetapan. 

"Itu dikerjakan bulan 10 gitu, kemudian sekarang sudah rusak, ada yang terkena banjir tapi kita duga itu campuran pasir dan semennya ada yang kurang makanya kondisinya sudah rusak," tuturnya. 

Baca juga: Warga di Desa Sitinjo II Keluhkan Jalan Rusak Kerap Picu Kecelakaan Pengendara

Ruslan pun lantas meminta agar pemerintah bisa melihat kondisi jalan yang rusak tersebut. Katanya, akses jalan tersebut sangat penting karena sering dilalui warga. 

"Kalau kita berharap agar jalan itu dilihat oleh pemerintah dan diperbaiki lah yang rusak karena jalan itu sangat penting untuk masyarakat di sini," tutupnya. 

Hal sama juga disampikan Aswad Sirait selaku anggota kelompok yang harusnya dilibatkan dalam pengerjaan itu. 

Baca juga: Operasi Lilin Toba Digelar Mulai 23 Desember, Polda Sumut Soroti 147 Titik Jalan Rusak dan BBM

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved