Sergai Terkini

Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Siswi di Sergai dilakukan di TKP, Keluarga Korban Kejar Pelaku

Pihak kepolisian melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan siswi SMP berinisial (AS) yang terjadi di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN
JALANI REKONSTRUKSI - Pelaku Herli Fadli Nasution alias Nanang mengikuti rekonstruksi yang dilakukan oleh pihak kepolisian di lokasi kejadian, Rabu (12/2/2025). Dalam rekonstruksi ini keluarga korban sempat ingin menyerang pelaku karena geram dengan perbuatannya. 

TRIBUN-MEDAN. com, SEIRAMPAH - Pihak kepolisian melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan siswi SMP berinisial (AS) yang terjadi di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai dengan tersangka Herli Fadli Nasution alias Nanang, Rabu (12/2/2025).

Rekonstruksi ini langsung dilakukan di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang tidak jauh dari rumah korban atau han ya berjarak 100 meter. Ratusan warga sekitar berdatangan dan mendekati lokasi rekonstruksi.

Mereka datang untuk menyaksikan secara langsung rekonstruksi. Saat itu pihak kepolisian sempat dibuat kerepotan dengan respon warga yang sudah geram dengan pelaku. Warga pun tampak menyebar dan membuat pihak kepolisian ikut juga menyebar melakukan pengamanan. 

Dari informasi yang dihimpun ada 100 personil polisi yang diterjunkan melakukan pengamanan. Mereka terdiri dari personil Polres hingga Polsek. Selain itu juga ikut diperbantukan personil Brimob dengan memegang senjata lengkap. 

Selain melakukan pengamanan pihak kepolisian juga memasang garis tali pembatas di sekitar TKP. Hal ini supaya warga tidak terlalu mendekat dan rekonstruksi bisa berjalan dengan lancar. Saat itu hanya ocehan dan makian dari warga yang terdengar. 

"woooiii cocoknya dimatikan juga kau. Kejam kali dia itu pak. Tembakkan saja lagi," teriak warga. 

Kedua Orangtua korban, Supardi dan Rubiah tampak ikut menyaksikan rekonstruksi ini. Keduanya tampak begitu mengamati setiap rekonstruksi yang dilakukan. Hanya saja mereka tidak diperbolehkan terlalu mendekat. Dari pengamatan yang dilakukan keduanya mereka pun belum puas dengan rekonstruksi yang dilakukan. 

"Lain kali ah dengan kejadian aslinya," kata Supardi. 

Supardi menganggap masih banyak kejanggalan yang diucapkan dari setiap perkataan yang disampaikan oleh pelaku. Begitu juga dengan keluarganya yang lain. Mereka menganggap kalau tersangka masih bersandiwara menjalani rekonstruksi. Rekonstruksi sendiri berjalan sekitar 2,5 jam dimulai sekitar pukul 09.30 dan berakhir pukul 12.00 WIB. 

Jaksa Penuntut Umum, Juwita tampak beberapa kali emosi dengan pelaku. Hal ini lantaran omongannya beberapa kali berbelit. Setelah rekonstruksi selesai Juwita pun menolak untuk memberikan tanggapan kepada awak media. " Belum bisa bang," kata Juwita. 

Saat tersangka hendak dibawa ke dalam mobil polisi, teriakan warga pun semakin memuncak. Beberapa keluarga korban sempat bergerak dan mengejar pelaku. Namun karena polisi yang melakukan pengamanan terlalu banyak mereka pun tidak bisa berbuat banyak. 

"Kurang ajar kau, kejam kali kau," ucap keluarga korban.

Kejadian Pembunuhan disertai pemerkosaan yang dilakukan oleh pelaku terjadi pada Desember lalu. Saat itu korban baru saja pulang dari sekolah setelah mengikuti ujian. 100 meter sebelum sampai di rumahnya, korban pun dijegat oleh pelaku dan langsung ditarik ke sebuah rumah kosong. Di sana korban dicekek dan diperkosa. Kemudin jasadnya dimasukkan ke dalam karung dan dibuang dibelakang rumah. Sementara sepeda motor korban langsung dilarikan oleh pelaku.

(dra/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved