Berita Seleb
Akui Cerai dari Gading Marten Adalah Keputusan yang Salah, Sesal Gisel Lepas Ayah Gempi
Hingga pada akhirnya Gisel memilih untuk berpisah saja dari Gading saat itu dengan fikiran tak mau seperti orang tuanya yang hanya bertahan demi anak.
TRIBUN-MEDAN.com - Gisella Anastasia atau yang akrab disapa Gisel ternyata memiliki masa lalu yang sulit dan sangat berbeda dengan kehidupannya kini.
Selain harus bekerja sejak kecil, ternyata Gisel juga mengaku tumbuh dengan kekurangan kasih sayang dari ayahnya.
Gisel juga mengaku kondisi itu cukup mempengaruhi sikapnya saat memilih bercerai dari Gading.

Bahkan Gisel sampai harus konsultasi ke psikolog mengenai masalah tersebut, dan benar saja psikolog mengatakan jika Gisel memang sosok yang haus akan kasih sayang.
"Banyak penghakiman di masa lalu kayak kurang kasih sayang orangtua dan segala macam," kata Gisel dalam sebuah video yang diunggah ulang akun @rumpi_gosip.
"Maksud dia baik, maksud dia mungkin aku mau diproses. Dia ngomong aku tuh begini karena aku kurang sosok ayah dari kecil," katanya.
Gisella Anastasia merasa kurang figur ayah dalam kehidupannya. Meskipun faktanya Gisel memiliki ayah, janda satu anak ini merasa tidak memiliki kedekatan.
Baca juga: Gading Marten dan Gisella Anastasia Liburan Bareng ke London, Netizen: Semoga Rujuk
Karena itu, psikolog mengatakan bahwa Gisel menjadi sosok yang haus kasih sayang dan membutuhkan figur ayah dalam kehidupannya.
"Jadi menurut dia, aku begini itu karena emang aku kering, emang haus kasih sayang, emang butuh sosok ayah, sosok pemimpin, sosok yang bisa dijadiin pegangan gitu," ujarnya menjelaskan.
Gisel juga mengaku keputusannya bercerai dengan Gading adalah keputusan yang salah, karena tidak memikirkan dampak kedepannya.
“Itu memang keputusan yang salah yang aku ambil, yang mengkonfirmasi sendiri dengan pengetahuan aku, ego dan segala macam,” ujar Gisel.

Gisel banyak belajar dari masalah rumah tangga kedua orang tuanya, yang memilih bertahan untuk bersama demi anak.
Namun, tak jarang Gisel juga melihat kedua orang tuanya terlibat adu debat.
Hingga pada akhirnya Gisel memilih untuk berpisah saja dari Gading saat itu dengan fikiran tak mau seperti orang tuanya yang hanya bertahan demi anak.
“Tapi itu kayaknya twist dari iblis, pinter banget sih memang. Di twist twist gitu otak aku seakan-akan yaudah pisah aja loe,” jelas Gisel.
Sebelum bercerai dirinya merasa akan lebih bahagia ketika sendiri tanpa pasangan.
Baca juga: Ayah Wijin Meninggal Dunia, Eks Gisella Anastasia Sebut Sang Ayah Sempat Sakit di Bagian Kepala
“Jadi aku heran kenapa kalimat itu jadi konfirmasi sendiri buat gua gitu, seharusnya kan nggak begitu,” sebut Gisel.
Tapi kini dirinya hanya bisa memaklumi pemikirannya saat itu.
“Mungkin orang beda-beda ya,” ujar Gisel.
“Kalau kita udah dewasa, komitmen Yah memang harus harus nggak narok ego kita di nomor satu,” sambungnya.
Ia menyesal lantaran lebih mementingkan ego daripada keluarga.

“Dulu aku nggak punya pengetahuan ini,” kata Gisel.
Saat itu dirinya memang sempat mendapatkan nasihat soal rumah tangga dan perceraian, namun tak didengarkan oleh Gisel.
“Tapi udah gue tolak, karena udah kekerasan hatinya gue,” ujar Gisel.
Unggahan itu langsung ramai komentar dari warganet dan mengaitkan dengan kejadian video syur 19 detik yang melibatkan Gisel dan mantan kekasihnya.
Banyak yang menduga jika Gading memilih pisah dari Gisel karena ketahuan adanya video syur itu.
Tak sedikit yang menyalahkan Gisel lantaran telah berselingkuh dari Gading.
Baca juga: Ayah Wijin Meninggal Dunia, Eks Gisella Anastasia Sebut Sang Ayah Sempat Sakit di Bagian Kepala
“Bukan cerai yg salah tapi 19 detik menguak dan malu sampe tujuh turunan,” tulis warganet.
“Tapi pilihan lebih ada di tangan gading ga sih, secara yg slengki kan Gisel. Atau gading type org yg mampu kesalahan sehebat itu?” ujar lainnya.
“Sekarang udh mulai mikir apasalahnya balik lagi kan dri pada harus menjalani dgn yang baru belum tentu sebaik yg pertma,” ujar lainnya.
“Takut ketauan 19 detik mknya mau cerai,”tukas warganet lain. (cr18/tribun- medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.