Jenderal Gentayangan

Ada 'Jenderal Gentayangan' Diduga Intervensi Kasus Ferdy Sambo Agar Hukuman Ringan, Benarkah?

Rumor mengenai jenderal bintang satu yang berusaha mengintervensi kasus Ferdy Sambo semakin menguat.

Editor: M.Andimaz Kahfi

Namun, Martin menduga jenderal tersebut juga dibantu oleh pensiunan untuk melakukan lobi dengan tujuan meringankan hukuman Ferdy Sambo.

"Kemarin ada informasi bahwa ada jenderal bintang satu yang katanya gentayangan melakukan gerakan bawah tanah," ujar Martin.

"Apakah ini hanya satu-satunya? Atau mungkin saja ada mantan jenderal yang bintangnya lebih dari satu yang ikut serta melobi-lobi untuk meringankan Ferdy Sambo dan istrinya," tandasnya.

Mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo diduga masih memiliki kekuatan dan bekingan dari kalangan kepolisian.

Diperkirakan ada peran kakak asuh untuk membantu eks jenderal bintang dua tersebut.

Karenanya, staf ahli Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Muradi, mendorong aparat untuk melakukan penyelidikan terkait keterlibatan mereka.

Menurut Muradi, ada tiga jenis pelaku yang terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Pertama adalah eksekutor, kemudian pelaku yang terlibat dan pelaku yang tidak terlibat langsung.

"Keterlibatan (dalam kasus Brigadir J) tadi kan ada tiga. Pelaku langsung, orang yang terlibat langsung, dan orang yang tidak terlibat langsung tapi ikut di dalamnya," kata Muradi dikutip Kompas.com, Kamis (15/9/2022).

"Bisa jadi kakak asuh itu adalah yang ketiga. Kakak asuh ini adalah yang tidak terlibat langsung, tapi kemudian ikut merancang, ikut mendorong."

Meski tak menjelaskan sosok tersebut, Muradi mengatakan bahwa kakak asuh itulah yang memuluskan jalan Ferdy Sambo menjadi jenderal.

Ia juga mengatakan bahwa kakak asuh Ferdy Sambo tersebut merupakan pensiunan atau mereka yang menjabat posisi strategis di kepolisian.

"Untuk FS ini saya menyebutnya masih dekat dan tanda kutip dikendalikan oleh kakak asuh yang sudah pensiun tadi," ujar Muradi.

Ada dua kemungkinan yang diprediksi Muradi terkait peran kakak asuh ini.

Selain dugaan sang senior ikut merancang skenario, ada pula kemungkinan bahwa Ferdy Sambo turut menipu kakak asuhnya sendiri.

Di sisi lain, Muradi menilai bahwa kekuatan Ferdy Sambo masih mencengkeram kuat di kepolisian.

Hal ini terlihat dari saat rekonstruksi di mana dapat disimpulkan bahwa Ferdy Sambo masih memiliki bekingan dari aparat.

Muradi berharap pemeriksaan dapat menyentuh sosok di balik Sambo yang jauh mempunyai power untuk mengendalikan Ferdy Sambo.(*)

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved