Tempat Wisata di Dairi

Air Terjun Lae Pandaroh, Tempat Wisata di Dairi yang Menyimpan Cerita Mistis

Wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut dapat merasakan suara air yang jatuh dari atas tebing dan mengalir deras ke jurang Lae Renun.

TRIBUN MEDAN/ALVI
Tempat wisata Air Terjun Lae Pandaroh yang berada di pinggir jalan lintas Medan - Dairi, Kecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi, Minggu (29/1/2023).   

Adapun syarat yang harus di penuhi antara lain, tidak boleh berenang, tidak boleh berkata kasar, cakap kotor, membuang sampah sembarangan, merokok di sekitaran lokasi, maupun buang air besar dan air kecil sembarangan.

Dalam memenuhi persyaratan tersebut, pihaknya kemudian mematok harga untuk berfoto hanya Rp 3 ribu. Hal itu bertujuan untuk sebagai biaya dalam membersihkan sampah para pengunjung.

"Wisatawan ini banyak yang merasa kenapa harus di kutip biaya foto. Padahal mereka tidak tahu pengorbanan untuk memohon agar bisa di jadikan tempat foto. Selain itu, sampah yang mereka buang sembarangan itu harus kami kutip dan kami bersihkan. Sehingga wisatawan pun bisa tenang berwisata kemari, " Jelasnya.

Di atas tebing itu, juga terdapat sebuah pondok dengan warna merah muda. Boru Sagala itu mengungkapkan bahwa pondok itu sebenarnya ingin dijadikan tempat beristirahat bagi wisatawan.

Namun, karena khawatir akan di jadikan tempat mesum bagi remaja, dan tentunya membahayakan nyawa, maka tempat tersebut di tutup sehingga di biarkan begitu saja.

Boru Sagala pun menceritakan, di lokasi tersebut sempat terjadi kejadian salah seorang wisatawan yang membandel dengan cara lompat di sekitar air terjun itu .

Baca juga: Libur Imlek, Polres Tapteng Laksanakan Pengamanan Objek Wisata

Namun, setelah di ingatkan berkali - kali, wisatawan yang diketahui masih berusia 18 tahun masuk ke dalam lembah air terjun dengan kedalaman 5 meter.

Setelah di lakukan pencarian, jasad tersebut tidak dapat ditemukan selama hampir seminggu lebih.

Namun, setelah pihak juru kunci mencoba memohon kepada penghuni tempat itu, baru lah jasad remaja itu ditemukan dengan kondisi meninggal dunia.

"Sebenarnya opung (penghuni air terjun) tidak meminta tumbal. Namun mungkin sebagai tempat peringatan aja bagi wisatawan lainnya, " Ungkapnya.

Selain itu, tepatnya pada awal tahun 2023 kemarin, tepatnya pada libur tahun baru, ada seorang pria yang nekat untuk merokok di pinggir air terjun.

Boru Sagala beserta suaminya sudah mengingatkan agar tidak merokok, namun pria itu bersikeras untuk tetap merokok.

"Akibatnya badan pria itu merasa seperti kepanasan. Mungkin opung itu marah kan. Jadi terakhirnya di obati lah sama juru kunci, " Terangnya.

Selain di jaga pasangan suami istri itu, tempat itu juga konon di jaga oleh seekor makhluk ular dengan ukuran besar.

Namun, ular tersebut hanya bisa di lihat oleh orang yang memiliki penglihatan khusus, dan tidak bisa di lihat oleh manusia awam.

Meskipun demikian, Boru Sagala mengingatkan kepada wisatawan untuk tetap mematuhi segala peraturan dan tata krama selama berada di lokasi tersebut.

"Selagi mereka mengikuti peraturan dan tata krama disini, maka akan aman - aman saja, " Tutupnya.

(Cr7/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved