Liga 1

Arema FC Pertimbangkan Bubarkan Tim Jika Dianggap Ganggu Kondusifitas Imbas Tragedi Kanjuruhan

Jika Dianggap Ganggu Kondusifitas, Arema FC Pertimbangkan Bubarkan Tim, Hingga Kini Sulit dapat Home base untuk laga kandang.

Tribunnews/JEPRIMA
Jika Dianggap Ganggu Kondusifitas, Arema FC Pertimbangkan Bubarkan Tim, Hingga Kini Sulit dapat Home base untuk laga kandang. Laga sebelumnya Selebrasi pemain Arema Dedik S bersama rekannya usai mencetak gol kegawang Persis Solo pada pertandingan Liga 1 di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (11/12/2022). Pertandingan pada babak pertama hasil skor kedua tim 1-1. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Arema FC hingga kini masih kesulitan mendapatkan home base untuk melakoni laga kandang di putaran kedua Liga 1 Indonesia musim 2022/2023.

Kondisi ini sebagai imbas terjadinya kerusuhan suporter yang dikenal dengan Tragedi Kanjuruhan Malang beberapa waktu lalu yang menewaskan ratusan orang.

Laga Arema FC pun kabarnya harus tertunda karena persoalan tak adanya homebase.

Terbaru, Arema FC mempertimbangkan untuk membubarkan tim jika dianggap mengganggu kondusifitas sepak bola Indonesia.

Mengingat, belakang ini terjadi insiden yang kurang mengenakkan menimpa Arema FC.

Baca juga: Prediksi Skor PSM Makassar vs RANS Nusantara, Momentum PSM Gusur Persija dari Puncak Klasemen Liga 1

Teranyar lagi, aksi penyampaian pendapat oleh suporter di Kantor Arema FC, Mayjend Pandjaitan, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (29/1/2023) berujung ricuh.

Sebelumnya, bus Arema FC diserang oknum suporter usai menjalani pekan ke-20 Liga 1 2022/2012 kontra PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (26/1/2023).

“Tentu kami merespon atas insiden ini."

"Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa," ucap Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia ( PT. AABBI), Tatang Dwi Arfianto.

"Jika sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepak bola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya."

"Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa, tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” sambung Tatang Dwi Arfianto.

Arema FC memahami bahwa duka usai Tragedi Kanjuruhan menjadi memori yang sangat tragis.

Dalam peristiwa seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut merenggut 135 jiwa meninggal dunia.

Hingga saat ini, Arema FC masih membuka crisis center dalam penanganan bagi Kanjuruhan.

"Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal,” tutur Tatang Dwi Arfianto dalam keterangan tertulisnya.

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved