Pembunuhan Berencana

Aipda Salomo Diperiksa Terkait Pembunuhan Mantan Anggota DPRD Langkat

Polda Sumut mengaku turut memeriksa Aipda Salomo, polisi yang terakhir kali bertemu Paino, mantan anggota DPRD Langkat yang ditembak mati

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Jenazah mantan anggota DPRD Langkat, Paino akan dibawa menggunakan ambulans menuju ke rumah duka untuk dimakamkan, Jumat (27/1/2023). TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan kasus pembunuhan berencana terhadap Paino, mantan anggota DPRD Langkat hingga kini masih berproses.

Kata Hadi, pihaknya sudah ada memeriksa sejumlah saksi, termasuk memeriksa Aipda Salomo, polisi yang sempat bertemu korban sebelum pembunuhan terjadi.

"Semua yang ada di warung itu dimintai keterangan," kata Hadi, Senin (30/1/2023).

Baca juga: Polisi Bentuk Tim Khusus Buru Pelaku Penembakan Paino Mantan Anggota DPRD Langkat

Hadi mengatakan, saat ini penyidik gabungan tengah mengumpulkan beragam bukti di lapangan.

Pihaknya juga tengah menyelidiki temuan selongsong peluru di lokasi penembakan Paino.

"Semuanya dilakukan secara komperhensif, dari mulai autopsi, uji balistik berdasarkan selongsong yang ditemukan, itu semua dilakukan secara komprehensif. (Jenis senjata) kita belum tau," ungkapnya.

Fakta Tragedi Pembunuhan Paino

Paino, mantan anggota DPRD Langkat yang merupakan kader Golkar ditembak mati usai bertemu dengan seorang polisi.

Kasus pembunuhan diduga berencana ini pun disebut-sebut melibatkan oknum mafia.

Desas-desus pascakematian Paino menyebutkan, ada orang yang tidak senang dengan korban sebelumnya.

Namun, warga enggan membeber sosok terduga mafia yang disinyalir terlibat dalam aksi pembunuhan berencana terhadap warga Desa Besilam Bukit Lembaga, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat ini.

Meski beredar rumor bahwa pembunuhan Paino diduga melibatkan terduga mafia, pihak keluarga sendiri mengatakan bahwa almarhum selama ini tidak pernah punya musuh.

"Kesehariannya dia orang baik, enggak pernah ada musuh" kata Jenda, kerabat korban, Jumat (27/1/2023).

Jenda mengatakan, sehari-harinya korban ini kerap ke ladang sawit lalu pulang ke rumah.

Selanjutnya, korban sering nongkrong di warung tak jauh dari kediamannya.

"Kesehariannya ke ladang (Kebun Sawit), ke rumah, ke warung," ungkap Jenda.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved